Part 5

787 106 0
                                    

aku selalu ke taman untuk bernyanyi awalnya. tapi, dua hari setelah aku kesana ternyata ada seseorang yang ingin menjadikan ku penyanyi di caffe nya di jam tertentu

Tentu saja aku minta izin tidak full time karena aku juga sekolah, belum lagi aku harus ke taman menyanyi disana

Aku tidak berniat menjadi pengamen tapi kadang ada keluarga Hero/bukan datang dan memberiku sejumlah uang yang terbilang cukup banyak karena alasanya

"Berkatmu, anak ku jadi mau belajar, terimakasih ya"

Dan masih banyak lagi, aku sih tidak masalah jika itu tidak memberi pengaruh negatif kepada dua belah pihak

Tapi masalahnya aku seperti melupakan sesuatu.

Hari ini pria itu kemari, ah dia juga membawa cambuk, apa aku melupakan sesuatu ya?

"Kenapa kau tidak masuk saat ujian test bodoh?! Bahkan ini sudah hari ketujuh dan kamu masih asik di apart tanpa ada niat bersekolah?!".

Ah ternyata aku melupakan itu

Tapi, apakah harus begini? Apa aku harus di cambuk 300x untuk menerima ini? Haha bahkan luka ku yang sebelumnya belum sembuh

Biarlah, habis ini aku akan ke rumah sakit. Jika tidak, aku akan selalu melupakan memori itu terus menerus

"Besok, datang ke sekolah ikut ujian tes susulan, jam 8 kau harus disana! Jika telat aku akan menghukum mu dengan 600 cambukan Shino!"

Dia pergi meninggalkan ku begitu saja, darah ku mengalir ke lantai.. haha seperti pembantaian saja

Ah bahkan baju ku juga sudah rusak,oh iya aku sebentar lagi kerja

Apa aku izin saja ya untuk ke rumah sakit? Besok tinggal berangkat sekolah terus pulang lagsung ke taman terus kerja deh

Iya, gitu saja sekalian periksa kepala ke dokter

Aku segera bersiap dan hanya memakai baju putih polos dengan lapisan Hoodie hitam, ya setidaknya luka ku tertutup dengan ini

Jangan lupa pake masker biar gada yang ketawan tadi rambutku merah putih skrng ganti warna jadi hitam lagi

Dasar, tapi menguntungkan.

Rumah sakit.

Aku sudah sampai rumah sakit, naik bis? Engga. Aku teleport biar cepet kalau jalan juga gakan kuat kayanya hehe

Dijalan aku tabrakan dengan..



Shoto.

Apalagi ini, aku hanya mengucapkan maaf tapi dia menahan ku dan memegang pundak telat luka yang cukup dalam disitu

Sial, apalagi sih

"Nande? Aku sudah meminta maaf, lepaskan."

"Ah warui na, aku hanya mau bilang darahmu menetes"

Ya..ku liat memang menetes biarlah ntar juga ilang sendiri

"Oh, lepaskan dan terimakasih sudah memberitahu"

"Kau tidak apa?"

"Kubilang lepaskan bodoh, yang kau pegang ini luka jadi wajar aja darah ku menetes karena luka ku kau tekan seenak jidat" balas ku dengan sarkas dan menyentak tangannya

Luka ku sudah di obati, meskipun begitu tidak bisa menutup sepenuhnya tapi ya darahny sudah bilang tinggal bekas nya saja, selalu saja begini

Dari 50 cambukan, 100, 200, sekarang 300 dan nanti jika berbuat salah jadi 600?

Haha sial, benar" dijadikan boneka.

Aku sudah konsultasi ke dokter, tapi dia bilang aku hanya kelelahan tapi aku menyangkal nya jika ini terus"an terjadi setiap hari aku akan bangun seperti orang baru lahir. Kejadian kemaren aku melupakannya, jika aku tidak mencatatnya di buku aku tidak akan mengingat nya

Dari situ dia bilang jika aku mengalami

....

...

..

.

Twins(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang