2

54 10 0
                                    

Paing benar benar mengamuk habis semua makanan dan minuman berserakan di lantai dan uang itu masih tergeletak di lantai menyatu dengan makanan dan basah karena air minum, Matthew memegang tubuh Paing yang terus berontak selagi pelayan merapikan kamar.

Matthew benar benar menggila karena Paing seolah Paing itu memiliki sihir yang membuat siapa saja yang melihat nya tergila gila, Matthew menyuntikkan obat bius dan itu berhasil memenangkan Paing.

"Bik, ambil kotak obat"

Tergopoh gopoh wanita muda itu berlari dna kembali dengan kotak obat, ia sodorkan pada Matthew.

"Tinggalkan kami"

Gadis itu mengangguk dan sungguh ia kasihan pada Paing namun dia sungguh iri melihat paras yang walaupun sembab dan acak acakan wajah nya tetap cantik.

"Kau milik ku dan tidak akan aku biarkan siapapun melihat mu atau mencoba mengambil mu dari ku, kau dengar itu Paing jika kau mengkhawatirkan anak anak panti dan para suster itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau milik ku dan tidak akan aku biarkan siapapun melihat mu atau mencoba mengambil mu dari ku, kau dengar itu Paing jika kau mengkhawatirkan anak anak panti dan para suster itu"

Mata Paing mendelik dan ia menggeleng cepat, ia tidak bisa bicara karena ada lakban di mulut nya.

"Bagus, jadi anak manis Paing"

Matthew berbalik pergi tinggal lah Paing yang tidak bisa bergerak karena di ikat di atas ranjang dan mulut nya tertutup, hancur sudah hidup nya dan ia tidak mau orang orang yang berhubungan dengan  nya terluka atau terkena masalah karena nya.

Pelayan masuk membawa nampan yang ia letakkan di samping ranjang lalu ia lepaskan ikatan dan lakban di mulut Paing, gadis itu menelan ludah ia memegang punggung tangan Paing dan Paing terkejut ia menoleh.

"Tuan itu baik, tapi ia jika inginkan sesuatu pasti ia dapatkan bagaimanapun caranya"

Paing tidak melihat kebaikan di dalam Matthew karena bagi nya Matthew iblis berwujud manusia yang tidak punya hati.

Paing muak dengan semuanya dan ia berencana lari dan kembali ke daerah asalnya meminta seluruh orang di panti untuk pergi bersamanya kemana saja asal Matthew tidak bisa menemukan nya, Paing mengambil uang yang tersusun di meja dan ia menelan ludah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paing muak dengan semuanya dan ia berencana lari dan kembali ke daerah asalnya meminta seluruh orang di panti untuk pergi bersamanya kemana saja asal Matthew tidak bisa menemukan nya, Paing mengambil uang yang tersusun di meja dan ia menelan ludah harus terjun ke bawah hingga ia mengikat ikat handuk, sprei, selimut dan mengikat nya di ranjang yang memang dekat dengan jendela.

Ia mendarat dengan sukses dan mengenakan sepatu nya lalu berlalu melintasi hutan karena jika melewati jalan itu akan sangat beresiko baginya, ia hanya terus berlari sejauh jauh nya dari vila sialan itu karena di sana terasa sesak dan itu bukan vila bagi nya namun neraka.

Paing meminum air sungai yang memang bersih dan jernih, ia terduduk menyeka keringat nya lalu ia bangkit berjalan menyusuri sungai karena pasti mengarah ke pemukiman dan ia yakin itu.

Tebakan nya benar dan ia memilih menumpang kendaraan warga untuk ke kota walaupun harus bersama sayur mayur setidaknya ia aman sementara ini, ia sudah punya rencana apa yang akan ia lakukan saat tiba di kampung nya nanti yang penting mengamankan anak anka dan para suster dulu dan ia juga sudah menelpon mereka, ia menceritakan semuanya membuat suster yang mengangkat telpon nya menangis itu yang mereka takutkan saat melepaskan Paing.

Ia bersih bersih dan mengemasi barang barang lalu pergi ke stasiun bis, ia menelpon kembali dan para suster serta anak anak sudah diaman kan dan Paing memutuskan ia akan ke kota lain kauh dari sini.

Bagi Pine ini hari yang melelahkan dan bukan karena pekerjaan tapi wanita wanita yang tergila-gila padanya bahkan tidak punya malu menggoda nya, itu membuat nya muak hingga saat keluar ia menabrak seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Pine ini hari yang melelahkan dan bukan karena pekerjaan tapi wanita wanita yang tergila-gila padanya bahkan tidak punya malu menggoda nya, itu membuat nya muak hingga saat keluar ia menabrak seseorang.

"Maaf maaf tuan, permisi"

Pine memandang namun pemuda di hadapan nya hanya menundukkan kepala saja.

"Saat bicara, tatap wajahmu karena sikap mu ini tidak sopan"

Ragu ragu Paing mengangkat wajah nya yang mengenakan topi dan jujur ia takut, paing mengangkat alisnya dan ia sungguh terkesima namun wajah itu sembab dan ada sedikit lebam.

"Kau tidak apa apa?"

"Iya, permisi tuan"

Paing melangkah pergi dan jalan nya memang terlihat aneh bagi Pine karena ia terlihat kesakitan namun terus melangkah, Paing lega setelah jauh dari Pine dan masuk ke lorong kecil dan memeriksa kaki nya.

"Ini menyakitkan"

Pine duduk bersandar di lorong sepi menengadah menatap langit dan ia juga tidak tahu harus kemana, mungkin malam ini ia akan tidur disini setidaknya ia hanya sendiri dan ia harus melakukan sesuatu pada wajahnya.

Tbc

𝕱𝖆𝖙𝖊 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang