Part 1

1K 119 0
                                    

"aku harap kau tidak pernah lahir Shino!"

"Kau tau? Nama mu adalah Shino yang ku singkat dari kata shinohi"

"Mengerikan"

"Kau mengerikan Shino! Tidak ada yang mengharapkan mu lahir!"

"Kalau saja kamu tidak lahir, shoto akan bahagia tanpa merasakan sakit!"

"Kau bodoh Shino, kau gila!"

"Kau membuat pria tua ini semakin gila karena ulahmu"

"Mati saja kau Shino!"

"Gomen shoto gomen, maafkan ibu mu ini"

"Shoto, istirahatlah luka mu harus segera pulih"

"Shoto, lekaslah pulih"

Sejak saat itu, saat dimana luka di wajahnya muncul Shino kembali menutup hatinya, kali ini lebih rapat dan lebih tinggi dari sebelumnya

Sorot matanya kembali meredup, lebih redup dari sebelumnya

Dia menyesal telah percaya dan membuka hati untuk keluarga barunya

Dia sangat menyesali itu

Kata-kata mereka selalu terngiang, bahkan Kaka yang dia harapkan malah membuatnya tambah kecewa

Haa..memang ya, hidupku ini tidak lebih dari sekedar membuat mereka bahagia, jika itu sudah selesai aku akan pergi seperti sebelumnya.

Miris

Tuhan terlalu membenci ku haha

"Harusnya aku tidak hidup kembali kami-sama"

"Kenapa engkau memberiku kehidupan kedua jika berakhir seperti ini"

Luka lama ku belum sembuh, berhenti bermain dan memperlakukan ku layaknya boneka

Flashback.

Sudah terhitung berapa hari ini aku berdiam diri di ruangan gelap dan tertutup, tidak ada celah cahaya sedikit pun.

Aku mengurung diri untuk kesekian kalinya karena beberapa alasan, telinga ku sudah sakit tidak bisa melanjutkan lagi, tapi teriakan itu makin menggema ketika aku melepaskan earphone ku

"Mati kau sialan, jangan pernah menampakan hidung mu lagi!".

"Lihat! Lihat dia, kau terlalu membelanya sampai dia tidak tahu diri begini. Kau! Kau sama saja dengan anak itu".

"Dia anak ku, sudah kewajiban ku melindunginya"

"Haha anakmu? Hey, apakah kau melakukannya? Bahkan kita tidak saling mencintai. Dia hanya anak haram, anak yang tidak di inginkan! Ingatlah itu".

Deg

H-hah..? A-aku? Haha, sialan ternyata benar yang orang'katakan padaku

Brak!

Aku membuka pintu kamarku dengan keras, mereka melihat kearah ku dengan terkejut

"Jadi, kalian bukan ayah ibu ku?"

Sakit, jujur saja.
Aku tidak bisa menyangkal rasa sakit ini, dari sekian banyaknya luka kenapa harus yang ini memberi efek sakit

Apakah tuhan sedang menghukumku? Gila ...aku tidak bisa berfikir jernih

"Jawab aku! Aku bukan anak kalian?! Iya?!"

"Bedebah..JAWAB AKU PRIA TUA!"

aku berteriak kearahnya sambil meninju kaca dibelakangnya

Emosi ku lepas, setelah sekian lama aku pendam. Semuanya terlepas tanpa bisa aku kendalikan

Aku mulai menggila dan membanting seluruh barang disana, tidak segan bahkan aku hampir membunuh mereka

Mereka lari meninggalkan ku sendiri, aku semakin tidak bisa menahan nya.

Aku berlari kearah kamar ku, menutup pintu ku dengan rapat

Haha, dunia ini lucu ya..

Untuk apa dilahirkan jika tidak di inginkan, jahat hiks

Tangan ku terulur pada pisau yang terletak tidak jauh dari ku, perlahan aku mulai menyayat tangan ku dengan keras

Hehe

Fikiran ku mulai kosong seakan tenggelam dalam kegelapan, lagu yang ku putar menyembunyikan suaraku

Pedih

Ini sakit

Tuhan..kumohon, Kali ini tolong kabulkan permintaan ku, jemput aku kepangkuan mu

Aku semakin meringkuk mundur, hanyut dalam kegelapan luka ditangan ku tidaklah lagi aku rasakan semuanya terasa hampa dan kosong, aku semakin gencar melakukanya lagi sampai..

Pergelangan tangan kiri kusayat dengan dalam bahkan aku menusuknya

Aku menunggu saat nya tiba, meminum sebotol obat tidur yang selalu ku minum saat insomnia

Haha ini menyenangkan, lihat aku terbang aku terbang hahaha

Tuhan!! Lihat aku akan terbang keangkasa menyusulmu jika kau dan malaikat tidak ingin menjemput ku biar aku yang suka rela menghampiri mu tuhann

Flashback off
______

Sorry telat published, daku lupa:')

Twins(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang