6

677 91 8
                                    

NI STORY MENARIK NGGAK SIH ? KALO ENGGAK ZHA MAU UN-PUB AJA
.
.
.
.
.
...


"Euuunghhh.."

Wonyoung melenguh sambil berusaha membalikkan tubuhnya ke sisi lain. Matanya masih tertutup. Gadis itu merasa tempat tidurnya terasa sempit. Dia juga sempat kesulitan membalikkan tubuh karena seperti ada yang memeganginya.

Meskipun kantuk masih menghinggapinya, Wonyoung memaksa membuka mata. Benar saja, bagaimana dia tidak merasa sempit kalau lelaki di sebelahnya menghimpitnya hingga ujung kasur. Jangan lupa tangan kekarnya yang melingkari tubuh Wonyoung.

Dan...

Wajah Wonyoung memerah seketika. Mungkin Wonyoung masih mengantuk, tapi begitu melihat pemandangan di depannya, mata Wonyoung terbelalak. Sunghoon tidur tanpa mengenakan baju!

Sekarang wajah Wonyoung tepat di depan dada Sunghoon yang tidak terbungkus kain apapun. Seharusnya Wonyoung menutup mata, tapi dia terlalu terkejut untuk melakukannya.

Tunggu !

Perlahan gadis itu mengangkat selimut dan melihat ke dalam. Setelah sempat ragu, Wonyoung bisa bernapas lega ketika melihat Sunghoon masih memakai celananya. Tapi, siapa tahu?

Wonyoung berusaha mengangkat tangan Sunghoon dan berniat bangun dari sana. Tapi dengan setengah sadar Sunghoon tidak membiarkannya. Lelaki itu malah mengeratkan pelukannya dan bergumam dengan mata tertutup.

"Tunggu sebentar, aku masih mengantuk." Pelukan Sunghoon membuat wajah Wonyoung semakin terbenam ke dalam dada Sunghoon.

"Sunghoon-a, aku mau bangun"

"Sebentar. Kemarin aku tidak cukup tidur. Aku lelah sekali. Dan malam ini akhirnya tidurku nyenyak. Aku ingin tidur lebih lama..." cicitnya.

"T—tapi kau tidak usah memelukku. Kau bisa
lanjut tidur setelah aku bangun."

"Tidaaak." Rajuknya. Sunghoon bahkan menambahkan kakinya untuk menggelung tubuh Wonyoung. Wajah Sunghoon juga sekarang terbenam di rambut gadis itu, membuat bicaranya sedikit tidak jelas. "Aku ingin memelukmu. Kau nyaman dipeluk."

Wonyoung masih berusaha untuk lepas. Karena situasi ini membuat jantungnya jadi aneh. "Tapi kenapa kau tidak pakai baju?"

"Semalam panas..." bisiknya.

Panas? Wonyoung berani bersumpah semalam dia sempat menggigil. Dengan ragu Wonyoung kembali bertanya. "Sunghoon-a, kita....tidak melakukan apapun kan?"

Selang beberapa menit setelah pertanyaan Wonyoung, Sunghoon mengendurkan pelukannya. Tapi tidak terlepas. Dia hanya membiarkan wajahnya menatap wajah Wonyoung yang kini terlihat gugup. Dengan jahil Sunghoon menyeringai. "Memangnya kau ingin kita melakukan apa?"

Bola mata Wonyoung jadi tidak bisa fokus. Sebisa mungkin menghindari tatapan Wonyoung. "Ah, itu...anu—tidak. Tidak ada. Hanya saja..."

"Kalau kau mau kita bisa mengabulkan permintaan Jungwon kemarin...."

"....Keponakan perempuan."

Sontak Wonyoung mendorong Sunghoon menjauh dengan segala kekuatannya yang tersisa. Hasilnya cukup mencengangkan. Kepala Sunghoon sampai terbentur kepala tempat tidur. Sunghoon mengaduh, sedangkan si pelaku berlari masuk ke dalam kamar mandi. "Park Sunghoon mesum!" Serunya.

Mendengar itu, Sunghoon hanya terkekeh. Sambil sesekali masih mengelus kepalanya yang masih sakit. "Ah lucunya. Sepertinya Jungwon harus menunggu lebih lama." Gumamnya sambil memeluk bantal pengganti Wonyoung.

Kingdom [Sunghoon enhypen-Wonyoung IVE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang