13

1.3K 108 17
                                    

WARNING⚠️⚠️⚠️
.
.
.
.
.
.
.
...

Seiring jawaban Wonyoung yang terucap, Sunghoon melancarkan aksinya. Jemarinya dengan lihai membuka satu persatu kancing baju Wonyoung. Lalu berhasil meloloskannya melewati bahu dan lengannya.

Wonyoung menunduk malu, tapi Sunghoon meraih dagu istrinya agar terangkat dan menghujaninya kembali dengan ciuman. Sementara Sunghoon juga membuka jas kerjanya yang masih melekat. Menyisakan kemeja pada dirinya. Sunghoon membawa kedua tangan Wonyoung agar melingkari lehernya. Sedangkan Wonyoung mulai membalas kecupan Sunghoon.

Tangan Sunghoon berpaling ke punggung Wonyoung. Mengelus punggungnya sesaat lalu turun ke bawah. Dia meraih resleting rok Wonyoung sehingga rok itu meluncur jatuh dengan begitu mudahnya. Sekarang hanya tersisa pakaian dalam Wonyoung. Dengan mudahnya Sunghoon mengangkat tubuh wanita itu.
Kaki Wonyoung melingkar di pinggang Sunghoon. Lalu keduanya beranjak ke tempat tidur yang lebih nyaman.

Bersamaan dengan punggung Wonyoung menyentuh kasur empuk itu, Sunghoon kembali menghujani wajah dan leher Wonyoung dengan kecupan. Pria itu sempat berhenti. "Bantu aku membukanya, sayang." bisiknya seduktif masih di atas bibir Wonyoung. Kemudian Sunghoon menuntun jemari Wonyoung ke arah kemejanya yang masih melekat, memaksudkan agar istrinya itu membuka kancing-kancing itu.

 Kemudian Sunghoon menuntun jemari Wonyoung ke arah kemejanya yang masih melekat, memaksudkan agar istrinya itu membuka kancing-kancing itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wonyoung menurut. Membuka satu persatu kancing sambil masih dicumbu oleh bibir basah Sunghoon. Hingga akhirnya kemeja itu lepas dari tubuh Sunghoon.

Tubuh yang bagus. Pikir Wonyoung sambil sedikit tersemu. Setelahnya Sunghoon menyusupkan tangan ke punggung Wonyoung tanpa melepas pagutan bibirnya, membuka kaitan bra dan membukanya dalam sekali hentakan.

Tiba-tiba Wonyoung menghentikan tangan Sunghoon yang hampir menyentuh titik sensitifnya. Sunghoon memandang Wonyoung heran. Dilihatnya wajah istrinya itu memerah, dan tangan yang berusaha menutupi dada. Sunghoon menyeringai.

"Jangan ditutupi. Kau indah."

"Jangan bicara seperti itu! Aku malu." Cicit Wonyoung.

Sunghoon mengecup pipi Wonyoung seperti tidak mempermasalahkan istrinya yang sedang malu-malu. "Memang benar. Apapun yang ada padamu itu cantik, Wony." Manik mata Sunghoon menatap lurus ke arah Wonyoung lagi.

"Jadi, bisa aku lanjutkan?" tanyanya lagi.

Perlahan Sunghoon menyingkirkan tangan Wonyoung ketika dia mendapat anggukan kecil. Lalu mulai melancarkan aksinya lagi.

Mengecup, menghisap, menggigit. Seketika tidak ada lagi kata malu bagi Wonyoung. Dia menerima segala rangsangan yang diberikan Sunghoon. Meski dia masih terlihat pasif, tapi sesekali dia membalas perlakuan Sunghoon. Dan itu cukup membuat Sunghoon yakin bahwa Wonyoung miliknya. Hingga penyatuan keduanya, erangan terdengar memenuhi kamar. Desahan demi desahan. Menjadikan malam itu malam terhebat bagi keduanya. Terutama Sunghoon.

Kingdom [Sunghoon enhypen-Wonyoung IVE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang