"Di pinggiran lautan Negara Bulan, tepatnya terletak pada sebuah pantai, terdapat Desa bernama Shinjagakure, dimana desa itu memiliki satu benda penting sebagai ciri khas, yaitu sebuah mutiara..."
"... Dari banyaknya mutiara, ada satu yang memiliki kekuatan besar dan begitu dijaga oleh para petinggi desa..."
Tsunade menatap tiga shinobi remaja di depannya yang mana kini mereka nampak menyimak informasi yang sedang disampaikan, kemudian sang hokage kembali bicara,
"... Tidak banyak yang aku ketahui, tapi tetua di desa itu mengatakan bahwa ada satu remaja pria yang sejak kecil dikaruniai kemampuan untuk mengendalikan kekuatan mutiara tersebut, dia adalah putra dari pemimpin desa sebelumnya yang telah tewas dan menjadikannya kandidat pemimpin selanjutnya, sehingga bocah itu selalu dilindungi karena banyak sekali yang mengincar nyawanya..."
"... Mutiara biasa saja sangat berharga, bukan? Bagaimana kabarnya dengan mutiara pemilik kekuatan dahsyat? Oleh sebab itu banyak yang mengincarnya dan itu lah mengapa nyawanya sangat terancam..."
"Namun, beberapa bulan terakhir penyerangan menjadi meningkat dan mengakibatkan sekitar satu bulan lamanya keadaan bocah itu memburuk, dimana dia kini tidak sadarkan diri."
Tatapan Tsunade semakin tajam...
"Baiklah. Hyuga Neji, Haruno Sakura dan Aburame Shino... Aku memilih kalian sebagai ninja yang mengemban misi kali ini."
"Neji dan Shino, aku ingin kalian manfaatkan sensor tajam yang kalian miliki untuk mencari tahu siapakah dalang dibalik penyerangan tersebut, kalian bisa telusuri setiap sisi desa. Dan Sakura, medismu bisa membantu untuk memeriksa hal apa yang digunakan penyerang untuk melumpuhkan kesadaran sang calon pemimpin."
Itu adalah ingatan Sakura dimana kejadiannya telah terlewati tepat satu hari yang lalu. Dan sekarang gadis itu beserta kedua rekan misinya masih menempuh perjalanan menuju Negara Bulan.
Gurun pasir menjadi rute yang mereka lewati untuk kali ini, langit yang awalnya cerah pun beberapa waktu lalu telah berganti warna menjadi lebih gelap, membuat mereka akhirnya memutuskan untuk beristirahat dan bermalam pada satu titik lokasi di gurun tersebut dan membuat sebuah api unggun sebagai sumber penerangan.
Sakura, Neji dan Shino nampak duduk dengan api unggun sebagai objek pandangan, mereka terlihat duduk dimana Sakura menjadi penengah, jarak tubuh mereka tidak terlalu dekat namun juga tidak jauh, setidaknya masih bisa saling mengobrol dengan nyaman, jika kegiatan tersebut diinginkan.
Karena faktanya, mereka hanya duduk diam dan fokus pada kobaran api, seolah-olah dalam panas api tersebut mereka bisa melihat apapun yang sangat menarik.
"Aku ingin bertanya,"
Sebuah keajaiban, Sakura sempat bersyukur karena Neji memutuskan untuk bicara yang mana bisa mengusir keheningan diantara mereka.
Sakura menoleh padanya nampak antusias sedangkan Shino masih diam namun bisa diyakinkan laki-laki itu juga sedang menunggu apa yang ingin disampaikan oleh Neji.
"Apa itu, Neji-san?" Sakura terlihat tidak sabar menantikan pertanyaannya.
Neji menoleh pada gadis itu dan bibirnya sedikit berkedut, gadis ini memang sangat ceria dan itu membuatnya berdebar setiap kali mereka dekat. "Tsunade-sama mengatakan banyak yang mengincar nyawa remaja itu, kan? Bukankah dia bisa mengendalikan kekuatan mutiara? Jika aku menjadi mereka, aku pikir akan lebih baik menculiknya saja daripada membunuhnya."
Sakura mengangguk paham juga setuju dengan pemikiran tersebut, dan gadis itu kemudian melihat Shino yang nyatanya masih saja diam, mungkin ikut mulai memikirkan, dan keterdiamannya menandakan Shino juga tidak mengetahui jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔
Fanfiction🌸𝐍𝐞𝐣𝐢𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Sakura genin itu kemampuan bertarungnya masih di bawah rata-rata. Maka, di setiap kegiatan menjalankan misi, ia hanya bisa terdiam atau bertarung sebisanya dan selalu berakhir dilindungi oleh rekan misi yang lain. Hingga kepergi...