Part:32

7.5K 716 39
                                    

Vote juseyo💜
.~.

"

Sudah siap dek?" Tanya Reza menatap Nathan yang sedang bersiap-siap kembali ke mansionnya. Yaa akhirnya setelah 3 hari lamanya Nathan mendekam di rumah sakit ini, mereka memperbolehkan Nathan pulang tentunya karena rengekan dan paksaan dulu dari Nathan.

"Udah kok" jawab Nathan tersenyum senang

"Yaudah sekarang kita pulang, tapi di mansion adek tetap banyak istirahat okay" ujar Reza merangkul bahu Nathan.

"Iya, tuan nggak percayaan banget sama Nathan" ujar Nathan malas.

Reza tersenyum tipis mendengar itu, walaupun Nathan tidak menolak ketika Reza mendekatinya, tapi Nathan masih saja enggan memanggilnya dengan sebutan daddy.

"Mau daddy gendong aja"

"Nathan jalan aja ya tuan, kalau nanti Nathan capek, tuan boleh gendong Nathan kok hehe"

"Baiklah"

Mereka berdua akhirnya keluar dari ruang rawat itu, dari tadi Nathan tidak bisa berhenti tersenyum sambil memeluk boneka boboiboy yang dibelikan Reza dua hari yang lalu. Sedangkan Reza senantiasa merangkul Nathan, takut Nathan akan jatuh nantinya walau bagaimanapun kondisi Nathan belum sepenuhnya pulih.

"Papa" panggil Nathan saat melihat gilang sedang berbicara dengan salah satu dokter, Reza mendengar itu berdecih pelan. Bisa-bisanya Nathan memanggil Gilang dengan mudahnya dengan sebutan papa, sedangkan dirinya masih saja belum dipanggil daddy oleh Nathan.

Gilang tersenyum menatap Nathan dan menghampirinya, yahh saat merawat dan memantau kondisi Nathan bersama Rafael, Nathan terus saja memanggilnya  dengan sebutan papa walaupun Nathan tidak disengaja. Awalnya Gilang bingung tapi karena perasaannya senang mendengar itu, akhirnya dia menyuruh Nathan memanggilnya papa saja.

"Kamu sudah mau pulang boy?" Tanya Gilang mengelus pipi Nathan.

"Iya pa, Nathan senang banget"

"Papa sering-sering ya main ke rumah Nathan hehe" ujar Nathan memeluk Gilang, sedangkan Reza mati-matian menahan ekspresinya agar tidak terlalu keliatan kalau dia cemburu melihat adegan yang menyesakkan hatinya itu tepat di hadapannya.

"Tentu boy, kamu juga harus banyak istirahat okay, jangan melakukan aktifitas berat-berat dulu"

"Dan juga jangan lupa obatnya selalu di minum" peringat Gilang melepaskan pelukan mereka.

"Pasti pa" ujar Nathan bersemangat

"Kalau gitu, Nathan pulang ya pa"

"Sampai nanti" ujar Nathan dan merentangkan tangannya kepada Reza, Reza yang paham langsung menggendong Nathan dengan senyuman diwajahnya.

"Iyaa boy, kalian hati-hati"

Nathan mengangguk dan melambaikan tangannya, sedangkan Reza hanya berdehem dan melangkah menjauhi Gilang karena hatinya semakin merasa panas.

Setelah masuk ke dalam mobil, Reza terus saja memangku Nathan, tanpa ada niatan melepaskannya.

"Tuan marah ya sama Nathan, jangan marahi Nathan" ujar Nathan takut menatap ekspresi Reza yang terlihat datar itu. Mendengar itu Reza menghela nafasnya pelan dan tersenyum menatap Nathan

"Nggak dek, daddy nggak marah sama adek" ujar Reza mengecup singkat pipi Nathan melihat ekspresi menggemaskan Nathan menatapnya.

"Terus kenapa ekspresi tuan keliatan nggak enak gitu diliat, Nathan buat salah ya sama tuan"

Nathan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang