Matahari yang mulai terbenam menjadi suasana yang menemani keheningan diantara keduanya. Bocah dari keluarga Haruno dan Hyuga berjalan beriringan dalam diamnya. Si laki-laki yang nampak begitu tenang berjalan dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam kedua sisi saku celananya masing-masing. Lalu, si gadis kecil yang nampak gelisah, menggigit bibir bawah bagian dalam dengan beberapa kali mengeluarkan dengusan ringan.
Telinga tajam milik laki-laki di sisinya jelas saja bisa menangkap serta menyadari keadaan tak mengenakan yang dirasakan oleh partner berjalannya kali ini. Helaan napas yang begitu dilihatkan oleh si Hyuga berhasil menarik perhatian gadis kecil di sisinya hingga membuat si merah muda langsung menoleh dengan wajah bertanya.
"Sudah kukatakan, bersikaplah sebagaimana kau berda di dekat Naruto, Sakura." Neji mengawali pembicaraan kembali.
Ucapannya membuat Sakura sempat tercekat, kedua pipi yang sedikit merona itu menoleh ke arah Neji namun detik berikutnya langsung memalingkan wajah disertai pejaman mata ditemani ringisan meratapi nasibnya sekarang. "Baka, Sakura! Kau tidak mungkin bisa bertingkah seperti itu di depan Neji-san!" Iner Sakura berteriak histeris.
"Apakah itu sulit?" Lanjut si laki-laki.
Kembali membuat Sakura menatapnya, mata byakugannya bertemu dengan iris emerald Sakura, tegukan saliva dilakukan cukup sulit oleh gadis kecil itu manakala beradu pandang dengan putra Hyuga dalam waktu cukup lama, hal itu membuatnya merasakan debaran hebat dan desiran tak nyaman.
"Ada apa?"
Sakura tersadar mendengar teguran Neji tersebut, langsung saja emerald nya memutus kontak mata itu, berdehem lebih dulu kemudian menjawab, "Ano ... Tidak ada. Neji-san,"
"Kuso! Ada apa denganku?!" Kembali inernya bersuara, kali ini diikuti oleh tangannya yang meremat pakaian bagian dada.
"Kita sudah sering bersama, Sakura. Kupikir itu cukup untuk membuatmu merasa terbiasa berada di dekatku."
Sakura mengerutkan kening, ia mendengus ketika mendengar nada bicara Neji yang masih saja terkesan santai, bagaimana bisa laki-laki itu selalu tenang dalam keadaan apapun?
Belum sempat Sakura bicara, suara Neji kembali terdengar, "Biasakanlah dirimu dengan keberadaanku."
Bungkam untuk sesaat, Sakura sedikit terganggu dengan kata-kata yang diucapkan oleh Neji, ah tidak, memang akhir-akhir ini perasaannya terasa aneh disetiap ia berada dekat dengan laki-laki itu, Sakura pun tidak mengetahui apa alasannya.
"Uhm ... baiklah, Neji-san. Maaf,"
"Kau tidak salah, tak perlu meminta maaf. Aku hanya memintamu untuk terbiasa dengan keberadaanku."
Apa maksudnya? Mungkin kah kedepannya mereka akan terlibat interaksi yang lebih sering? Mengapa ucapan Neji membuat Sakura berpikir ke arah sana.
Perhatian Sakura teralihkan pada kedatangan dua teman mereka di depan sana. Tepat di jalan yang sama, Sakura bisa melihat sosok Naruto serta Hinata berjalan beriringan mengarah pada tempat mereka berdiri sekarang.
"Neji-san, bukankah itu Naruto dan Hinata?"
"Aa~ sepertinya mereka baru kembali dari misi."
Di ujung sana terlihat bocah rubah dengan rambut jabrik kuning melambaikan tangan begitu antusias lalu disusul oleh berlari kecil lebih mendekat. "Sakura-chan!"
"Aku merindukanmu, tahu! Hehe, setelah ini mari berkencan denganku, Sakura-chan!" Naruto dengan cengiran lebarnya berujar semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔
Fanfiction🌸𝐍𝐞𝐣𝐢𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Sakura genin itu kemampuan bertarungnya masih di bawah rata-rata. Maka, di setiap kegiatan menjalankan misi, ia hanya bisa terdiam atau bertarung sebisanya dan selalu berakhir dilindungi oleh rekan misi yang lain. Hingga kepergi...