Nathan sedang mematap langit-langit kamar inapnya karena bingung juga harus ngapain, dia cuma memikirkan apapun yang dia ingin pikirkan, katanya biar nggak gabut-gabut banget.
Sebenarnya dia ingin mengganggu Reza yang sedang tertidur lelap di sampingnya, tapi buat duduk sendiri saja Nathan tidak punya tenaga, kadang dia capek juga harus menahan sakit di tubuhnya itu, tapi kalau dia terus ngeluh itu nggak akan membantunya buat sembuh, jadi Nathan sekarang hanya bisa berusaha bersabar dan menerima setiap sakit yang dirasakannya.
Nathan menaikkan sandaran kasurnya dan menatap pintu dimana ada beberapa pemuda yang masuk ke dalam.
"Kalian kemana aja sih" kesal Nathan menatap Arya dan Alvin yang cengir menatapnya, disana juga ada abang-abang Alvin dan teman-temannya termasuk juga Evan abang Arya.
"Hehe maaf Lio, biasa kita mah" ujar Alvin dan duduk di bangku samping Nathan
"Dihukum lagi" bisik Nathan pada Alvin dan diangguki oleh Alvin.
"Kasihan" ujar Nathan dan terkekeh pelan mengacak-acak rambut Alvin.
"Bapak lo kenapa Lio?" Tanya Arya duduk disamping satunya lagi.
"Katanya keserempet motor" jawab Nathan dan diangguki oleh Arya.
Nathan menatap Aska Dkk dengan senyuman canggung, karena setelah sebulan lebih lamanya dia tidak pernah bertemu dengan mereka lagi, apa Alvin dan Arya sudah menceritakannya kepada mereka pikirnya.
"Adek, abang datang" Rehan dan Revan yang baru saja pulang sekolah malah dikagetkan dengan banyaknya pemuda yang ada di ruangan adeknya itu, apalagi mereka musuh gengnya.
"Nggak pake baju beruang lagi lo" ejek Adit dan terkekeh pelan
"Sialan lo, nggak usah diingat lagi deh" kesal Rehan dan menatap pemuda itu satu per satu.
"Haha seharusnya waktu itu gue foto lo biar orang-orang pada liat keimutan seorang Rehan dan Revan Adijaya haha" tawa Adit
"Lah abang juga kan, mau Ino liatin fotonya" ujar Alvin dan digelengan oleh Adit
"Adek ihhh" kesal Adit padahal dia mau mengejek Rehan dan Revan tapi Alvin adeknya itu malah merusaknya.
"Mana Al, abang liat dong" ucap Rehan menghampiri Alvin.
"Stop, atau kita baku hantam di sini" ujar Adit menarik Rehan supaya menjauhi Alvin, dan terjadilah percekcokan antara Adit dan Rehan yang kalau bertemu memang tidak pernah akur.
"Eghh, kalian duduk aja di sana dulu" ujar Nathan kepada Aska Dkk benar-benar canggung sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal.
Evan menghampiri Nathan dan tersenyum kepadanya.
"Lo nggak perlu canggung gitu Lio, atau kita harus panggil lo Nathan mulai sekarang"
"Kita udah dengar kok inti ceritanya dari Arya" ujar Evan mengelus rambut Nathan, Nathan melihat ke arah Arya dan mengangguk kepadanya
"Hmm maafin gue ya bang, gue tau kalau kalian ada sedikit trauma kalau ada yang mendekati kalian karena ada tujuan seperti gue ini"
"Jadi gue benar-benar minta maaf ya, kalau selama gue sekolah di sana, membuat kalian kesal dan merasa nggak nyaman karena kehadiran gue" ujar Nathan menatap mereka dengan tatapan bersalah
"Lo nggak perlu minta maaf Nathan, lo pasti berat ya harus berpura-pura seperti dulu" ujar Radit
"Dikit hehe, tapi gapapa kok" ucap Nathan tersenyum dan membuat mereka juga ikutan tersenyum.
Kemudian satu per satu dari mereka memberikan Nathan semangat dan juga ada buah tangan pada Nathan, membuat Nathan senang dan semakin mantap untuk bertahan dan sembuh dari penyakitnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan (End)
Novela Juvenil(Baca dulu "Alvino Keano" supaya paham alur cerita ini) Apa jadinya Nathan Xander Anggara bertransmigrasi ke tubuh seorang pemuda culun yang selalu di bullynya dan memiliki nama yang sama dengannya, Nathan Adelio. Yuk simak ceritanya...