4

651 87 6
                                    


"Kim Junkyu, apa salah gue ke elu?"

Junkyu membenarkan letak kacamatanya, menatap ke arah pria dengan tatapan sedih itu. Hatinya tak tega.

"Jawab."

Junkyu meneguk salivanya kasar. "Kamu engga salah kok Suk."

"Terus kenapa lu rebut Jaehyuk dari gue??"

"Aku engga ngerebut siapapun dari siapapun." Junkyu mencoba menenangkan dirinya.

Hyunsuk menghela nafas gusar. "Lu suka sama Jaehyuk?"

Dengan cepat Junkyu menggeleng. "Gimana aku bisa suka sama seseorang yang pernah ngebully aku?"

Hyunsuk, dengan tatapan tak percayanya menatap Junkyu. Junkyu tersenyum getir. "Dulu waktu SMP, Jaehyuk ngebully aku. Sejak saat itu, Aku selalu ngehindarin Jaehyuk. Walau aku tau itu nggak mungkin karena dia tetangga dekat aku."

"Lu beneran nggak suka sama Jaehyuk?"

"Enggak! Dia sukanya gue."

Ruangan yang mencekam itu berubah hening. Bahkan suara jarum jam terdengar menggema.

Seseorang yang baru saja bersuara duduk tanpa rasa bersalah di samping Junkyu.

"Kim Junkyu suka sama gue." Tekannya sekali lagi

"Haruto!! Live kemarin beneran??" Tanya Jihoon

"Kita bahkan udah pacaran sejak 2 hari yang lalu. Iya kan?" Haruto menatap Junkyu, merangkulkan tangannya ke bahu Junkyu.

Junkyu mengangguk paksa. Tanpa ada yang sadar, Haruto mencengkram bahunya.

"Jadi, Suk... Kalo Jaehyuk suka sama Junkyu. Itu bukan salah Junkyu. Itu salah Jaehyuk, karena dia yang punya rasa. Walau suka itu sendiri engga salah. Tapi lihat lagi ke caranya."

Walau membingungkan, Junkyu paham betul Haruto secara tak langsung mengatakan kalimat itu untuknya.

Hyunsuk diam, menatap lantai yang tampak dingin. "Kalo gitu, gue mau nganter pacar gue pulang dulu. Okay?"

Haruto menarik Junkyu dengan lembut untuk pergi dari cafe. Meninggalkan Hyunsuk,Jihoon, Sunghoon, dan Asahi yang masih kebingungan.



🍁🍁🍁🍁🍁

"Lepas!!"

"Loh sayang?? Kok kamu kasar banget sih??"

Junkyu bergidik ngeri. "Kamu kalo mau nyebar kebohongan jangan sangkut pautin aku dong!!"

"Kamu engga mau bilang makasih gitu ke aku?"

"Enggak!! Kamu justru libatin aku dalam masalah lain!"

"Apa masalahnya??"

"Aku pacaran sama kamu! Kebohongan! Itu masalahnya!"

"Loh, bukannya kamu kemarin bilang suka sama aku? Kalo sekarang kita pacaran bukannya kamu seneng ya? Kim Junkyu sayangku?"

Junkyu mengacak surainya. Menetralkan detak jantungnya yang berpacu akibat menahan amarahnya, bukan karena suka Haruto.

"Dengar Watanabe Haruto!!" Ucap Junkyu tegas

"Iya sayang, aku dengerin kamu kok dari tadi."

"Jangan panggil aku sayang!"

"Loh, kan kita udah pacaran kenapa engga boleh manggil sayang?"

"Sejak kapan kita pacaran?"

"Saat ini."

Junkyu melepas kaca matanya. Menggenggamnya erat. "Jangan bercanda Haruto!!"

"Emang muka aku kelihatan bercanda?" Tanya Haruto dengan wajah serius.

Oke, Junkyu skakmat. Tapi bukankah ini berarti baik? Junkyu bisa terselamatkan dari 3 masalah sekaligus.

Masalahnya dengan Doyoung. Masalah mengenai Doyoung yang masih menganggapnya suka dengan Jeongwoo. Serta masalah mengenai Doyoung yang salah paham bahwa Junkyu menyukai Jihoon.

Di tambah satu masalah yang akan selesai yaitu masalahnya dengan hubungan rumit Hyunsuk dan Jaehyuk.

Junkyu tersenyum miring. Kenapa tidak terpikirkan olehnya mengenai hal ini. Junkyu tidak akan munafik, berpacaran dengan Haruto banyak manfaatnya.

"Okay."

Haruto mengerutkan dahinya. Bingung. Okay dari Junkyu itu artinya mereka berpacaran bukan?? Tapi kenapa wajah Junkyu menunjukkan senyum yang mengerikan?

"Okay??"

"Ya okay! Pacaran!"

"Bener?"

"Tadi kamu yang bilang kan? Sekarang kita pacaran. Apalagi yang kurang?"

"Ini beneran?"

"Haruto? Niat nggak sih?"

"Okay!! Okay!! Sekarang kamu pacar aku! Aku pacar kamu!" Haruto bersorak senang.












"Kalian berdua kalo mau ribut nggak usah di mobil bisa ga?"

Junkyu dan Haruto menoleh ke belakang. Tempat dimana Sunoo, duduk sembari mengucek matanya.

"Sejak kapan lu ada di situ?" Tanya Haruto

"Sejak kalian masuk ke mobil." Jawabnya santai

"Lu denger apa yang kita omongin tadi."

"Telinga gue masih berfungsi dengan baik. Jadi gue denger!"

Keduanya diam. Memerhatikan Sunoo yang melipat selimutnya. "Ngapain kalian lihatin gue?"

Sunoo membuka ponselnya, mengambil foto lalu mengirimkannya ke seseorang. Setelah menghela nafas panjang. Sunoo duduk senderan dengan tangan yang melipat di depan dada.

"Anggap aja gue nggak ada dan nggak denger. Lagipula gue juga engga peduli." Sunoo membuka ponselnya kembali.

"Oiya, Watanabe. Hari ini lu nganterin gue pulang. Baru pulang sama pacar lu itu."

"Okay!!"

Mobil milik anak tunggal watanabe itu melaju meninggalkan area sekolah.

Jeongwoo masih diam memerhatikan mobil milik sahabatnya itu menjauh. Kemudian menatap layar ponselnya sekali lagi.

Pesan dari Sunoo Kim. Yang memfoto 2 orang yang duduk di mobil bagian depan sembari menatap kamera.

Jeongwoo meremas ponselnya. "Lu seperti biasanya, nggak pernah mau kalah dari gue."

Jeongwoo memasuki mobilnya, memukul setir di depannya. "Lu iri ngelihat gue punya pacar? Sampe macarin orang yang pernah gue suka. Watanabe. Lu selalu kayak gini."

Ponselnya bergetar pelan, tanda pesan masuk. Dengan malas Jeongwoo memeriksa ponselnya.

Maniknya menyipit kala melihat nama seseorang yang datang ke hidupnya secara tiba-tiba.

"Kalo kita putus Lu marah?" Gumam Jeongwoo sembari membaca pesan itu.

Jeongwoo tersenyum miring. "Putus?"

Dengan wajah datarnya Jeongwoo mematikan ponselnya. "Lu mau putus? Kim Doyoung. Lu sasaran empuk karena berani masuk ke kehidupan gue. Padahal saat itu gue berharap Junkyu yang nembak gue. Tapi kenyataannya lu yang datang ke gue. Gue nggak akan lepasin lu dengan mudah."

Benar, Park Jeongwoo menyukai Kim Junkyu. Atau tambahkan kata pernah di dalamnya.

Dulu saat masih duduk di bangku sekolah dasar, jeongwoo adalah anak pendiam dan anti sosial. Namun anehnya ada satu orang yang berbicara dengan manis bahkan mengajaknya tanpa ragu.

Jatuh cinta pada pandangan pertama? Bisa di bilang begitu.

Saat lulus SD Jeongwoo pindah ke kota lain. Dimana ia bertemu Haruto dan berteman dengannya.

Lucunya, takdir mempertemukan lagi mereka saat di bangku SMA seperti saat ini. Walau perasaan untuk Junkyu sudah tidak ada. Tapi percayalah, Park Jeongwoo bukan pria baik seperti kelihatannya.

Apalagi mengalah dari rival yang menjelma sebagai sahabatnya itu.

WANT YOU (HARUKYU/KYUHARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang