________________
______________________
___________________________Xan menjerit saat merasa tangannya seperti digigit sesuatu. Kenyataannya yang gigit itu adik tersayangnya Dhika, Arashi. Gak tahu kenapa sih tiap Xan main, Ara tuh kadang suka gemes sendiri. Dia suka tiba-tiba gigit dan sejauh ini korbannya cuma Xan doang. Raka sama Dharma sama sekali gak pernah tuh digigit.
"Aaaaahh! Yak!"
Buru-buru Raka menggendong Ara agar jauh dari Xan.
"Adik Lo kenapa sih? Sensi amat sama gue. Tiap ke sini ada aja yang dia gigit." Protes Xan. Sudah mau nangis anaknya melihat lengannya berdarah bekas gigitan.
Dhika ngakak sampai pegang perut. Gak lama sih. Waktu lihat wajah Xan yang melas, dia langsung tanggap. Dia meraih kotak obat kecil di meja nakas nya.
"Sini gue obatin. Maaf ya. Gue juga gak tahu kenapa. Dia gemes aja kalau sama Lo. Nyatanya Raka sama Dharma aja gak pernah digigit."
Dhika membubuhkan salep Betadine supaya lukanya cepet kering. Lalu diberi plester dengan motif lucu.
"Adik gue keturunan vampire kayaknya. Darah Lo manis jadi dia suka." Kata Dhika sambil ketawa kecil.
"Kalau dia vampire Lo juga dong? Mmmm...tapi kalau yang gigit Lo kayaknya gue ikhlas deh. Sampai kering juga gue kasih." Sahut Xan.
Dharma yang mendengar itu langsung pura-pura muntah. Gak kuat sama yang keju-keju gini. Dia langsung cabut nyusul Raka yang gendong Arashi. Lain lagi sama Dhika. Smirk andalannya keluar.
"Seriusan? Gak apa-apa kalau Lo gue gigit? Sakit loh."
"Gak apa-apa. Apa sih yang gak buat Lo? Sini gigit."
Xan sengaja masang lehernya. Buat main-main. Gak mungkin juga Dhika gigit kan. Namun, dugaannya salah. Gak lama kemudian, matanya seperti hendak keluar dari tempatnya. Jantungnya nyaris lompat juga. Gimana gak? Dhika beneran gigit lehernya. Rasanya gak terlalu sakit, justru ada rasa yang lain mendadak bikin Xan blank seketika.
"Darah Lo gak enak. Kapan-kapan ajalah gue habisin. Woek..." Komentar Dhika tanpa tahu Xan sedang blank.
Xan yang sudah sadar dari blank sementaranya tiba-tiba merangsek maju ke arah Dhika. Niatnya balas dendam mungkin. Dhika sudah siap-siap mau berontak. Kakinya sudah beberapa kali menendang Xan.
"Yak! Mau apa Lo?!"
"Balas dendam lah. Apa lagi? Sini leher Lo!" Balas Xan.
"Yak..yak! Yak! Ogah! Xan!"
'Cup.' Bukannya balas dendam setelah berhasil mendapatkan leher Dhika, justru sebuah kecupan dan gigitan kecil yang dia berikan.
"Aah!" Dhika mendesah kecil saat Xan menggigit pelan lehernya.
"Selesai. Makanya jangan main-main sama Xan."
Wajah Dhika mendadak panas. Dia yakin pasti ada bekasnya. Xan mengacak-acak rambut Dhika lalu pamit pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boy (Complete)
FanfictionBL fanfic ya...jadi yang gak suka silakan skip... Dibilang ribet sebenarnya simple, tapi gak semudah yang dibayangkan juga. Status Best Friend berubah jadi Boyfriend... Ao Ruipeng x Li Hongyi Ada beberapa couple lain Happy Read...