Beloved Ex [Mengulang Waktu]

495 18 1
                                    

Sky sejak tadi hanya diam mendengarkan Ibunya bercerita mengenai orang tua Moona yang telah disiapkan oleh Kakeknya.

Dua orang cerdas itu dibayar untuk memiliki seorang putri yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengandung Cicit dari atasannya. Awalnya mereka setuju dan tak masalah, bahkan menikmati uang yang mereka dapatkan. Hingga saat bayi cantik itu lahir, ada ketidak ikhlasan untuk melepaskan. Tapi mereka tak bisa berkutik, karena Kakek Sky langsung membawa pergi Moona dan meminta orang untuk merawat anak itu hingga siap mengandung Cicitnya.

Sky jadi teringat, alasan tak masuk akal Moona saat memutuskannya kala itu. Gadis itu berkata bahwa dirinya telah disiapkan menjadi milik orang lain, dan tak bisa bersama Sky. Sedangkan yang Sky tahu saat itu Moona hidup sendiri dan tak ada orang tua yang akan merencanakan perjodohan untuknya.

"Akh!" erang Sky menjambak rambutnya sendiri, hal itu membuat semua orang yang ada di ruangan menoleh ke arahnya terkejut.

"Sky"

Ibu Sky mendekat, berusaha menenangkan putranya. Wanita itu terkejut saat mendapati bahu Sky yang bergetar hebat, jangan lupakan matanya yang memerah dan siap menumpahkan air matanya kapanpun.

Membawa tubuh putranya ke dalam dekapannya, Ibu Sky berusaha memberikan pengertian pada putranya yang mungkin tak terima mengetahui satu-satunya harapannya memiliki keturunan telah musnah.

"Bawa Sky ke kamarnya," ucap Ayah Sky diangguki paham oleh Ibu Sky yang segera menuntun putranya ke kamar.

Sampai di kamar putranya yang ada dilantai tiga, Ibu Sky memberikan waktu untuk pemuda itu agar menenangkan dirinya sendiri. Ibu Sky pergi dari kamar itu, tak lupa menutup pintunya sebelum kembali ke ruang tamu.

Sedangkan Sky masih merutuki dan menyesali tindakannya yang gegabah. Inilah buruknya Sky, pria itu tak bisa mengontrol dirinya saat sedang marah dan berakhir melukai orang yang ia sayang.

Ribuan maaf yang Sky ucapkan tak mungkin bisa menebus dosanya yang telah membunuh anak dan wanita yang ia cintai.

Sky bangkit dari tempat duduknya, berjalan mendekati balkon dan membuka kaca jendela pembatas. Sky berdiri di pinggiran balkon. Sedikit saja ia melangkah, sudah dipastikan dirinya akan bernasib sama seperti wanita itu.

"Maaf--" gumam pelan Sky memejamkan matanya lalu melangkahkan satu kakinya menginjak udara sebelum merasakan tubuhnya terjun ke bawah tanpa halangan apapun.
.....

"HAH__!?"

Seorang pria terbangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi sekujur tubuhnya.

Menoleh ke samping, Sky mendapati Ibunya yang menatapnya khawatir.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Ibunya membuat Sky tersadar.

Sky memegang wajahnya sendiri. Apa barusan dia bermimpi? Tapi kenapa rasanya begitu nyata. Moona! Benarkah gadis itu mengandung anaknya?

"Bu," panggil Sky.

"Iya sayang?"

"Sekarang bulan berapa?" tanya Sky terlihat serius.

"Kamu lupa? Sekarang bulan Ferbruari," jawab Ibunya membuat Sky bernafas lega.

Februari, itu artinya dua bulan sebelum dirinya membunuh Moona dan anak mereka.

"Kenapa memangnya?" tanya Ibu Sky penasaran mendapatkan gelengan pelan oleh Sky.

"Nggapapa," balas Sky tersenyum tipis, berusaha meyakinkan Ibunya bahwa ia baik-baik saja.

"Ok Ibu percaya, tapi kalau ada apa-apa bilang sama Ibu dan Ayah ya?"

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang