Part - 14

69 9 6
                                    

.
.
.
.
💙

F.B

Faul!... maaf, lama ya??... tanya selfi yang baru saja keluar dari ruang kerjanya dan langsung menemui faul yg sudah menunggunya sejak tadi.

Ahh... gak papa kok, udah selesai kerjaan nya?.. tanya faul balik

Selfi mengangguk dan mereka langsung  beranjak untuk pulang, dan mereka berencana makan malam lebih dulu baik faul dan selfi sama sama belum mengisi perutnya.
  Jam sudah menunjukan pukul 19.30 dan selfi baru saja selesai sedangkan faul sudah standby di kantornya sedari jam 17.00.

   Sepanjang perjalanan menuju tempat makan terdekat tak ada percakapan yang serius, mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing masing, faul yang sibuk mengemudi sedangkan selfi sibuk dengan fikirannya sendiri.

  Sesampai nya di tempat makan mereka langsung memesan makanan dan makan dengan hikmat dan tenang.

  Selfi, minggu depan kamu ada acara?.. selfi menjawab dengan menggeleng.

Kalo gak ada, mau ikut aku gak, aku ada kunjungan rutin kesebuah klinik di sebuah desa gak terlalu jauh kok, dan kita juga cuma 1 day trip. Jelas faul

Emmm... okk!.. tapi tar aku izin ke bunda sama ayah dulu ya... selfi..

Iya aku juga bakal izin dulu kok ke om sama tante sama satu lagi, rara.... ucap faul dengan sedikit mengecilkan suaranya

Mendengar kata yang terakhir faul ucapkan selfi sedikit terdiam, ada begitu banyak kata terangkai sekarang di otaknya itu tentang orang yang disebut namanya itu.

Ahh... iya aku lupa aku punya adek posesif, aku pasti akan bernegosiasi panjang denganya nanti... selfi menjelaskan apa yang akan terjadi antara dia dan rara jika adeknya itu tau tentang ini. Sudah pasti akan banyak pertanyaan

Faul hanya tersenyum kecil, membayangkan keposesifan adik dari orang di hadapan nya itu. Walau terhitung baru faul sudah sangat paham dan mengerti tentang selfi dan adiknya. terlebih tantang betapa dia sangat menyayangi kakaknya itu.

Setelah makan mereka pulang, faul mengantar selfi sampai rumahnya dan menyapa ayah bunda dari selfi dan meminta izin untuk mengajak selfi pergi minggu depan setelah mendapatkan izin faul berpamit lalu pulang.

  Tempat lain.

Ahh... loe napa sih ra?.. murung mulu dari tadi maen lo juga jelek banget!... udah lah kalah di cengin lagi... loe ada apa sih... gak kaya biasanya banget?!.. keluh salah satu teman gank rara.

Malam ini rara kalah taruhan dia kalah dari lawanya untuk yang pertama kali nya. Semua teman nya mempertanyakan apa yang terjadi dengan nya tapi dia tetap dia sedari tadi tak ada kata yang keluar dari bibirnya.

Itu adalah mimpi, mimpi terburuknya sepanjang hidupnya.
Dia tidak akan pernah mau apa lagi membayangkan apa hal yang terjadi di mimpinya tadi siang.

Itu hanya mimpi, iya itu hanya mimpi aku harus yakin itu hanya bunga tidur.
Tapi bagaimana kalo itu adalah sebuah pertanda??.... ahhhh.. gak!!!.. itu bukan apa apa itu cuma mimpi inget mimpi!!.. isi keluh di otak rara saat ini

Mimpinya tadi siang sangat lah menyeramkan, berpisah dengan orang yang paling kita sayang adalah hal yang paling menyakitkan walau pun hanya sebuah mimpi.

Sepanjang waktu setelah mimpi itu datang rara tidak tenang  hatinya gelisah dan khawatir, bukan apa apa terkadang mimpi adalah sebuah clue yang nyata dia mati matian mencoba menepis itu semua namun tak bisa.

panas mendengarkan keluh kesah temannya atas kekalahan nya, rara memilih untuk pulang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun dan dia juga tak peduli dengan temannya yang semakin terlihat geram dengan nya.

Skip. Rumah

Pukul 22.17.. selfi lesti dan ayah ada di kantor ruang kerja sang ayah yang ada di rumah, mereka seperti sedang membahas sesuatu yang sangat penting.

2  jam yang lalu seorang kepercayaan ayahnya memberikan informasi bahwa terjadi peneroran di kantor utama, telah terjadi pelemparan sebuah batu dengan tulisan berwarna merah darah berisi tentang sebuah ancaman untuk keluarga besarnya, ayah pun langsung meminta semua orang kepercayaan nya mencari tahu tentang orang yang meneror nya itu dan berhasil mengetahinya dan bukan hanya itu ada fakta fakta baru yang ia baru ketahui, ternyata selama ini anak anaknya sudah begitu banyak menerima teror teror tersebut namun tak ada yang melaporkan nya  kepada sang ayah. Itu membuat nya geram dan marah, akhirnya dia mengumpulkan anak anak nya.

Ayah menanyakan hal itu kepada selfi dan lesti. Lesti menjawab dia sudah lama menerima teror tersebut dan telah mengetahui dalang dari semuanya.

Sejak kapan kamu di teror selfi?... tanya lesti

Terhitung dari aku pulang kak, awalnya aku gak tau siapa pelakunya tapi lama lama dia memberikan petunjuk siapa dirinya dan dia secara terang terangan menemui ku tadi siang  secara langsung dan mengancam tidak akan pernah membuat hidup kita tenang..  jelas selfi

Kenapa kamu baru bilang sekarang, apa kamu tidak peduli dengan anggota keluarga yang lain kalo sampe dia berbuat nekat ke yang lain... garam ayah

Betul kata ayah selfi, seharusnya kamu bilang lebih awal!... imbuh lesti

Tadinya aku juga berfikir begitu, tapi apa kalian ada waktu untuk ku, kalian pun selalu sibuk dengan urusan kalian masing masing, dan satu lagi bukan nya kak lesti juga sudah tau tentang ini sejak lama tapi kenapa kakak juga gak bilang ke siapapun bukan kah itu sama saja... selfi

Aku gak bodoh ka,tapi aku juga gak akan sok pintar. Kakak adalah target utamanya sejak awal bukan kakak yang buat dia sedendam ini sama keluarga ini dan aku tidak akan menjelaskan lebih panjang tentang apapun tentang dia karena seharusnya kakak lebih mengetahui nya karena kakak sudah lebih dulu tahu tentang orang tersebut dan rencana² nya itu.  dia dendam dengan mu dan mengincar semua orang di ruamh ini untuk dia sakiti.... imbuh selfi lalu pergi meninggal kan ruangan kerja sang ayah

Selfi!!!... selfi!!. Geram ayah semakin menjadi.

Kamu tau tentang semua ini, kamu tahu tentang bajingan itu tapi kamu gak bilang apapun lesti!!.. lalu apa bedanya kamu dengan adikmu itu hah... mau jadi sok jagoan kalian iya??.. bentak ayah

Bukan ayah, aku cuma butuh waktu untuk mengatakan nya. Aku tidak bermaksud untuk menutupinya... elak lesti

Kalian sama saja, apa kalian tau dengan hanya memata mata in dia tanpa tindakan itu memberikan ruang lebih banyak kamu paham itu kan..  ayah paham kamu baik selfi memiliki orang yang kalian percaya untuk menjaga tapi kalo hanya kalian saja itu tidak lah cukup dia terlalu kuat untuk kalian lawan sedirian.. ayah akan memperluas segala keamanan dan pengawasan untuk semuanya.. dan dengar tak ada lagi penolakan atau bantahan ... tegas ayahh

Lesti hanya diam menerima semua perkataan ayahnya, walau bagaimanapun ini semua memanglah ulahnya.

Maafin lesti yah, aku gak tau kalo ini bakal jadi kek gini!... ucap lesti menyesal

Simpan maaf kamu sekarang lesti, semua sudah terjadi. Sekarang tugas kita adalah melindungi semuanya.. ucap ayah lalu meninggalkan leati sendirian di ruang kerjanya.

Air mata sudah tak dapat lagi dia bendung, bersama dengan pintu yang merapat akhirnya lolos juga bulir bulir air matanya berjatuhan. Dadanya sesak, sakit ayahnya marah padanya selfi menyalahkan nya belum lagi bundanya dan rara jika sudah mengetahui nya.

Aaaaaarrhhh... teriak lesti bersama isakannya menerima semuanya.

Semua salah ku, salah ku!!!... andai dulu asshh..... hah.... bajingan kau rizkiii!.... semua salah mu semua karena  dirimu .... aku gak akan biarin kamu ganggu keluarga ku... aahhh. ..teriak lesti marah dan nangis..

Fakta

Riski adalah teman lama lesti, baik riski maupun lesti pernah menaruh rasa dan sempat menjalin asmara namun riski mendapat penolakan mentah mentah oleh ayah lesti lantaran riski adalah anak dari salah satu pesaingnya dan musuh terbesar keluarga nya. Itu membuat mereka harus kandas dan saling berjauhan dan tak sampai di situ setelah bertahun berlalu ternyata lesti dan ayahnya adalah orang yang sudah membuat nya kalah dalam bisnis bahkan sampai bangkrut total hal itu membuat riski menjadi di salahkan oleh keluarganya dan menyimpan banyak dendam untuk keluarga nya lesti dan berencana untuk membalas semuanya.




SEPARUH NYAWA season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang