▪︎chapter 36: clothed 🔞▪︎

14.7K 196 0
                                    

Raka baru saja selesai mengancingkan batik yang ia kenakan khusus untuk acara hari ini, bertepatan dengan itu pula ia bisa melihat dari pantulan cermin rias di kamarnya ketika Rana melangkah keluar dari dalam kamar mandi dengan mengenakan sebuah long dress berwarna navy yang menyapu lantai kamar dan tentunya berwarna senada dengan batik yang Raka pakai. Hanya saja, Raka sedikit terganggu dengan model pakaian yang Rana kenakan tersebut. Ia tahu kalau ada begitu banyak model kekinian pada dress perempuan, tapi ... apakah Rana harus mengenakan dress yang terbuka tersebut? Memang tidak seterbuka itu, tapi tetap saja sebagai suami ia merasa terganggu.

Ia memperhatikan Rana yang kini berdiri di sebelahnya sambil merapikan sedikit tatanan rambut yang telah dibuat dengan begitu indah meskipun Raka sendiri tak tahu bagaimana bisa Rana melakukannya. Hingga kemudian Rana mulai memoleskan satu per satu make up ke wajah cantik tersebut. Sebenarnya Raka sendiri lebih suka jika Rana tak mengenakan make up dan ini sama sekali bukan karena ia terlalu cemburuan jika Rana tampak cantik di depan pria lain. Ini hanya masalah selera karena Raka merasa Rana jauh lebih cantik saat tanpa make up dan khusus hari ini ia harus mengenyampingkan hal itu karena bagaimanapun acara yang akan mereka hadiri bersifat formal.

"Kamu serius banget liatinnya," sahut Rana yang menyadari bahwa sedari tadi Raka memandanginya tanpa henti. Lalu, wanita itu tersenyum meledek. "Baru sadar kalo saya secantik itu, ya?"

Mendadak Raka meraa deja vu dengan ucapan Rana. Pria itu tersenyum mengingat momen pertama mereka pergi kondangan bersama dulu di saat mereka belum tertarik pada satu sama lain.

"Justru buat saya kamu itu lebih cantik kalo nggak make up kayak sekarang," jawab Raka jujur.

Rana memanyunkan bibirnya. "Maksudnya sekarang saya jelek? Parah banget. Gini-gini saya cantik tau! Buktinya Mama saya aja suka bilang gitu."

"Sayang, semua Ibu pasti bilang kalo anaknya itu cantik," balas Raka setelah memutar bola matanya. Meskipun sebenarnya ia tahu kalau pendapat dr. Runi sama sekali tidak salah dan nyatanya Rana memang cantik. "Oh iya, lokasi lamarannya Della sama Angga udah kamu cari tau di Maps? Saya lupa cek semalem karena udah ngantuk duluan abis balik kerja."

"Udah. Nanti saya yang arahin aja, Mas," jawab Rana sebelum memoles bibirnya dengan lipstick berwarna dusty pink. "Akhirnya hampir selesai!"

"Hampir?" Raka menaikkan sebelah alisnya. "Bukannya udah selesai? Tinggal apa lagi?"

"Nih," Rana menunjukkan retsleting dress yang masih terbuka. "Saya susah buat nariknya. Boleh minta tolong nggak, Mas?"

Raka terdiam saat memandangi punggung terbuka Rana dan di situlah ia sadar kalau istrinya tak mengenakan bra. Memikirkan hal itu lantas membuat Raka merasa terganggu karena Rana akan berkeliaran di luar sana tanpa bra sekaligus membuatnya ... astaga, bisa-bisanya Raka terpikirkan untuk menyetubuhi Rana sebelum mereka berangkat ke acara lamaran Della dan Satya. Meskipun dirinya terpancing, pada akhirnya Raka berjalan mendekat ke punggung Rana dan tangannya meraih retsleting tersebut. Untuk beberapa saat ia tak melakukan apapun, tapi tiba-tiba Raka mengecup punggung istrinya yang mana hal itu membuat Rana terkejut.

"Mas!" Rana langsung menegur suaminya dan sedikit menoleh ke arah pria itu. Pandangan mereka bertemu dan seketika saja Rana langsung tahu apa yang ada di dalam kepala Raka. "Yang bener aja deh? Kita tuh mau dateng ke acara lamaran Della loh. Kita nggak ada waktu buat seks."

"Ada," sangkal Raka langsung sebelum menaruh dagunya di bahu Rana. "Itu bisa kita lakuin sekarang kalo kamu nurut dan kita main cepet."

"Mas, mau secepet apa?" Rana memegangi dress yang ia kenakan. "Saya udah pake baju begini dan malah jadi ribet kalo saya harus lepas buat dipake lagi nantinya."

SPOUSE 🔞 ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang