Part 4

29 9 13
                                    

Shila dan Arsen memutuskan untuk menceritakan siapa mereka sebenarnya, hari ini tepat sepulang sekolah. Mereka sudah meeminta izin kepada kedua orang tuanya. Ternyata para sahabat Shila dan Arsen, orang tua mereka bersahabat dengannya.

Orang tua para sahabatnya, mereka sangat mengetahui kisah Starla dan Larveen. Karena mereka pernah satu Academy, kini anak-anaknya kembali bersahabat.

"Lo tahu tempat ini dari siapa?" tanya Chris, tempat ini hanya diketahui oleh ras Werwolf. Ya, ada dua orang selain ras mereka. Yaitu, Starla dan Larveen.

Jika ras lain melewati tempat ini, mereka hanya mengira ini adalah hutan biasa. Tapi jika ras Werewolf, ada dinding yang langsung terhubung dengan dunia manusia.

"Aku tahu tempat ini dari seseorang, ada yang ingin aku sampaikan. Akan tetapi, bukan di sini. Di bumi, dunia manusia. Nanti aku jelaskan Chris," ucap Shila lalu melewati gerbang tak terlihat diikuti para sahabatnya.

"Ini pertama kalinya aku ke bumi, ternyata tak seburuk yang kukira." Jenita berucap sambil melihat sekitar, mereka berada di hutan perbatasan dunia sihir dan manusia. Hanya pemilik darah imortal yang bisa melewati batas antara dunia sihir dan manusia.

"Kita mau ke mana?" tanya Geo, melihat sekitar. Di sini keadaan tenang dan gelap, kesukaannya.

"Ke tempat latihanku dan Arsen," jawab Shila, kemudian mereka berjalan keluar dari hutan.

Di luar hutan, sudah ada tiga mobil. Mereka adalah anak buah orang tuanya, mereka manusia biasa. Bukan dari dunia sihir.

"Tuan muda, Nona. Selamat datang kembali," ucap Panji pengawal pribadi Shila dan Arsen ketika di bumi.

"Makasih, Paman. Bisakah Paman membawa kami ke tempat latihan biasa?" tanya Shila diangguki Panji.

Setelah itu mereka menaiki mobil, menuju tempat latihan. Tempat latihan yang di rancang khusus oleh Starla.

Mereka sampai di tempat latihan, anak buah Larveen membungkuk hormat melihat kedatangan Shila dan Arsen. Tempat itu telah diberi sihir oleh Larveen dan Starla.

"Ayo masuk!" ajak Arsen kemudian masuk ke dalam.

Mereka duduk melingkar di tengah, banyak pertanyaan mungkin ada di pikiran para sahabatnya. Para sahabatnya menatap tempat itu, ini seperti tempat biasa bukan tempat pelatihan.

"Apa yang kalian ingin ceritakan? Mengapa kalian membawa kami sampai ke dunia manusia," tanya Rachel, ia tidak mengerti akan semua ini.

"Sebentar," ucap Shila, lalu menempelkan jarinya ke arah batu besar yang terletak di tengah ruangan itu. Seketika ada layar hologram di hadapan mereka.

Hologram itu menampilkan Starla dan Larveen yang berada di rumah Reyna dan Arex, rumah itu tidak jauh dari sini.

Para sahabat Shila maupun Arex sama-sama terkejut melihat pasangan itu, apakah keduanya mempunyai hubungan pikir mereka.

"Lord Larveen, luna Starla." Mereka membungkuk hormat ketika melihat kedua orang yang sangat berpengaruh di negeri sihir.

Sebagai seorang bangsawan mengharuskan mereka berperilaku sopan, anggun dan menjaga martabat kerajaan.

"Tidak perlu formal, ini dunia manusia bukan dunia sihir. Shila dan Arsen telah menceritakan kalian, kalian dapat dipercaya untuk menjaga rahasia ini," ucap Larveen membuat mereka heran. Meka semakin heran bagaimana Larveen dan Starla mengetahui tentang Arsen dan Shila..

"Shila, Arsen. Jelaskan siapa kalian sebenarnya!" ucap Starla diangguki keduanya.

Starla dan Larveen sudah memikirkan semuanya, karena bisa jadi mereka membongkar identitas Shila dan Arsen ke musuh. Mengingat kembali orang tua dari sabat putra-putrinya adalah teman mereka, membuat mereka tidak ragu.

LIRESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang