"Sunghoon, bangunlah."
Sunghoon suka suara ini. Rasanya dia tidak ingin bangun agar bisa lebih lama mendengarnya. Rayuan. Itu yang dia inginkan.
"Sunghoon. Aku mau bangun. Lepaskan tanganmu, ya?"
Tidak ada gerakan dari Sunghoon. Wonyoung mengerti jika sudah begini dia harus apa.
CHUP
Dikecupnya bibir sang suami sekilas. Sambil mengelus pipinya dan berbisik manja.
"Sunghoon sayaaaang. Good morning-" Seketika Sunghoon membuka matanya. Tersenyum sumringał dan memandang istrinya.
"Good morning too, istriku."
Jawabnya seraya balas mengecup bibir sang istri. Kemudian wajahnya berubah sedikit kesal. "Sudah kubilang berapa kali jangan pernah melupakan morning kiss ini. Jika tidak, aku tidak mau bangun dan melepaskanmu."
"Seharusnya kan kau bangun dulu baru aku akan memberimu morning kiss." Protes Wonyoung. Sunghoon menggeleng yakin. "Tidak, jika begitu kau akan langsung kabur. Memangnya kenapa, sih?"
Mendengar pertanyaan itu, Wonyoung menunduk. "Habis..setelah kuberi morning kiss pasti kau meminta lebih." cicitnya.
Rasanya Sunghoon ingin tertawa. Jadi selama ini alasan Wonyoung menolak memberinya morning kiss adalah ini? Jika diingat-ingat lagi, masuk akal juga sih.
"Aaaah jadi begitu.."
"Sekarang aku tanya padamu! Kenapa kau selalu bersemangat? Padahal masih pagi. Dan semalam kita juga sudah..." Wonyoung tidak mau menyelesaikan kalimatnya. "Kan hanya kucium. Kenapa selalu membuatmu minta lebih?" Tanyanya polos.
"Itu karena mau memabukkan."
"Aku bukan alkohol."
"Iya tapi kau Jang Wonyoung, istriku. Dan kau lebih memabukkan daripada alkohol manapun. Aku menginginkanmu kapanpun dan selamanya. Dan...bibirmu itu manis. Aku sangat menyukainya. Aku sangat menyukaimu."
Jangan tanya bagaimana wajah Wonyoung sekarang. Rasarnya panas. Pasti mukanya sudah seperti kepiting rebus. "Aku juga menyukaimu, Sunghoon." Javwabnya malu-malu.
"Wonyoung?"
"Hm?"
"How 'bout one round?"
"YA!"
000
Senyum merekah tidak hilang dari wajah Sunghoon sejak keinginannya terpernuhi. Karena hal itu juga dia jadi terlambat ke kantornya. Tapi siapa yang peduli? Itu kantor miliknya. Dia berhak datang kapanpun.Tadinya dia malah berniat tidak masuk dan menghabiskan hari di rumah bersama Wonyoung. Tentu saja Wonyoung melarang. Dia bersikeras agar Sunghoon tetap masuk. Atau jika tidak, dia harus puasa selama seminggu.
Sunghoon sudah selesai memakai kemejanya. Hanya tinggal memakai dasi dan jas. Tapi alih-alih dipakai, pria ini malah membawa dasinya dan melenggang keluar menuju dapur.
"Sayaaang."
Wonyoung yang baru saja meletakkan piring berisi sarapan pancake melihat Sunghoon menghampirinya.
"Kau sudah sangat terlambat kenapa belum rapi juga? Kau ada meeting satu jam lagi, kan?"
"Pakaikan dasinya." Rengek Sunghoon.
Wonyoung hanya bisa menghela napas dan menuruti suaminya yang berubah manja. Sepertinya dia harus bergerak cepat agar suaminya ini cepat berangkat.
Lagi-lagi Sunghoon tersenyum cerah ketika Wonyoung dengan telaten memakaikan dasi di leher Sunghoon. Selagi Wonyoung sibuk, Sunghoon melingkarkan tangannya di pinggang istrinya, membuat tubuh mereka saling mendekat.
![](https://img.wattpad.com/cover/333499923-288-k314492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom [Sunghoon enhypen-Wonyoung IVE]
FanfictionWonyoung di buat terkejut saat tiba-tiba di pagi hari ia sudah di seret keluar rumah dengan beberapa pria ber-jas hitam rapi yang membawanya ke sebuah istana kerajaan modern satu-satunya di era abad-21. dan keterkejutan Wonyoung semakin bertambah sa...