Nasib yang sama?

2.5K 270 23
                                    

Happy Reading.








"Untuk apa kau datang kesini?" Tanya Sakura dengan menahan amarahnya.

"Saki-"

"Stop, jangan mendekati ku cukup disitu saja batas mu" Potong Sakura saat melihat Kizashi ingin berjalan mendekati nya.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau baru muncul sekarang?" Lanjut Sakura tegas namun pedih terlihat dari suaranya bergetar.

"Apakah salah seorang ayah ingin menemui anaknya?" Tanya Kizashi menatap Sakura.

Mendengar ucapan Kizashi membuat Sakura tersenyum sinis.

"Wow kau menemui anak mu setelah sekian lama? Apakah itu juga termasuk salah?" Balas Sakura menatap nyalang Kizashi.

Kizashi terdiam mendengar ucapan Sakura.

"Kau menghilang begitu saja, membuat aku dan ibu bekerja keras untuk mencari uang demi sesuap nasi, sampai ibu ku tiada, aku merasa kosong dan hampa, ibu yang selalu disisiku sudah tiada, ibu yang selalu menyemangati ku, ibu yang selalu sabar menunggu mu untuk pulang, ibu yang selalu merawat ku sendirian, ibu yang selalu . . . . Setia mencintaimu bahkan sampai nafas terakhirnya ia berkata *jangan pernah membenci ayah mu* malah ibu yang merasa bersalah karena dia mau dijadikan Simpanan oleh orang seperti dirimu, ibu merasa bersalah karena telah masuk kedalam rumah tangga mu, padahal bukan hanya ibu saja yang salah, kau juga bersalah sangat bersalah"

Air mata Sakura tumpah, ia menangis terisak isak dengan pilu setelah mengeluarkan curahan hatinya.

"Hiks . . . hiks"

"Saki . . . . Maafkan ayah" Kalimat itu yang keluar dari mulut Kizashi dengan bergetar.

Kizashi melihat wajah Sakura yang menangis, sangat sakit.

Air mata Kizashi juga berjatuhan.

"Pergilah, aku tidak ingin melihat mu" Teriak Sakura mengusir ayahnya.

Sasuke masuk kedalam, saat di depan pintu tadi mendengar teriakkan Sakura.

Dan ia terkejut melihat Sakura menangis terisak bersama seorang pria yang berusia kira-kira seumuran ayahnya itu, Sasuke mendekati Sakura.

"Apa yang terjadi hn?" Tanya Sasuke menatap Sakura khawatir.

Sakura menatap Sasuke dengan derai air mata.

"Tolong suruh dia pergi hiks" Pinta Sakura pada Sasuke.

Sasuke memeluk Sakura, mengelus-elus punggung Sakura.

"Hiks . . . Tolong keluarkan dia Sasukee" Gumam Sakura lagi di pelukan Sasuke.

Sasuke menatap Kizashi datar.

"Paman, sebaiknya paman keluar, maaf kalau terkesan lancang, saya hanya tidak ingin melihat Sakura sedih, apalagi kondisinya masih belum sembuh" Ucap Sasuke pada Kizashi.

Sasuke tahu Kizashi bukan orang berniat jahat, karena Kizashi juga ikut menangis, masa orang berniat jahat ikut menangis juga?

Kizashi mengangguk lemah lalu keluar dan menutup kembali pintu ruangan Sakura.

"Hiks . . . hiks"

"Ssstth tenanglah" Gumam Sasuke sambil terus mengelus punggung Sakura.

Sakura membalas pelukan Sasuke mencari ketenangan.


*****

Karin termenung setelah pertemuannya dengan Sasuke.

"Siall aku tidak bisa berbuat apa-apa saat bertemu dengannya" Gumam Karin marah pada dirinya sendiri.

Simpanan Uchiha SasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang