▪︎chapter 15: effort▪︎

18.8K 335 0
                                    

Raka mengambil handuk kecil yang digunakan olehnya sebagai kompres di atas kening Rana begitu merasa handuk tersebut sudah mulai dingin. Ia menaruh benda itu ke dalam baskom berukuran sedang yang ada di atas meja nakas, dicampurnya handuk itu dengan air dengan suhu sedikit panas itu sebelum diperas dan ditaruh lagi ke atas kening Rana. Bersamaan dengan itu pula bunyi termometer berbunyi, Raka mengambil termometer dari ketiak Rana dan melihat angka 37.4 derajat Celcius tertera di sana. Baginya memang bukan suhu yang terlalu normal, tapi Raka bernapas lega karena demam istrinya sudah turun karena sebelumnya sempat mencapai 37.9 derajat Celcius.

Pria itu memandangi wajah Rana yang kini sedang terlelap dengan nyenyak, tampak jelas kalau Raka begitu mengkhawatirkan kondisi istrinya itu sekarang. Bagaimana mungkin tidak? Raka justru merasa bersalah karena pagi ini pergi bekerja tanpa menyadari kalau istrinya sedang kurang sehat. Ia perlu mengucapkan terima kasih banyak kepada Bi Sri yang memberinya kabar tadi pagi kalau Rana sedang demam, bahkan Bi Sri pun mengetahui kondisi Rana tersebut lantaran istrinya itu menanyakan perihal obat demam yang ada di rumah. Mungkin Bi Sri juga khawatir karena saat ini Bi Sri sedang berada di kampung untuk membantu anaknya mengurus sang cucu yang sedang sakit karena tumbuh gigi.

Setelah mendapatkan kabar tersebut, Raka bergegas pulang ke rumah dan rela membatalkan beberapa pertemuan dengan klien hari ini termasuk jadwal mengajarnya di kampus. Jangan salah paham, Raka mungkin terlihat seperti sosok pria yang hyperwork sehingga tampak seperti orang yang cuek, tapi jika sudah berhubungan dengan keluarganya maka pria itu tidak akan segan-segan meninggalkan semua kepentingan karena baginya keluarga adalah nomor satu. Apalagi hanya da Pak Ujang yang berjaga di rumah dan tak ada orang lain yang bisa Raka percaya untuk merawat Rana yang sedang sakit sehingga ia harus melakukannya sendiri. Untung saja hari ini juga tidak ada jadwal di pengadilan.

Yang paling membuat Raka kesal bukan main setelah berhasil menemui Rana di rumah adalah istrinya itu bersikeras tidak ingin diperiksa oleh dokter dan lebih memilih meminum obat yang dibeli di warung atau paling tidak di apotek terdekat. Padahal Raka menyarankan yang terbaik untuk istrinya, demi kesehatan Rana juga. Tapi, melihat Rana yang lemah karena jatuh sakit membuat Raka tidak tega untuk terus melakukan perdebatan sehingga ia memilih mengalah kali ini. Alhasil, ia pergi membeli obat demam di apotek atas bantuan dr. Hafidz yang membantunya dengan memberikan resep untuk diserahkan kepada apoteker. Tentu saja itu dilakukan tanpa sepengetahuan Rana. Raka juga tidak ingin memberi tahu perihal keadaan Rana kepada mertuanya.

Begitu Raka sudah membeli obat tersebut dan tiba lagi di rumah, Rana justru sedang tertidur pulas. Lantas Raka memutuskan untuk melakukan sesuatu yang bisa membantu menurunkan demam gadis itu. Mula-mula Raka memeriksa suhu tubuh Rana dengan termometer di laci meja nakas dan barulah ia mengompres sang istri. Hal itu terus ia lakukan berulang kali selama berjam-jam hingga tak terasa hari sudah sore. Selama itu pula Raka sama sekali tidak beranjak dari kamar mereka karena khawatir jika Rana bangun dan membutuhkan sesuatu dirinya malah tidak ada di dekatnya. Paling tidak setelah bangun tidur nanti Rana harus makan sesuatu sebelum bisa minum obat.

Awalnya Raka hendak memesan bubur lewat aplikasi online karena ia tidak ingin terlalu lama di luar apalagi tidak ada yang menjaga Rana di kamar. Sayangnya, kedai bubur yang menjadi langganan mereka sedang tidak buka sementara kedai bubur lainnya berada di jarak yang lumayan jauh sehingga bisa saja membuat makanan Rana tidak hangat lagi. Alhasil, setelah berbagai macam pertimbangan meskipun Raka kurang suka dengan idenya ini, pria itu memutuskan untuk membuat sesuatu demi istrinya. Benar sekali, Raka berencana untuk memasak bubur di saat pria itu bahkan tidak bisa memasak. Romantis sekali, kan? Ia tega menjadikan Rana kelinci percobaan masakan pertamanya.

Mula-mula Raka mencari resep bubur untuk orang sakit yang ada di Youtube dan menemukan salah satu video yang menurutnya cukup detail serta tidak memakan waktu lama. Ia sempat menghubungi Bi Sri untuk meminta resep bubur, sayangnya teleponnya sama sekali tidak diangkat. Bahkan Kak Naya juga tidak membantunya sama sekali karena sang kakak sedang banyak kesibukan hari ini. Tapi, Raka tidak akan menyerah sehingga itulah kenapa ia bergantung sekali pada video membuat bubur yang ia temukan di Youtube.

SPOUSE 🔞 ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang