codename: red apple

07. grey list

Berada di tingkatan kadet membuat Chanyeol jenuh. Tingkatan yang rendah berarti tingkat kerahasiaan yang rendah pula. Informasi yang terbuka untuknya adalah yang berada pada tingkat terbawah, yang hanya satu tingkat lebih baik daripada masyarakat umum.

Jadi, kapan aku bisa naik pangkat?

Setidaknya pada tingkatan yang bisa membuatnya mengetahui apa isi amplop yang sedang dibahas saat dia debriefing kali ini, dan sederet hal di atasnya yang bisa memberinya petunjuk siapa Red Apple sebenarnya.

"Jadi kesimpulanmu," sang atasan menutup lembaran laporan yang diserahkan Chanyeol, "dia bukanlah tersangka seperti yang diasumsikan di awal misimu?"

"Menurut perhitungan saya, seperti itu kesimpulannya. Wendy Shon adalah pihak ketiga di luar pihak-pihak yang sedang kita selidiki."

"Baiklah. Kalau begitu, Red Apple kemungkinan besar berada pada daftar abu-abu yang kita miliki."

"Daftar abu-abu?"

"Agen swasta, Kadet Park. Mereka menyelidiki dan beraksi di lapangan sesuai dengan kasus yang diminta oleh pihak-pihak tertentu yang berani membayar. Mereka bukan agen detektif, tetapi bukan pula agen mafia. Mereka menyelidiki seperti detektif, tetapi beraksi seperti departemen pertahanan."

"Siapa saja yang berada di daftar abu-abu itu?"

"Ada lima puluh nama. Semua berada pada security clearance level di atasmu."

Well.

"Nomor amplop itu," Chanyeol mencoba memancing. "Tujuh-empat. Virus 0074. Kedua hal itu berkorelasi?"

Sang atasan tersenyum tipis. "Aku hanya bisa mengiyakan sampai di sini."

Tentu saja. Dia sudah di-briefing dengan cerita tentang virus yang ditemukan di lokasi penggalian baru perusahaan gabungan Song Bersaudara. Pengetahuannya berputar di sekitar sana.

"Jadi Song Bersaudara memang menemukan virus baru, tetapi mereka bersikeras untuk melakukan ekstraksi di tempat yang baru, meskipun Amerika Serikat telah mencium hal tersebut dan berusaha melakukan peretasan sebagai langkah preventif awal sebelum menggertak secara berhadapan."

Melihat atasannya menyaksikan dia berbicara, Chanyeol mengambil risiko dengan menjatuhkan ledakan. "Saya kira Wendy Shon adalah pihak swasta yang berusaha mengintervensi kegiatan hacking dan cracking dari AS untuk tetap mengamankan masalah agar tidak melibatkan lebih banyak pihak."

Sang atasan menjalin jari-jarinya di atas meja. "Katakan mengapa kau menyimpulkan hal tersebut, Kadet Park."

"Yang dia katakan adalah kita tidak memiliki konflik kepentingan. Dia hanya pergi meninggalkan saya dan tidak mengkonfrontasi saya. Dia tahu saya dari Departemen Pertahanan dan apa yang sedang saya lakukan, kemungkinan dia memiliki informasi yang lebih dari perbekalan saya, dan dia memiliki security clearance level yang berada di atas saya."

"Kau hanya menarik kesimpulan dari sebuah pertemuan krusial. Terlalu cepat, tetapi masih bisa kuperhitungkan. Hal ini masih menguatkan posisinya di daftar abu-abu."

"Urusan dia hanya tentang Kode F. Kode F adalah kode yang muncul dari aktivitas data breaching yang disinyalir dilakukan Amerika Serikat, dan yang dia lakukan malam itu sepertinya mencegah hal itu terjadi."

"Apa saja yang dia katakan malam itu?"

"Sesuai yang saya laporkan, Pak."

"Tidak ada yang lain?"

"Ah, satu lagi. Saya baru mengingatnya. Dia membuat sebuah pengandaian, bahwa Song Bersaudara seperti membeli sebuah gembok yang mahal, tetapi satpam mereka malah meletakkan kuncinya di bawah keset. Kemungkinan besar Song Bersaudara tidak memiliki kapablitas yang memadai mengenai maintenance keamanan, karena mereka hanya membeli sistem pengamanan dari pihak ketiga tanpa menyewa mereka dalam jangka panjang untuk melakukan perawatan berkala. Saya berasumsi bahwa yang dilakukan oleh Wendy Shon berkaitan dengan menguatkan enkripsi agar masalah ini terkendali dalam batasan internal."

Atasannya terdiam sebentar, matanya merendah saat berpikir. Sesaat kemudian, dia mengangguk satu kali. "Aku akan membahas ini ke rapat. Tugasmu selesai, Kadet Park Chanyeol. Terima kasih atas kerja samamu."

"Siap, Pak."