| 5 | Permintaan Mengejutkan

642 136 14
                                    

Wajah cemasnya masih bertahan hingga saat ini. Neji tidak akan menduga jika latihan yang ia dan Hinata lakukan berakhir dengan keadaan tubuh sang adik melemah hingga kini jatuh tak sadarkan diri.

Neji terus memperhatikan Sakura yang masih melakukan pengobatan untuk tubuh Hinata.

"Penurunan chakra nya sangat drastis," gumam si musim semi. Emerald nya lalu terarah pada Neji yang kini masih berdiri di tepi ranjang Hinata.

Sakura yang masih mengobati Hinata pun kembali memfokuskan titik chakra nya dan membagi pada gadis kecil lugu itu supaya keadaannya menjadi jauh lebih baik.

Setelah cukup lama menyalurkan cahaya kehijauan dengan pelipis Sakura yang berkali-kali mengeluarkan peluh, napasnya kian tersendat lantaran cukup banyak ia mengeluarkan chakra.

Pasokan tenaganya kian menurun bersamaan dengan keadaan Hinata yang berangsur-angsur membaik. Sakura tersenyum tipis saat melihat Hinata mulai memunculkan pergerakan, ia pun semakin berkonsentrasi terlihat dari kedua alis merah mudanya yang kini hampir menyatu.

Tepat saat kedua mata Hinata secara perlahan terbuka, saat itu pula tubuh Sakura yang duduk di tepi ranjang mulai lunglai serta cahaya kehijauan di kedua tangannya menghilang.

Sebelum tubuh kecil itu ambruk menghantam lantai, secara gesit Neji menangkapnya, membawa tubuh Sakura dalam pangkuannya dengan dua lututnya sebagai tumpuan. Wajah cemasnya semakin kentara manakala netra rembulan Neji memandang emeral Sakura yang kini tertutupi oleh kelopak mata.

"Sakura? Hey! Sadarlah." Neji menepuk pelan sebelah pipi Sakura, berharap dapat membangunkan gadis kecil itu. "Sepertinya dia terlalu banyak mengeluarkan chakra, kau seharusnya tidak melakukan sejauh ini, Sakura."

"Nii-san?"

Neji mendongak guna melihat sang pemanggil, ia bisa melihat Hinata yang kini nampak jauh lebih baik, bahkan tubuhnya yang sejak tadi terbaring kini sudah bisa mendudukan diri.

Tatapan Hinata beralih pada gadis dalam pangkuan kakak sepupunya. "Sakura-san? Bagaimana bisa?"

Sebelum menjawab, Neji lebih dulu bangkit dengan mengangkat tubuh Sakura dalam gendongan kedua tangannya, lalu detik berikutnya Neji bergerak mendekat pada ranjang Hinata di sisi lain dan mendaratkan tubuh gadis kecil musim semi itu di atasnya. "Dia hanya butuh istirahat setelah menyembuhkanmu dengan membagi chakranya terlalu banyak."

Mendengarnya membuat rasa bersalah menghantui benak Hinata. "Neji-nii san, maaf,"

"Tidak, aku yang seharusnya meminta maaf, jika saja aku tidak memaksamu untuk berlatih mungkin kau akan baik-baik saja dan aku tidak perlu meminta bantuan Sakura."

Kembali, Neji teringat saat insiden dimana ia bertemu Sakura tadi.

Setelah meletakkan Hinata di dalam kamarnya Neji langsung melesat keluar distrik Hyuga, Neji berjalan perlahan dengan merenungi semuanya, mereka berlatih cukup lama dan terlalu memaksakan hingga membuat Hinata kehilangan banyak chakra, dan kini tidak sadarkan diri.

Neji tahu, hanya dengan berisitirahat maka chakra Hinata akan pulih walaupun mungkin waktu yang dibutuhkan tidak lah singkat. Awalnya Neji tidak berniat melibatkan ninja medis dalam hal ini, tapi netra rembulannya lebih dulu menemukan sosok merah muda yang kini nampak berjongkok di dekat hutan dimana distrik Hyuga berada.

Karena penasaran, Neji pun memilih untuk mendekat.

"Apa yang kau lakukan?"

Tubuh Sakura terjengkit mendengar suara tiba-tiba itu, tangannya yang sejak tadi menampilkan cahaya kehijauan kini mulai menghilang. "Neji-san?"

𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang