Hurt road

166 31 3
                                    

Na Jaemin x Choi Lia
Alternative Universe

I write this story inspired by
Hurt road - Day6












Jemian menangis disudut apartmentnya yang gelap.

Lelaki itu sedang menyesali sikap bodohnya yang membuat Livia mengakhiri hubungan mereka.

Jemian dan Livia sudah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya.

Itu bukan waktu yang sebentar, serta tidak juga setiap saat dipenuhi tawa.

Ada hari-hari dimana Jemian dan Livia saling bertengkar, saling meneriaki, atau saling mendiamkan. Yang pada akhirnya berujung saling memaafkan.

Pertengkaran Jemian dan Livia lebih banyak disebabkan oleh Jemian. Lelaki itu semakin susah dinasehati oleh Livia, padahal hal yang dikatakan Livia semata-mata untuk kebaikan Jemian sendiri.

Jemian mulai merokok. Meski cukup terkejut dengan perubahan Jemian, Livia tidak mempermasalahkannya. Selama kekasihnya tidak merokok di dekatnya.

Lalu selanjutnya, Jemian mulai mencoba minuman beralkohol.

Livia awalnya keberatan, namun pada akhirnya Livia memaklumi karena Jemian berjanji bahwa dirinya tidak akan melewati batas.

Seiring berjalannya waktu, Livia mulai komplain dengan sikap Jemian yang dinilai mulai kelewat batas.

Dalam sehari Jemian bisa menghabiskan dua bungkus rokok, bahkan lebih. Masalah aroma tidak usah ditanya, bahkan meski Jemian mandi, bau rokok yang menempel ditubuh lelaki itu tidak hilang, Livia masih dapat menciumnya.

Belum lagi Jemian yang mulai ke Club setiap malam bersama teman-temannya, hingga di pagi harinya ia kesulitan bangun. Meski Jemian belum ada pekerjaan tetap, tapi lelaki itu berjanji akan mencari pekerjaan agar bisa segera menemui orang tua Livia untuk melamar sang kekasih.

Livia yang setiap pagi harus ke apartment Jemian, mengurus lelaki itu jika malam sebelumnya ia mabuk-mabukan bersama teman-temannya. Yang pada akhirnya membuat Livia telat pergi bekerja.

Livia sudah berkali-kali menasehati Jemian agar jangan terlalu sering pergi dengan teman-teman barunya. Menurut Livia, teman-teman Jemian membawa pengaruh buruk pada kekasihnya itu. Dulu, Jemian yang Livia kenal tidak begini.

Bahkan sebenarnya Livia ingin mengatakan bahwa ia merindukan Jemian yang dulu. Jemian yang baik, perhatian, perkerja keras serta tidak pernah menyentuh rokok dan alkohol. Namun Livia mengurungkan niatnya, ia sadar itu adalah topik sensitif yang akan memicu pertengkaran keduanya.

Sementara Jemian juga berkali-kali mengatakan bahwa itu bukan karena pengaruh teman-teman barunya. Semua yang ia lakukan adalah atas keinginannya sendiri.

Teman-teman baru Jemian— Yoga dan Haris. Entah di mana dan bagaimana caranya mereka saling mengenal, Livia tidak tau. Tapi Livia tetap pada pemikirannya, bahwa sejak berteman dengan dua orang itu, sikap Jemian jadi berubah.



Hingga pada akhirnya, hari itu tiba.

Hari perpisahan Jemian dan Livia.

Setelah pertengkaran terkait masalah yang masih sama— sikap Jemian yang berubah karena teman-temannya.

Kuping Jemian panas, lelaki itu tidak terima bahwa Livia selalu membawa soal teman-temannya dalam pertengkaran mereka.

Suara Jemian meninggi, Livia pun tak mau kalah tinggi. Meski gadis itu berteriak sambil berlinang air mata.

Paper Hearts | JaeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang