Xander sudah terbiasa wara Wiri masuk rumah keluarga Subagya. Jadi, seperti biasa dia menyapa tuan rumah yang tengah sarapan dengan si sulung dan si bontot."Pagi om," Sapa Xan.
"Pagi Xan. Tumben nih pagi-pagi udah pakai Jersey kebanggaan sekolah."
Hari ini Xan memang langsung pakai seragam basketnya dari rumah. Toh hari ini dia harus tanding dari pagi. Yang lain juga wajib pakai pakaian olahraga.
"Hari olahraga, ada pertandingan sama sekolah sebelah om."
" Oh...ya udah samperin aja anaknya. Adekmu belum bangun, Wa?" Tanya Pak Affranda sama putra sulungnya, Dewa.
"Udah kok. Lo samperin aja sih, Xan. Lelet memang kalau pagi." Jawab Dewa.
Xan yang dapat lampu ijo dari Dewa sama Pak Affranda, langsung aja lari ke kamar Dhika di lantai atas.
Tanpa ketuk pintu, Xan langsung masuk aja karena pintunya juga gak dikunci."Gue masuk ya!"
Ternyata si empunya baru selesai mandi. Cuma pakai handuk doang dililitkan pinggang. Melihat Xan yang cengengesan depan pintu, otomatis si empunya ngamuk-ngamuk. Dia melempar boneka beruang tepat ke arah Xan.
" Gue lagi ganti baju bego! Keluar Lo!"
"Iya...iya..!"
Xan duduk di lantai menunggu si tuan rumah kamar itu membuka pintu. Gak lama sih, sekitar sepuluh menit pintu itu udah dibuka.
"Kebiasaan banget sih masuk gak pakai ketuk pintu!" Omel si tuan pemilik kamar.
"Sorry. Lagian emang kenapa sih? Gue udah biasa kali lihat cowok telanjang dada. Anak-anak basket kalau pas latihan juga suka buka baju."
"Itu kan elo! Gue gak. Risih tahu dilihatin."
"Iya..iya. Udah jangan ngomel melulu. Kuping gue panas nih."
Tak lama mereka berangkat tanpa sarapan. Soalnya Xan juga mesti menyiapkan mental anak-anak basket dulu. Hari ini kegiatan belajar mengajar diliburkan. Bukan hanya basket yang di pertandingan dengan sekolah sebelah.
Ada Raka yang ikut badminton juga. Dhika duduk di sebelah Dharma yang sudah sejak tadi di sana.
"Si Raka udah main?"
"Itu. Baru setengah main sih. Lumayan berat saingan dia. Baru awal padahal. Tahan gak ya dia?" Jawab Dharma sambil menyerahkan satu kantong plastik berisi roti rasa krim plus air mineral ukuran kecil.
"Apaan?"
"Roti isi krim. Belum makan kan Lo?"
"Tahu darimana gue belum sarapan?" Tanya Dhika sambil membuka roti isi krim pemberian Dharma.
"Pacar Lo yang ngomong."
Kening Dhika berkerut.
"Siapa pacar gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boy (Complete)
FanfictionBL fanfic ya...jadi yang gak suka silakan skip... Dibilang ribet sebenarnya simple, tapi gak semudah yang dibayangkan juga. Status Best Friend berubah jadi Boyfriend... Ao Ruipeng x Li Hongyi Ada beberapa couple lain Happy Read...