Sebenarnya Granada berada di rumah sebelah. Dia keluar lewat balkonnya dan masuk ke rumah tetangganya lewat balkon. Gadis itu memukul titik kesadaran pria yang merupakan tetangganya itu. Dia meletakkan tubuh pria itu di kamar mandi.
Saat ini Granada sedang bersembunyi di dapur. Dia terduduk di lantai dengan ekspresi cemas. Ada pisau dapur di tangannya.
Jam menunjukkan pukul 9 malam.
Pria pemilik rumah terbangun. Dia terkejut mendapati dirinya tertidur di atas closet di kamar mandinya. Dia memegangi kepalanya yang sakit kemudian keluar dari kamar mandi.
"Apa yang terjadi? Apakah ada maling yang masuk?" Pria itu melihat ke sekeliling. Tiba-tiba Granada muncul di belakangnya. Lagi-lagi dia memukul kepala pria itu hingga pingsan.
"Maafkan aku." Granada menyeret tubuh pria itu kembali ke kamar mandi.
Granada kembali ke dapur. Tampaknya dia merasa lapar dan mencari sesuatu yang bisa dimakan di kulkas. Tanpa dia sadari, Ryden berdiri di balkon rumah dan sedang mengawasinya dengan katana di tangannya.
Granada menemukan apel kemudian dia memakannya. Saat menoleh ke balkon, dia terkejut baru menyadari jika sedari tadi Ryden berdiri di depan pintu balkon dan melihatnya.
Pria itu mengayunkan pedangnya memotong pintu balkon yang terbuat dari kayu dengan mudah. Granada segera lari lewat pintu depan. Ryden mengejarnya dan mengangkat pedang itu.
Granada segera membuka pintu lalu melempar apel pada Ryden. Pintu tertutup dan apel terbelah menjadi dua oleh katana tersebut. Ryden membuka pintu lalu keluar dan melihat pintu rumah Granada tertutup. Dia pun kembali masuk ke rumah pria itu dan keluar lewat pintu balkon.
Granada mengambil katana satunya. Dia segera menutup dan mengunci pintu balkon, tapi Ryden sudah datang dan mengayunkan pedangnya lagi memotong pintu balkon Granada.
Mengetahui jika dirinya akan berada dalam posisi yang sulit, Granada segera pergi keluar dari rumahnya lalu berlari ke lift. Dia menekan tombol lift tapi tidak kunjung terbuka. Granada melihat Ryden keluar dari rumahnya dan berlari ke arahnya.
"Sial!" Umpat Granada.
Pintu lift terbuka. Dia segera masuk dan menekan tombol berkali-kali agar pintu lift segera tertutup. Sementara Ryden hampir dekat. Tepat waktu! Pintunya tertutup.
Tiba-tiba pedang itu menembus pintu lift. Granada berteriak kaget saat ujung katana itu berada di depan hidungnya.
Ryden tidak tinggal diam. Dia menarik pedang itu lalu berlari menaiki tangga menyusul Granada.
Tibalah Granada di lantai teratas gedung. Dia segera menaiki tangga menuju ke atap gedung, tapi langkahnya terhenti mendengar suara langkah tergesa-gesa yang mendekat dari lantai bawah menaiki tangga tersebut. Ternyata Ryden.
Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Dia tidak melihat keberadaan Granada.
"Heuh! Kemana lagi perginya dia!"
Granada berada di langit-langit koridor tepat di atas Ryden. Gadis itu pun loncat turun di depannya kemudian mendorong Ryden ke arah jendela kaca hingga pecah dan keduanya melayang di udara kemudian terjatuh dari lantai itu.
Tatapan mereka bertemu di jarak sedekat itu.
Ibuku mencintai pria lain. Dia meninggalkan ayahku dan menikah dengan pria barunya. Dia membawa kakakku bersamanya, sementara aku ditinggalkan bersama Ayah. Hanya Ayah yang mencintaiku.
Namun, dia meninggal karena diabetes. Aku tidak memiliki tempat untuk pulang. Aku terlalu kecil untuk hidup sendirian. Sehingga aku mencari Ibu.
⚔️⚔️⚔️
22.11 | 30 April 2021
By Ucu Irna Marhamah
KAMU SEDANG MEMBACA
VENORA : Assassin VS Psychopath
ActionApa jadinya jika assassin bertemu dengan psikopat? Siapakah yang akan memuncaki rantai makanan sebagai predator terkuat?