"Hidup dalam ketidakpastian itu benar-benar menyebalkan, dimana aku harus bersiap untuk segala kemungkinan yang bahkan itu adalah hal menyakitkan, tapi apa kita bisa membantah untuk berhenti dengan ketidakpastian? Lagi-lagi kita diingatkan bahwa manusia hanyalah pemeran bukan yang memiliki cerita."
Bukan sekali dua kali berhadapan dengan hal yang cukup memusingkan dan merepotkan. Sejak dulu hidup Daniel sudah diisi banyak hal yang memusingkan, berbagai macam kondisi yang tidak bisa diprediksi dengan akurat. Ada banyak kemungkinan pahit yang membuat Daniel harus berdiam di bangsalnya. Namun, dia tidak ingin melewatkan kesempatan yang datang padanya. Theresa tidak pernah melarang Daniel untuk mengikuti berbagai macam olimpiade, selagi Daniel tahu batasan sampai mana dia harus berhenti.
Seperti saat ini dia berdiri di universitas ternama di negara ini, sebagai perwakilan dari sekolahnya, meski dia tidak pergi sendiri tapi Agam dan Daniel berangkat terpisah. Karena mereka tidak menginap di hotel, tapi mereka menginap di rumah sakit. Bagi Daniel sudah biasa karena dia tidak ingin mengambil risiko untuk yang bisa membahayakan tubuhnya.
Agam dan Daniel tidak mengikuti acara pembukaan, mereka memilih datang telat agar tidak mengikutinya, selain itu Daniel tidak ingin menjadi pusat perhatian karena penampilannya dengan memakai nasal kanula kemana-mana.
Mereka langsung mengikuti ujian seleksi dan setelah selesai mereka langsung ke rumah sakit untuk istirahat. Selagi menunggu hasil ujian seleksinya keluar.
"Lo tau nggak, kemarin gue nemuin peserta yang punya tone unik dalam musiknya. Kayak lo cuma dia masih agak kacau. Coba lo lihat!" Franz membuka laptopnya dan menunjukkan pada Daniel video salah satu peserta di tempat dimana Franz menjadi juri untuk kompetisi musik itu.
"Dia~ cewek parasit itu kan?" tebak Agam saat ikut menonton apa yang Franz tunjukkan. Agam melirik pada temannya yang mematung melihat video itu. Ralat bukan melihat tapi mendengar, Daniel bisa mendengar dan merasakan keindahan dari permainan yang dimainkan oleh Joa. Meski nadanya masih tidak begitu rapi, tapi Joa memiliki warna musik yang berbeda, terdengar unik tapi indah.
Daniel pun jadi mengingat seseorang di masa lalunya, seseorang yang telah lama hilang dari dirinya. "Bagus kan? Coba dipoles dikit lagi, pasti dia bisa lebih keren lagi. Gue sampe berdebat sama juri lainnya karena gue nggak mau coret nama dia. Mereka tidak pernah melihat seperti apa musik yang sesungguhnya mereka hanya terpaut pada partitur yang ada. Dan mereka melupakan ada seorang maestro yang tidak bisa membaca partitur." Franz puas melihat Daniel yang menikmati musik yang dimainkan oleh Joa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Symphony of Daniel Liszt
Ficção AdolescenteAwalnya Daniel Liszt hanya seorang siswa biasa yang kehidupannya tidak begitu menarik banyak orang, kecuali satu benda yang melintang di bawah hidungnya yang selalu dipertanyakan. sebagai penyandang Cystic Fibrosis membuat Daniel menghindari orang-o...