"Apa jadwal saya selanjutnya?" Tanya Satya, begitu Hana masuk ke ruangannya, dan menyerahkan beberapa berkas.
Hana mengecek jadwal pada iPad di tangannya. Wanita itu menggeleng. "Tidak ada, pak. Bapak free setelah berkas ini selesai."
Satya mengangguk mengerti.
"Saya permisi."
"Hana." panggil Satya.
"Ya, pak?"
"Ada waktu malam ini?"
"Saya kurang tau."
Kening Satya mengerut. "Kenapa gitu?"
"Pulang kerja nanti, saya mau fitting baju bridesmaids. Dan saya nggak tau, sampai jam berapa selesainya." jawab Hana.
Wajah Satya sarat akan kekecewaan, dan Hana bisa melihat itu. "Kenapa, pak?"
Satya kembali menggeleng. "Tadinya, saya mau ajak kamu makan malam. Tapi, mungkin lain kali aja."
"Bapak mau ngajak saya nge-date?"
Satya menggaruk tengkuknya, salah tingkah. "Keliatan banget, ya?"
Hana tersenyum. "Kalo gitu, nanti saya usahakan biar selesai lebih cepet. Kalo bapak nggak keberatan, bapak bisa jemput saya di tempat saya fitting nanti. Gimana?"
Mata Satya tampak berbinar. "Boleh?"
Hana mengangguk, dan tersenyum.
Bibir Satya ikut mengembangkan senyumnya. "Ok. Kabari saya, kalo kamu udah selesai nanti."
"Kalo gitu, saya permisi." pamit Hana.
***
Setelah beberapa bulan yang lalu sempat bersitegang, hingga akhirnya mereka berdua berbaikan. Satya dan Hana memutuskan untuk menjalin hubungan lebih dari sekedar bos dan sekretaris. Satya sendiri juga mulai berubah, tidak lagi memaksakan kehendaknya kepada Hana. Dan perubahan itu benar-benar bisa Hana rasakan.
Jika diingat kembali beberapa hari setelah mereka berbaikan. Hana cukup terkejut, ketika mendengar kisah percintaan Satya dari bibir laki-laki itu, yang menurutnya amat sangat tidak menarik. Yah, walaupun dia sendiri juga tidak punya kisah cinta yang luar biasa. Tapi, bagi Hana, kisah cinta Satya sangat-sangat-sangat datar. Berlebihan? Tapi, memang kenyataannya seperti itu.
"Kamu pasti pernah pacaran kan, pas masih jadi mahasiswa?" Tanya Hana.
"Pernah."
Ada sedikit rasa tidak suka dalam hati Hana. Tapi, wanita itu mencoba untuk mengabaikannya. "Punya mantan berapa?" Tanyanya lagi, penuh rasa ingin tau.
"Mantan pacar atau istri?" Satya balik bertanya.
"Emang kamu udah nikah berapa kali?"
"Satu kali, sih."
"Terus, kalo mantan pacar ada berapa?"
"Dua."
"Hah! Masa sih? Yang bener aja! Nggak mungkin modelan kayak kamu gini, mantannya cuma dua!"
"Tapi, mantan pacar aku pas jaman kuliah dulu emang cuma dua. Abis itu, aku sibuk belajar buat jadi penerus perusahaan penerbit ini."
"Halah, semua cowok emang sama aja! Pas ditanya masalah mantan aja, jawabnya dikit banget! Padahal mah, aslinya kalo dikumpulin bisa jadi kabupaten! Iya, kan? Ngaku aja, deh! Pake acara ditutup-tutupi segala!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss or Lust [Miss Independent Series]
FanficCHEOLHAN/JEONGCHEOL GS LOKAL!!! AYO BELAJAR MENGHARGAI SEBUAH KARYA, DENGAN FOLLOW, VOTE & KOMEN!!! KARENA SEMUA ITU GRATIS!!! 🥰 PERATURAN KERJA BARU! -Tidak boleh pakai rok mini. -Tidak boleh memakai pakaian terbuka. -Tidak boleh make up berlebih...