Nathan sekarang berjalan menuju kantin, dia sudah bertekat bagaimanapun caranya dia akan berbicara bersama Alvin hari ini.
Nathan menyusuri pandangannya untuk mencari keberadaan Alvin di kantin tapi tidak dia temui.
"Alvin kemana yaa, teman-temannya udah ada di sana kok" batin Nathan
"Hy Lio" panggil Andre ketika melihat Nathan malah melamun di pintu masuk kantin, Nathan mendengar namanya dipanggil langsung tersenyum menatap Evan dan yang lainnya dan menghampiri mereka.
"Lo kenapa malah melamun di situ?" Tanya Brian
"Lio nggak melamun, tapi cari keberadaan abang hehe" alibi Nathan dan diangguki oleh mereka.
"Lo mau makan apa, biar gue pesanin" ujar Andre dan dibalas gelengan oleh Nathan
"Lio pesan sendiri aja bang, lagian abang lagi makan kan" tolak Nathan karena merasa tidak enak.
"Gapapa kantin lagi rame nih, lo kecil gini nanti malah kedorong sama yang lain" ujar Andre
"Gapapa bang, Lio pesan dulu ya" ujar Nathan berjalan terburu-buru ketika melihat keberadaan Alvin.
"Okay gimana caranya gue bisa tertabrak dengan Alvin secara alami dan ngasih kertas ini" batin Nathan seraya berpikir.
Nathan berjalan pelan dan akhirnya melihat orang-orang yang bercanda disana dengan teman-temannya.
"Ck kantin lagi rame juga, malah main dorong-dorongan disini, kalau nanti ada yang kena gimana" kesal Nathan tapi sesuatu terlintas dipikirannya, dan dengan secara alami dia malah mendekati kerumunan itu dan akhirnya dia malah kedorong sampai mengenai Alvin yang juga tidak berada jauh dari sana.
"Maaf, Lio nggak sengaja" ujar Nathan, karena badan mereka berdua kecil jadinya mereka malah terjatuh berdua.
"Gapapa, lain kali hati-hati" ujar Alvin
Nathan dengan cepat berdiri ketika melihat Alvin hendak berdiri, Nathan berinisiatif menjulurkan tangannya pada Alvin dan membantu Alvin berdiri kemudian memberikan kertas yang dia sempat dia pegang tadi.
Nathan bisa lihat ekpresi bingung Alvin dan dibalas senyuman oleh Nathan.
"Sekali lagi Lio minta maaf" ujar Nathan dan pergi meninggalkan Alvin ketika melihat Adit abangnya Alvin menghampiri mereka.
Dari pada dia malah kena amuk sama abangnya Alvin nanti lebih baikkan dia pergi saja, lagian tujuannya sudah berhasil, sekarang tinggal rencana selanjutnya.
"Hmm bang" ucap Nathan menatap Evan dan yang lainnya.
"Lo udah pesan?" Tanya Brian dan dibalas gelengan oleh Nathan.
"Rame banget bang, Lio sampe kedorong tadi, jadinya nggak mood makan lagi" cerita Nathan dengan ekspresi dibuat kesal.
"Loh lo gapapa kan?" Tanya Andre terlihat khawatir membuat Nathan tersenyum.
"Gapapa bang"
Andre memicingkan matanya dan melihat telapak tangan Nathan yang seperti tergores.
"Makanya lo ngeyel sih, udah dibilangin gue aja yang pesan" ujar Andre mengelus rambut Nathan
"Lio gapapa kok bang, kalau gitu Lio ke kelas aja ya"
"Lo makan dulu, biar gue pesanin" ujar Evan
"Nggak usah bang, udah nggak lapar hehe, Lio ke kelas ya bang" pamit Nathan dan tersenyum kepada mereka kemudian pergi menuju keluar kantin, sebelum itu dia sudah memberikan kode kepada Arya, karena memang dia sudah bilang juga rencananya pada Arya untuk bicara bersama Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan (End)
Fiksi Remaja(Baca dulu "Alvino Keano" supaya paham alur cerita ini) Apa jadinya Nathan Xander Anggara bertransmigrasi ke tubuh seorang pemuda culun yang selalu di bullynya dan memiliki nama yang sama dengannya, Nathan Adelio. Yuk simak ceritanya...