Junghwan (Basket)

457 33 4
                                    

"Udah jam setengah 10 tapi udaranya sejuk banget kayak masih jam 7"Kamu membuka pintu balkon kamarmu lebar dan menikmati udara sejuk pagi ini.

Hari ini hari sabtu. Hari yang pas untuk beristirahat sejenak dari pusingnya pelajaran-pelajaran di sekolah.

Kamu sedang menutup matamu, menarik nafasmu dalam, dan merilekskan dirimu mencari ketenangan setelah minggu hectic kemarin -karena banyak tugas dan ulangan- sampai tiba-tiba kamu merasakan ada sebuah benda keras mengenai kepalamu.

Bola basket.

"Woyy!! Siapa yang ngelempar nih?!!!"teriakmu sambil memegangi kepalamu yang sakit dan mengambil bola basket itu.

"Maaf...maaf.... Aku gak sengaja"ucap seorang anak laki-laki bertubuh bongsor dibawah sana dengan tatapan panik dan merasa bersalah.

"Kalo main basket jangan disini! Di lapangan sana!"ujarmu. Tunggu? Sepertinya kamu tidak pernah melihatnya.

"Aku baru pindah.. belum tau daerah sini... Sekali lagi maaf yaaa.." Memang dasarnya kamu berhati terlalu baik, kamu sama sekali tidak bisa marah padanya, dan bahkan kini kamu yang merasa bersalah padanya.

Kamu membuang nafas kasar. Akhirnya kamu memutuskan untuk turun kebawah dan mengantarnya ke lapangan basket komplek rumahmu.

Sekalian olahraga pagi, pikirmu.

"Ayo gue anter ke lapangan! Sekalian main deh.. udah lama gak main basket" ujarmu. Anak laki-laki itu akhirnya tersenyum senang dan mengangguk ribut.

Lucu.

"Nama lo siapa? Gue (y/n)"ucapmu saat sedang berjalan berdampingan dengan bocah bongsor itu.

"Aku junghwan. So junghwan" ucapnya dengan masih tersenyum manis.

"Masih sekolah? Kelas berapa?" Ya, kamu penasaran. Badannya besar sekali, 2x lebih besar darimu, tapi dari cara bicara dan gelagatnya terlihat seperti dia lebih muda darimu.

"Aku kelas 1 SMA" Benar saja. Dia lebih muda darimu.

"Oohh... kalo gue kelas 3 SMA.."

"Hmm .. aku boleh panggil nuna?"

"Boleh dong! Masa nggak boleh"kekehmu. Dan kalian pun sampai dilapangan basket.

"Ayo main!"ucapmu semangat lalu langsung mendribble bola basket yang sedari tadi ada ditanganmu.

"Hm... Nuna..."panggil junghwan takut-takut. Kamu langsung menghentikan kegiatanmu dan menatapnya bingung.

"Kenapa?"

"I...itu.. kepala.. nunaa... Masih sakit gak??"tanya nya gugup. Kamu hanya terkekeh gemas.

"Gapapa kok! Gak begitu kenceng tadi kenanya. Ayo main!!" Ucapmu, lalu menarik tangan kekar junghwan menuju ke tengah lapangan basket. Junghwan hanya diam menatap tangannya yang digandeng olehmu.

Akhirnya kalian pun bermain basket bersama. Awalnya junghwan selalu mencetak skor. Tapi setelah kamu merengek dan bilang bahwa dia curang karena tubuhnya tinggi, dia mengalah untukmu dan membiarkan kamu menang. Bahkan terkadang dia pura-pura terjatuh agar kamu berhasil merebut bola dan memasukkannya ke ring.

"Udah.. nuna menang..."ujar junghwan sembari rebahan dipinggir lapangan dan mengatur nafasnya.

"Ayo dong lagii .. masa gitu aja capekk..."ajakmu.

"Capek banget nunaa... Nuna terlalu lincah" katanya sembari bangkit untuk duduk menghadapmu. Kamu pun hanya tertawa kecil lalu akhirnya memutuskan untuk memainkan basket itu sendiri.

Pandangan junghwan tidak pernah lepas darimu. Dia terus memperhatikanmu saat kamu bermain, dengan senyuman manis terukir dibibirnya.

Sampai akhirnya kamu lelah dan menjatuhkan diri untuk rebahan disamping junghwan. Junghwanpun dengan sigap menaruh tangannya dibawah kepalamu agar tidak terbentur aspal. Dan dia mengarahkan kamu untuk menaruh kepalamu di pahanya. Kamu menurut saja. Lumayan dapat bantalan, pikirmu.

Treasure x You (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang