3

854 110 3
                                    

...

"Sunghoon..kau bercanda?"

Wonyoung membelalakkan matanya ketika masuk kamar yang Sunghoon bilang adalah kamar mereka. Kamar yang mewah dan kelihatan nyaman. Dari jendela Wonyoung bisa melihat pemandangan danau dan beberapa rumah tradisional yang tadi mereka lewati.

Di sana memang sudah ada barang-barang Wonyoung. Bahkan ada beberapa yang sudah di rapikan ke dalam walk in closet yang bisa membuatnya meni atuhkan rahang. Bukan baju Wonyoung saja, di dalam lemari ada baju-ba ju dan bahkan sepatu yang tidak Wonyoung kenal. Sunghoon bilang itu hadiah dari kerajaan untuknya.

"Apanya?"

"Kita akan satu kamar?"

Sunghoon manggut-manggut. "Sepertinya aku harus selalu mengingatkanmu setiap detik. Bahwa kau ini sudah jadi istri pangeran, Jang wonyoung."

"Aaah aku tidak peduli dengan itu! Yang pasti kau juga tidak lupa kan kenapa kita bisa sampai
menikah? Dan menurutku satu kamar begini terlalu berlebihan."

Alih-alih menjawab, Sunghoon menghempaskan diri ke kasur dan menyeringai pada Wonyoung. "Lalu? Kau mau kita pisah kamar dan membuat orang tua ku khawatir?" Sunghoon menepuk-nepuk kasur. "Kemari, Wonyoung-ie. Tidurlah bersama si pangeran ini."

"Sunghoon bodooh! !" Pekik Wonyoung, berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.

Sunghoon tertawa ketika Wonyoung melempar bantal padanya. "Maaf aku hanya bercanda. Kau pasti lelah, kan? Bersihkan diri dan gantilah bajumu. Lalu kita akan makan malam."

"Kau tidak akan menunggu di sini, kan?"

"Boleh?"

"Tidak!" Sunghoon terkekeh lagi. "Cepatlah keluar. Kau membuatku kesal." Kata Wonyoung sambil menghentakkan kaki menuju kamar mandi.

"Wonyoung-a"

"Apa?"

Wonyoung bisa merasakan jantungnya berdebar lagi ketika dia berbalik dan menemukan Sunghoon menatapnya lembut dan tersenyum.

"Aku belum bilang ya?" Katanya. "Kalau hari ini kau sangat cantik."

000

Setelah Wonyoung selesai ganti baju, seseorang mengetuk pintu kamar. Jika itu Sunghoon dia pasti akan masuk saja, kan?

Wonyoung membuka pintu dan mendapati tiga pelayan berdiri dan membungkukkan badannya.

"Tuan Putri, Pangeran menyuruh anda untuk segera ke ruang makan jika sudah siap."

Tuan Putri?

Rasanya Wonyoung ingin membenamkan diri saja di bawah selimut. Dia selalu merinding mendengar hal semacam itu.

"Baiklah." Jawab Wonyoung, berjalan mengikuti pelayan itu.

Sekitar 2 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke ruang makan. Melewati berbagai ruangan hingga akhirnya sampai ke tujuan.

Ruang makan itu perpaduan modern dan tradisional. Duduk bersila dan ada jendela yang menghadap ke pemandangan indah di luar.
Sepertinya Wonyoung tidak akan pernah berhenti mengagumi setiap sudut istana ini.

Di salah satu bangku sudah ada Sunghoon yang bermain dengan ponselnya selagi menunggu Wonyoung.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kingdom [Sunghoon enhypen-Wonyoung IVE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang