AVSP - 28

544 33 0
                                    

Di suatu malam, wanita itu bersama suaminya dan Ryan datang ke rumah Ryden. Masing-masing dari mereka membawa pisau.

Mereka bertiga mencari keberadaan Ryden di rumah besar bertingkat 3 itu. Ketiganya memasuki kamar Ryden, tapi laki-laki itu tidak ada di kamarnya. Tiba-tiba Ryden muncul dari balik gorden dan memukul kepala ayah tirinya dengan tongkat besi berkali-kali hingga mati.

Ibunya dan kakaknya tampak terkejut dengan apa yang dilakukan olehnya itu. Mereka tampak ketakutan.

"Kenapa kau membunuh suamiku?!" Teriak ibunya sambil mengguncangkan tubuh suaminya yang sudah tidak bernyawa itu

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kalian di kamarku dengan pisau-pisau itu?" Tatapan Ryden tampak dingin. Dia masih memegang tongkat besi yang berlumuran darah ayah tirinya.

Ryan menelan saliva. Dia tampak ketakutan. Pria itu mundur menjauhi Ryden.

⚔️⚔️⚔️

Wanita itu tersungkur saat anak kandungnya sendiri memukuli kepalanya dengan tongkat besi. Darah mengalir di mana-mana. Kini ruangan kamar tersebut menjadi bau amis darah.

"Ryan, kenapa kau diam saja melihat ibumu dipukuli seperti ini?" Tanya wanita itu dengan suara bergetar. Pandangannya tertuju pada Ryan yang tampak berdiri ketakutan di sudut ruangan.

Ryden tersenyum kecut. "Kenapa ibu hanya bertanya pada Kakak? Kenapa Ibu tidak bertanya padaku? Aku yang memukuli Ibu."

"Kau bukan anakku. Kau pembawa sial. Sejak aku melahirkanmu, ayahmu menjadi jatuh miskin dan aku menderita. Kau bukan anak yang diinginkan. Dari awal kami hanya ingin memiliki satu orang putra, yaitu kakakmu. Itulah sebabnya aku mninggalkan kalian berdua. Kalian sama-sama tidak berguna," geram wanita itu.

Air mata mengalir membasahi pipi Ryden. "Ayah yang menderita. Ibu berselingkuh dengan pria lain bahkan saat ayah sakit. Ibu benar-benar wanita yang paling jahat yang pernah aku temui. Aku benci wanita sepertimu."

Hantaman keras mengenai wajah wanita itu. Sehingga dia pun tewas menyusul suaminya.

Ryan bertekuk lutut di depan Ryden. "Aku mohon, aku mohon jangan bunuh aku. Ini semua ide Ibu. Aku tidak berniat membunuhmu. Aku takut Ibu marah jika aku tidak mengikuti kemauannya."

Ryden mengayunkan tongkat besi itu dan menghantam lengan Ryan. Pria itu meringis kesakitan sambil memegangi lengannya.

"Aku mohon, jangan bunuh aku," tangis Ryan.

Ryden menunjuk wajah Ryan dengan tongkat besi yang berlumuran darah itu. "Kalau begitu, kau harus bertindak seperti seorang Kakak."

Ryan mengangguk-anggukkan kepalanya.

Ryden membiayai sekolah Ryan dengan uang warisan ayahnya hingga Ryan menjadi seorang guru.

Ryden melakukan kebiasaan buruk sejak ibunya meninggal. Laki-laki itu suka mengoleksi mata, hati, dan jantung manusia. Yang pertama dia koleksi adalah organ milik ibunya dan ayah tirinya. Bahkan Ryden membuat ruangan pendingin yang khusus digunakan untuk menyimpan organ-organ itu.

Ryan yang memiliki profesi sebagai guru merasa terganggu dengan kebiasaan adiknya. Beberapa kali dia menyelamatkan adiknya dari kejaran polisi. Dia juga memperingatkan adiknya agar berhenti membunuh dan mengoleksi organ-organ itu.

Ryden juga suka 'bermain-main' dengan para gadis lalu membunuh mereka dan meletakkan organ-organ tubuh mereka ke dalam toples lalu memasukkannya ke ruangan pendingin sebagai koleksi tambahan. Tampaknya Ryden membenci wanita gara-gara rasa bencinya pada ibunya.

** End Flashback **

⚔️⚔️⚔️

08.16 | 30 April 2021
By Ucu Irna Marhamah

VENORA : Assassin VS PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang