"Woi! Bengong mulu lo! Ntar kesambet baru tau rasa!" Tegur Donita.
Hana hanya menatap malas.
"Kenapa sih, lo? Diem mulu dari tadi." Sahut Tenesya.
Hana hanya menggeleng kecil. "Nggak papa. Tyara belum dateng ya? Kemana katanya?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"Lo lupa apa gimana? Dia kan udah punya rutinitas baru sekarang, jemput anak sambungnya pulang sekolah." jawab Tenesya.
"Jaga mulut lo, Ten!"
Tenesya menutup mulutnya, ketika mendengar suara Tyara yang baru saja datang. Tangan kedua wanita itu tampak penuh, karena menenteng tas sekolah bergambar kapten Amerika dan Tayo, juga tas miliknya sendiri.
"Halo anak-anak ganteng." sapa Hana, begitu melihat Marcello dan Nono mengekor di belakang Tyara.
"Halo aunty." balas Marcello.
"Halo aunty." balas Nono juga.
"Gimana sekolahnya? Seru nggak, hari ini?" Tanya Shua.
Marcello menggeleng. Berbeda dengan Nono yang justru mengangguk semangat.
"Emang ada apa di sekolah abang?" Tanya Wanda.
"Tadi, di sekolah ada suntik vaksin! Lengan aku sakit." Marcello menunjukkan lengan kirinya yang terdapat plester putih.
"Ya ampun, kalo gitu nanti malem harus langsung minum obat, biar nggak demam." Saran Donita.
"Iya! Mommy juga bilang gitu tadi!"
"MOMMY!?" Seru kelima teman Tyara.
"Iya, mommy!" Ujar Tyara, menekankan ucapannya.
"Wah, setelah hampir satu tahun lamanya pedekate, akhirnya lo luluh juga sama duda dua anak itu?"
Tyara mendengus, mendengar ucapan Tenesya yang terkesan mengejek. "Seandainya gue nggak hamil anak si Jendral sekarang, gue juga ogah!"
"LO HAMIL!?"
Tyara mendelik kepada kelima temannya itu. "Suara kalian kurang keras, tau nggak!" Sindirnya.
"Wah, berarti Nono bentar lagi jadi abang juga dong?" Tanya Shua, tampak antusias.
"Abang? Tapi, Nono udah punya abang Elo!"
"Abang Elo beda, karena Nono nanti bakal punya adik."
"Adik?"
"Iya. Nono suka adik bayi, kan?" Tanya Hana.
Mata Nono tampak berbinar. "Suka!"
"Tuh liat, anak lo aja seneng mau punya adik! Masa lo sendiri yang lagi hamil, asem gini mukanya." Tegur Hana.
"Seandainya gue nggak dijebak, nggak bakal juga gue hamil! Bisa-bisanya anak-anak selucu mereka, asalnya dari cowok breng*** kayak si Jendral itu!" Desis Tyara, ketika melihat Marcello dan Nono yang tampak semangat memakan makan siangnya.
"Yang lo bilang breng*** itu bapaknya si jabang bayi!" Sahut Wanda.
"By the way, gimana ceritanya lo tiba-tiba bisa sampe hamil anaknya si duda? Kok lo mau tidur sama dia? Oh ya, barangnya gimana? Ok, nggak?"
Wajah Tenesya yang antusias sungguh jauh berbeda, dengan Tyara yang menahan kesal.
"Ten, language! Ada bocil di sini!" Tegur Wanda.
"Halah, mereka lagi sibuk makan juga! Nggak bakal ngerti!"
"Please banget, jangan bahas itu! Gue bener-bener muak sama kelakuan si breng*** Jendral itu! Bisa-bisanya dia masukin obat perangsang di minuman gue waktu itu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Boss or Lust [Miss Independent Series]
FanfictionCHEOLHAN/JEONGCHEOL GS LOKAL!!! AYO BELAJAR MENGHARGAI SEBUAH KARYA, DENGAN FOLLOW, VOTE & KOMEN!!! KARENA SEMUA ITU GRATIS!!! 🥰 PERATURAN KERJA BARU! -Tidak boleh pakai rok mini. -Tidak boleh memakai pakaian terbuka. -Tidak boleh make up berlebih...