Jika kalian pembaca buku 'The Secret of Happiness' adegan dibawah ini tidaklah asing.
.
.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Renjun terlihat tenang jauh dari orang yang terlihat akan segera melahirkan. Baik Jeno maupun Jaemin merasa heran. Tapi, ketika masuk ke ruang operasi, sebelum dia di suntik bius, rasa sakit tiba-tiba menyerang Renjun.
Jeno yang tadinya di luar bersama Jaemin sembari menunggu Guanlin datang, di pinta oleh perawat untuk masuk menemani Renjun. Yang mana para petugas medis tidak tahu kalau Jeno itu bukan suami Renjun. Yang mereka tahu ya Jeno punya dua istri yang sedang hamil secara bersamaan.
Kok Jeno bisa menyimpulkan seperti itu? Karena perawat bilang, "Suaminya bisa masuk menemani di dalam. Untuk istrinya tenang saja, bisa istirahat di ruang rawat ditemani petugas medis lain." Ucapnya merujuk kepada Jaemin.
Jeno jadi dilema untuk mengatakan yang sebenarnya. Mendengar bahwa Renjun butuh penyemangat di dalam sana, dan untuk menunggu Guanlin yang masih di jalan, Renjun harus segera dioperasi karena sudah pecah ketuban.
"Cepat sana masuk. Tenang saja, aku ada yang menemani. " Jaemin meyakinkan Jeno bahwa dia tidak apa-apa ditinggal sebentar.
"Kalau ada apa-apa tolong segera beritahu aku." Jeno mengingatkan tenaga medis yang akan menemani Jaemin.
Jaemin pergi ke ruang rawat dengan menaiki kursi roda. Tadinya Jaemin mau jalan saja, tapi petugas medis tidak mau ambil resiko membiarkan seorang hamil tua berjalan jauh. Apalagi setelah diberitahu bahwa dia tengah hamil bayi kembar.
.
.
"Pasien bernama Jung Renjun ada di ruang operasi mana?" Guanlin yang baru sampai menanyakan langsung keberadaan istrinya setelah menghubungi Jeno tidak mendapatkan balasan. Pun Jaemin tidak menjawab telponnya.
"Anda siapa pasien?"
"Saya suaminya."
"Oh, maksudnya suami Jung Jaemin, kan?"
"Apa?"
"Pasien tadi datang bersama Jung Renjun yang kini masih di ruang operasi ditemani suaminya. Suaminya bilang tadi suaminya Jung Jaemin dalam perjalanan. Pasien Jaemin baru masuk ke ruang operasi."
"Bukan masih bulan ke-8?" Guanlin jadi panik. Kok sudah masuk ruang operasi?!
"Pasien mengalami kontraksi dini--"
"Terus saya harus bagaimana sekarang?!" Guanlin tidak mau mendengar penjelasan panjang kali lebar lagi sekarang. Ini dia panik kok.
.
.
Dan inilah yang terjadi. Guanlin menemani Jaemin yang entah bagaimana Jaemin terlihat bersemangat seperti bukan orang yang tengah menjalani operasi.
"Kalian bertukar posisi." Jaemin sebenarnya ingin tertawa, tapi dia takut terjadi sesuatu dengan perutnya nanti.
"Aku juga tidak tahu. Bagaimana ceritanya mereka bisa salah mengerti."
"Mungkin mereka terlalu panik melihat aku kontraksi tadi. Jadi tidak mengerti maksud yang disampaikan Jeno. Sudah mengabari Mommy sama Daddy?" Jaemin nanya
"Mana sempat. Aku panik langsung meninggalkan rapat. Tapi kurasa Daddy sudah tahu."
"Tapi Daddy tidak tahu kalau aku juga sedang menjalin operasi."
Guanlin ngangguk, "Daddy pasti terkejut seperti aku tadi."
.
.
Jeno memperhatikan wajah si kembar yang terlihat adil dengan wajahnya dan Jaemin. Si kakak yang mirip dirinya, dan adik yang mirip Jaemin. Sayang sekali tadi dia tidak melihat proses operasinya. Walaupun ya setelah lahir selain petugas medis dan Jaemin, dirinya melihat duluan wajah si kembar, Guanlin menolak melihat karena itu bukan haknya.
Terus apa Jeno melihat wajah bayi mungil pasangan guanren? Jawabnya adalah tidak. Bagaimana Jeno mau lihat kalau tadi panik soalnya terjadi sedikit masalah kepada Renjun. Untung saja sekarang sudah baik-baik saja.
Ketiga cucu Jung itu ditempatkan di NICU untuk sementara. Si kembar yang lahir belum cukup waktunya, dan di kecil guanren dalam masa pemulihan.
"Jen, Daddy sama Mommy sudah sadah sampai kata Kak Mark."
"Hm."
.
.
"Daddy pulang ke rumah teriak-teriak seperti orang melihat hantu saja tadi." Taeyong tidak habis pikir dengan tingkah suaminya.
"Nama juga panik, Mom. Tiba-tiba saja sekretaris memberi kabar kalau menantu sudah masuk ruang operasi. Mana ngomongnya dramatis sekali."
"Lebih dramatis di restoran tadi." Jeno yang masih terbayang jelas kejadiannya. "Renjun bisa setenang itu padahal air ketuban menggenang dibawah kakinya."
"Ngomong-ngomong nama cucu-cucu Daddy kalian sudah mempersiapkan, kan?" Tanya Jaehyun kepada Jeno dan Guanlin.
"Daddy harus tahu, yang satu ganteng dan satunya manis. Sesuai kesepakatan yang ganteng ini namanya Jung Jisung dan manis Jung Sunoo."
"O-oh, dapat sepasang."
"Hm." Jeno ngangguk.
"Kalau cucu satunya lagi Daddy tidak akan bertanya lebih, sudah tahu dari gelagat Renjun." Kan Jaehyun masih merasa dimusuhi. "Jadi?"
"Renjun yang mempersiapkan namanya, Jung Sunghoon."
.
.
NOTE
Hiya 💃
Nah teman-teman sekalian, mulai saat ini khusus lapakku, anak nomin bertambah personil (Jisung dan Sunoo.) Kenapa aku ambil Sunoo? Sebenarnya aku memandang Sunoo itu Jaemin versi pipi bulat menggemaskan. Untuk pasangan guanren (Sunghoon.) Memang tidak ada mirip-miripnya sih .... Cuma, mereka tuh cocok aja gitu jadi keluarga. Untuk anak markhyuck sendiri sebenarnya itu ada personil satu lagi, tapi belum bisa launching disini, ini udah cukup gitu lho.
END
Oh, satu lagi pemberitahuan untuk kalian, untuk seluruh chapter 'Menantu Jung' akan aku unpub 3 hari dari sekarang. Lho kenapa? Sebenernya disebelah khusus chapter'Menantu Jung' ini, berbayar manteman .... Jadi cepat baca sebelum aku unpub.
Terima kasih sebelumnya untuk yang udah mampir dan dukung tulisanku ini.
Salam hangat, Aden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakamoto Jaemin
Fanfiction(Tahap Revisi) "Anjing penjilat diantara orang-orang berhati bak malaikat." -- Jaemin. Fokus momen setiap pasangan akan berada di chapter 'Menantu Jung'.