Na Jaemin x Choi Lia
Alternative Universe—
Bella menggonggong beberapa kali sambil menunggu seseorang dibalik pintu selesai memasukan passcode.
"Hai, anak manis," sapa Jemian, pemuda itu berjongkok untuk menyentuh Bella yang sedari tadi sudah menantinya.
"Utututu..." Jemian memajukan bibirnya gemas dengan tingkah Bella, "Kangen ya sama papa? Kangen ya? Iya, sama. Papa juga,"
Jemian membawa Bella ke dalam pelukannya, anjing berjenis pomeranian berwarna putih itu adalah milik kekasihnya, Livia.
"Oh, kamu udah sampe," gumam Livia yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Parah banget. Yang nyambut aku di pintu masa cuma Bella, mamanya gak ada," ucap Jemian, mengerucutkan bibirnya.
Livia terkekeh, "Aku kan lagi siap-siap tadi,"
"Kamu gak kangen aku ya?" tuduh Jemian, "Yang kangen papa ternyata cuma Bella? Ya sayang? Kamu kangen papa kan?" Jemian berbicara pada Bella yang masih berada digendongannya.
Sementara Bella sesekali menggongong seolah sedang menyahuti perkataan Jemian.
"Dih, drama banget," cibir Livia.
Jemian menurunkan Bella dari gendongannya, lalu merentangkan tangannya dihadapan Livia, "Come here, I miss you really bad, Liv."
Livia tersenyum singkat sebelum berhambur kepelukan Jemian.
Jemian menghirup aroma tubuh Livia, gadis yang dicintainya sekaligus dirindukannya selama tiga hari ke belakang.
Jemian baru saja kembali dari London karena ada urusan pekerjaan. Selama tiga hari di sana, Jemian hanya bisa saling berbalas chat dengan Livia, disebabkan oleh perbedaan zona waktu mereka. Serta Jemian juga cukup sibuk selama di London.
Tiga hari sudah cukup membuat Jemian rindu berat, serta uring-uringan di bandara saat pesawat yang membawanya pulang harus delay selama dua jam.
Jemian rasanya hampir gila. Ia tidak bisa menahan rasa rindunya lebih lama pada Livia.
Livia menepuk pelan bahu Jemian, "Udahan pelukannya, sesak napas kalo kelamaan,"
Jemian menggeleng, "Aku masih kangen, Liv. Belum selesai recharger energy-nya,"
"Astaga, tapi kita kan mau bawa Bella jalan-jalan. Nanti kesorean, Jem." ujar Livia.
Dengan berat hati, Jemian melepaskan pelukannya.
"Oh iya, aku beliin ini buat kamu," Jemian mengeluarkan sebuah paper bag kecil dari ransel abu-abunya.
Livia tersenyum sambil menerima paper bag yang diberikan Jemian, "Kamu beli apaan sih?" ujar Livia penasaran, sambil melihat isi paper bag tersebut.
Livia menatap Jemian, "Loh, ini kan—"
"Bertie Botts Beans," lanjut Jemian, "Aku ingat kamu suka Harry Potter, makanya aku beliin itu buat oleh-oleh,"
"Pffttt." Livia berusaha menahan tawanya, "Apaan sih, emangnya aku anak kecil pake dikasih oleh-oleh segala?"
"Tapi kamu seneng kan, Livia sayangku?" ujar Jemian, sambil mengacak rambut Livia.
"Ck, Jemian! Aku baru abis catokan loh ini!" protes Livia.
"Gak usah cantik-cantik banget, nanti kamu banyak yang naksir. Kita kan cuma mau bawa Bella jalan sore."
Setelahnya, Jemian mencuri satu kecupan pada pipi Livia lalu segera berlari, disusul Livia yang mulai mengomel karena Jemian yang menjahilinya.
—Fin.
Jangan lupa tinggalkan feedback yaa! Karena itu semangat buatku untuk nulis cerita lainnya~Oh iya, boleh banget mampir ke twitterku @mosvly, aku sering bikin au juga, terutama jaelia!
Makasih, ILY 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts | Jaelia
FanfictionRewrite one thousand stories of us and in every universe I will always love you, how I do. published on 23/02/2023 🏅#4 on choijisu (31/08/2023) 🏅#1 on choijisu (24/09/2023) 🏅#1 on choilia (08/12/2023)