A one-shot story of
Na Jaemin and Choi Lia—
Setiap malam minggu, sudah jadi rutinitas Jaemin dan Lia untuk menonton film horror kesukaannya Lia.
Sebelum itu, biasanya mereka berdua ke mini market membeli cemilan untuk dimakan saat menonton.
Namun karena Jaemin masih di kamar mandi, Lia berinisiatif untuk ke mini market sendirian, supaya nanti ia dan Jaemin bisa langsung nonton setelah Jaemin selesai mandi.
Lokasi mini market tidak jauh dari apartment Jaemin, Lia hanya perlu melewati jembatan penyeberangan.
Sebenarnya ada mini market di bagian underground apartment, tapi Jaemin tidak pernah belanja di sana, karena harganya lebih mahal dibandingkan dengan mini market yang ada di seberang jalan.
Lia sempat beberapa kali belanja di sana, berakhir dengan ia harus mendengarkan ocehan Jaemin yang melarangnya pergi di mini market itu lagi.
Walaupun menurut Lia tidak masalah karna hanya beda beberapa ribu, tapi kali ini ia akan menuruti kemauan Jaemin, karena Lia tidak mau mendengar ocehan Jaemin lagi yang nantinya merusak mood menontonnya.
Lia mengambil beberapa cemilan kesukaannya dan Jaemin, tak lupa ia juga mengambil susu stroberi kesukaannya sebanyak mungkin untuk disimpan dikulkas milik Jaemin.
Jaemin sangat benci olahan makanan maupun minuman dengan rasa stroberi, sedangkan Lia kebalikannya, namun Jaemin tetap saja tidak keberatan ketika Lia menyetok banyak susu stoberi ditempatnya.
Bukan Lia namanya jika tidak berakhir dengan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, karena tidak ada Jaemin yang menghentikannya.
Jaemin biasanya hanya akan membeli apa yang benar-benar harus dibeli, tidak kurang dan tidak lebih. Sedangkan Lia yang niat awalnya hanya membeli cemilan, kini sudah ada beberapa varian masker wajah dikeranjang belanjaannya.
Setelah puas berkeliling, Lia akhirnya membayar belanjaannya.
Suasana minimarket saat itu tidak terlalu ramai, hanya ada sekitar tiga orang lain yang sedang berkeliling, kemudian hanya ada Lia yang sedang menunggu total harga belanjaannya sambil memainkan ponselnya.
"Nggak sekalian pulsanya, Mbak?" tanya kasir mini market yang melayani Lia.
"Nggak, Mas. Totalnya berapa?" sahut Lia melihat ke arah total harga dimesin kasir.
"Seratus sembilan belas ribu, Mbak," ucap pegawai tersebut, "Bayar seratus ribu pas aja gapapa, Mbak. Asal ninggalin nomor hapenya. Nanti saya isi pulsanya sekalian, hehe..."
Lia yang sedang mengambil uang didompetnya menghentikan kegiatannya, ia merasa tidak nyaman dengan perkataan kasir mini market tersebut.
Lia menunduk menatap dompetnya, rasanya ia ingin marah, namun akan konyol sekali karena orang lain pasti menganggap itu hal yang spele.
PLAKK.
Jaemin meletakan kartu debit miliknya di meja kasir dengan kasar, yang membuat perhatian orang-orang di sana teralih padanya.
"Bayar pake ini aja." suara Jaemin terdengar dingin.
Lia mendongak untuk melihat Jaemin.
Jaemin kini berdiri di depannya sembari salah satu tangannya menggenggam tangan Lia.
"Masnya kenal sama Mbak ini?" tanya kasir tersebut yang sedikit terkejut dengan kehadiran Jaemin.
"Lo nggak usah banyak nanya! Cepet kerjain tugas lo atau gue laporin ke atasan lo karna membuat customer tidak nyaman." ketus Jaemin menatap tajam ke arah pegawai kasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts | Jaelia
FanfictionRewrite one thousand stories of us and in every universe I will always love you, how I do. published on 23/02/2023 🏅#4 on choijisu (31/08/2023) 🏅#1 on choijisu (24/09/2023) 🏅#1 on choilia (08/12/2023)