Hari minggu bisa dijadikan waktu untuk pulang ke kerajaan masing-masing, karena academy diliburkan pada hari minggu. Termasuk Geo, Hauvel, Jenita, dan Rachel mereka memilih pulang. Sedangkan Chris, dari kemarin menghilang entah ke mana.
Pagi ini Arsen dan Shila berada di wilayah kerajaan Natken, tidak bahaya bagi Shila karena ia juga mempunyai aura Demon. Kecuali mereka bertemu dengan kelurga kerajaan, baru itu akan bahaya.
"Sama menyeramkannya seperti yang diceritakan Mommy selama ini," ucap Shila mereka sedang jalan-jalan di wilayah kekuasaan ras Demon, kerajaan Natken.
"Sayangnya Mommy lagi di bumi, kita gak bisa ketemu Mommy di sini," ucap Arsen mengingat sementara waktu kedua orang tuanya ada di bumi. Jika tidak Starla akan dipaksa menikah dengan Lord Exel.
"Walaupun Mommy ada di sini, kita gak bisa menemuinya 'kan?" ucap Shila, mereka menyetujui undangan academy di Liresya agar bisa bebas menemui orang tuanya. Ternyata takdir belum menentukan untuk bersatunya keluarga Azinat.
Shila menghentikan langkahnya ketika merasakan aura jahat yang sangat terasa, kemungkinan tempatnya tidak jauh dari tempat mereka.
"Kita ke sebelah sana," ucap Shila menarik tangan adiknya menuju tempat itu. Tidak perduli akan risiko yang akan ia tanggung.
"Jangan ikut campur, Shil. Kita tidak boleh bertemu dengan keluarga kerajaaan, jika kita terlibat pertempuran itu akan menimbulkan kecurigaan," ucap Arsen memperingati, ini kerajaan ibunya. Jika mereka bertemu keluarga kerajaan dan mengenali darah Starla mengalir dalam diri mereka, itu akan menjadi sebuah bencana.
Jika mereka bertemu dengan keluarga kerajaan, maka semuanya akan terbongkar. Tidak hanya itu, akan tersebar juga info bahwa anak ramalan telah lahir.
Di tempat yang menurut Shila ada aura jahat, ternyata memang benar. Ada seorang anak yang sedamg dibawa oleh beberapa rogue. Dari pena,pilannya, anak itu sepertinya keturunan kerajaan.
"Sen, anak itu mau diculik kita harus menyelamatkan anak itu," ucap Shila menunjuk beberapa rogue yang sedang membawa anak kecil. Shila tidak akan diam saja jika ada yang melakukan kejahatan di depannya.
"Jangan ikut campur, Shil. Mereka bukan urusan kita, kalau kamu bertarung dengan mereka, maka akan memancing semua orang ke sini," ucap Arsen menghentikan Shila, karena keluarga kerajaan mungkin akan datang jika mereka menimbulkan kekacauan.
"Kita kirim anak ini ke kerajaan Azxan, biar terjadi perang antara dua raja itu," ucap salah satu dari mereka.
Menurut Larveen dan Starla bercerita ada beberapa kerajaan yang tidak menyukai Azxan dan Natken dan mencoba mengadu domba kedua kerajaan terbesar di ras masing-masing.
"Ide bagus, pasti Lord Black menyukai hal ini," ucap rogue lainnya menyetujui hal tersebut.
Shila tidak bisa diam lagi, melihat kejahatan didepannya maka ia harus bertindak. Meskipun ia tahu semua ini berrisiko.
"Berhenti," ucap Shila memunculkan dirinya di hadapan para rogue itu.
Para rogue yang melihat kedatangan Shila terkejut, bukan karena waspada. Akan tetapi, aura yang dipancarkan oleh gadis itu sangat memikat.
"Gadis cantik dan auranya sangat menarik," ucap rogue ingin menyentuh Shila, tapi dengan gesit langsung menghindarinya.
"Bebasin pangeran Serzi," ucap Shila ingin menggunakan anginnya, tapi dia tahan. Ini wilayah ras demon, mana mungkin ia menggunakan kekuatan angel. Bisa menimbulkan masalah besar.
"Waahh, gadis ini berani juga," ucap salah satu rogue. Rogie adalah julukan bagi imortal yang keluar dari ras dam menjadi j
Para rogue menyerang Shila dengan petir, Shila terus menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIRESYA
FantasyCinta terlarang antara dua ras yang bertentangan membuat hubungan Starla dan Larveen kabur dari istana menuju bumi. Mereka memilih untuk menjadi manusia biasa, tetapi takdir memisahkan mereka. Keluarga mereka memasksa mereka berpisah, dan kembali k...