《 Childe x Zhongli 》

《 Chapter. 39 》

Childe x Zhongli / ChiLi . Genshin Impact Fanfiction

Disclaimer : karakter di sini bukan milik saya.saya hanya meminjam untuk memenuhi imajinasi saya, Karakter di cerita ini milik Mihoyo/miHoYo . Dan untuk gambar di dalam cerita ini saya hanya menggambil dari pinterest jadi gambar di cerita ini juga bukan punya saya.

¡ WARNING !
- Cerita Gay/Yaoi/MXM
- Typo bertebaran
- Kalimat tidak baku
- Penyusunan kalimat yang acak-acakan
- dan masih banyak lagi.

Maaf untuk segala kekurangan di fanfic ini

Saya berharap anda menikmati cerita ini dan,

Selamat membaca~

Chapter sebelumnya :
Childe berjalan mendekati meja Televisi. Kemudian Childe membuka laci meja Televisi itu,

Setelahnya, Childe nampak menggambil sebuah kotak persegi panjang dari laci itu. Childe membawa kotak itu bersamanya.

Childe menyodorkan kotak itu pada Zhongli,

"Obati aku" Pinta Childe pada Zhongli.

Zhongli termangu menedengar perintah Childe.

Childe, pria yang tidak sengaja bersentuhan dengan nya sajah sudah langsung jijik. Sekarang memintamya untuk mengobatinya?

"Apa?, cepat obati aku" Pinta Childe sekali lagi, dengan nada merengek.

"I-iya" Dengan ragu-ragu. Zhongli mengambil kotak berisikan obat obatan, dan perban itu.

Dengan telaten Zhongli mulai mengobati luka memar di area wajah Childe.

Tangan kecil Zhongli bergerak dengan perlahan, mengoleskan obat di bagian sisi bibir Childe yang sobek, dengan kapas yang sudah di berikan obat luka.

"Ash, Pelan-pelan" Ringis Childe. Ssmbil menahan tangan Zhongli yang memegangi kapas.

"Maaf," Ucap Zhongli pelan, kemudian ia menarik pelan tanganya yang di tahan oleh Childe. Setelahnya,

Zhongli pun menaruh kapas bekas itu di atas meja, jarinya bergerak mencari obat salep untuk luka memar di kotak itu.

Setelah menemukan salep yang ia cari, Zhonglipun kembali mengobati luka Childe di dekat tulang pipi, dan rahang bawahnya nya.

"Tolong menoleh ke kanan sedikit, agar aku mudah mengolesi salepnya." Pinta Zhongli

Childe menurut, ia menoleh ke kanan, karena luka memar itu berada di tulang pipi, dan tulang rahang kirinya.

Zhonglipun segera mengoleskan salep nya, setelah selesai. Ia merapikan kembali beberapa obat yang hampir keluar dari kotak obat itu.

"Sudah selesai, aku izin pergi sekarang" Kata Zhongli, kemudian bersiap untuk berdiri

Namun sebelum Zhongli bangkit sepenuhnya dari posisi duduknya. Childe menahan tanganya,

"Tunggu..." Ucap Childe ragu

"Ada apa?" Tanya Zhongli, sambil menoleh ke arah Childe. Yang memandangnya Dengan tatapan yang sulit diartikan,

"Tidak. Ini, taruh lagi di laci" Minta Childe, sambil menyodorkan kotak obat itu.

"Baiklah," Jawab Zhongli, setelahnya ia mengambil kotak obat itu dari tangan Childe. Dan menaruhnya di laci meja tv.