Sakit

1.4K 105 21
                                    

_____________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________
___________________
________________

Agak sorean Pak Affranda datang jemput anaknya. Tadi Xan sempet telepon sih kalau Dhika di rumahnya. Dewa gak bisa jemput. Ketahan sama rapat BEM. Denger anaknya sakit, lagi rapat pun langsung pergi buat jemput anaknya. Sayang anak banget bapak satu ini.

Kondisi Dhika sih belum ada perubahan. Malah badannya sakit katanya. Buat gerak sakit.

"Badan gue sakit semua.." keluh Dhika.

Xan bingung dong musti ngapain. Biasanya kadang dia juga nungguin Dhika pas sakit, tapi gak sampai kayak gini. Xan mengusap pundak Dhika. Kasihan juga lihat sohibnya kayak gini.

Dhika juga bingung. Biasanya kalau di rumah, kondisinya kayak gini dia nangis aja sepuas dia sampai hilang sakitnya. Lah ini.. nangis di depan Xan? Gak lah! Masih punya harga diri dia. Entar jadi bahan olokan Xan.

"Mau gue peluk ga? Siapa tahu sakitnya hilang? Sini.."tawar Xan sebelum...

'Plak!'

Kepalanya kena geplakkan sayang dari Dhika.

"Aww! Sakit! Lo sakit masih aja KDRT sama gue!" Protes Xan.

"Ya Lo juga ngapain nawarin peluk-peluk! Ogah! Yang ada tambah sakit."

"Kan belum dicoba. Sini Mas Xan peluk. Atututu... dede' sini.."

Dhika mendelik galak. Bersiap akan melayangkan geplakkan lagi, tapi urung. Xan mengabaikan pelototan Dhika. Langsung saja tubuh temen oroknya itu dia peluk. Mengusap-usap punggung Dhika.

Dhika terdiam. Tenaganya benar-benar habis. Dia hanya pasrah saat Xan mencoba membuatnya bersandar sepenuhnya.

"Rileks. Jangan tegang. Bakal tambah sakit kalau Lo berontak."

Ingatkan Dhika saat sembuh nanti. Dia pengen banget bikin bocah ini jungkir balik. Pengen nolak, tapi badannya merasa nyaman.

Tak lama Pak Affranda datang. Dhika seneng sih Papanya datang. Beda dengan Xan, yang gak tahu kenapa sedikit gak rela melepas pelukannya.

"Makasih Xan. Udah dijagain."

Xan mengangguk. Dia bahkan masih Linglung padahal mobil yang membawa pulang Dhika udah pergi.

Begitu sampai di rumah, Pak Affranda langsung menggendong putranya ke kamarnya. Arashi yang melihat kakaknya digendong, langsung mengikuti dari belakang.

"Mas Dhika..." Panggilnya pelan.

Pak Affandra memeluk putrinya.

"Mas Dhika lagi sakit, adek sama Mas Dewa dulu ya. Papa mau jagain Mas Dhika dulu."

Arashi mengangguk. Dia paling gak suka kalau kakaknya sakit. Tak lama Dewa masuk ke kamar Dhika. Baru pulang kuliah kayaknya.

"Dek sama Mas Dewa dulu yuk. Sini. Mas Dhika mau bobo'. Biar cepet sembuh."

My Stupid Boy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang