Untuk kesekian kalinya, kamu disakiti oleh tunanganmu, yedam. Hari ini seharusnya kalian pergi mencari cincin pernikahan kalian, tetapi, tiba - tiba, yedam membatalkan janjinya dan bilang kalau dia ada urusan penting mendadak yang tidak bisa ditinggalkan dan harus segera di selesaikan.
Awalnya kamu percaya padanya dan memberinya waktu. Kamu memutuskan untuk mencari cincin pernikahanmu dengannya di esok hari. Namun, alangkah terkejutnya kamu, ketika kamu sedang pergi jalan - jalan sendiri -Karena tadi kamu sudah berada di jalan, jadi kamu memutuskan untuk pergi jalan - jalan ke mall sendiri saja-, kamu melihat dia.
Dia tengah asik merangkul seorang wanita yang terlihat sedang memilih - milih dress mewah dengan senyuman lebar di bibir mereka berdua.
Kamu awalnya hanya melihatnya dari kejauhan. Tapi akhirnya kamu mulai memberanikan diri dan melangkahkan kakimu untuk mendekat. Kamu juga menyalakan ponselmu dan mulai mengambil gambar dan video untuk menjadi bukti. Dan saat kamu berdiri tidak jauh di belakang mereka, kamu mencuri dengar percakapan mereka.
"Kamu mau nikah ya sebentar lagi sama dia? Kenapa sih by.. nanti kamu gak bisa sama aku lagi dong?" rengek wanita itu manja pada tunanganmu, yedam.
"Sayang.. aku emang udah mau nikah sama dia. Tapi itu semua cuma supaya aku bisa ngambil alih perusahaan papanya aja kok. Kan kamu tau sendiri dia anak tunggal, mana perempuan. Sedangkan papanya butuh penerus laki - laki, sayang. Aku janji deh, aku bakal banyak luangin waktu buat kamu. Trus nanti kan pasti aku punya uang banyak, aku bakal beliin kamu apa pun yang kamu mau, okay? Jangan cemberut gitu dong sayang akuuuu..." ujar yedam sembari mencubit pelan pipi wanita yang tengah bersamanya itu.
Mendengar semua penuturan yedam, hatimu sakit. Air mata mulai menggenang di sudut matamu tanganmu mulai gemetar. Tanpa berlama - lama, kamu memilih untuk mematikan video yang sedari tadi kamu ambil, dan pergi menjauh dari sana.
Kamu menuju mobilmu dan melajukannya, entah ke mana. Air mata mengalir dengan derasnya di pipimu, dan kamu tanpa henti menghapusnya dengan kasar. Cukup lama kamu mengendarai mobilmu tanpa tujuan. Sampai ketika kamu merasa sudah lelah -berkendara dan menangis-, kamu melihat ada sebuah cafe, dan memutuskan untuk pergi ke sana.
Kamu memesan secangkir latte dan duduk di sebelah kaca. Selama menunggu latte mu di buat, kamu terus saja melamun dan merenung sembari menatap kosong ke luar jendela.
Seorang pria, yang merupakan pekerja part - time di cafe itu, sedari tadi memperhatikanmu dengan iba. Ia akhirnya memutuskan untuk memberikan sebuah tulisan di atas lattemu. Setelah selesai, ia langsung mengantarkannya padamu.
"Permisi kak.. ini pesanannya.." Ia menaruh secangkir latte itu tepat di hadapanmu.
"Makasih ya.." jawabmu setelah melihat pria itu lalu tersenyum singkat, sebelum kembali murung sembari menatap kosong ke luar jendela.
Pria pekerja paruh waktu itu langsung kembali ke tempatnya, namun ia tak hentinya menatapmu. Ia terus memperhatikan kamu dari jauh. Kamu tentu tidak menyadari hal itu, karena kamu terlalu kalut dalam pikiranmu.
Sampai beberapa menit kemudian, barulah kamu tersadar dari lamunanmu. Kamu hendak meminum latte pesananmu tadi. Namun, kamu sedikit terkejut saat melihat lattemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure x You (Oneshoot)
FanfictionStory about you and Treasure Follow us on TikTok @sinballalagattaa