1: Regresi

3.4K 441 31
                                    

Semua sensasi ini tidak akan pernah bisa dilupakannya. Dinginnya hujan yang merambati kulit hingga menusuk ke tulang, membasahi pakaian tidur berbahan satin yang dikenakannya. Kilat berkedip mengirim cahaya sesaat pada kegelapan, menerangi mansion yang menjulang mewah, disusul geraman petir menyambar bagai hentakan menakutkan yang memecah keheningan malam.

Suaranya menggelegar di tengah badai hujan tapi itu tak cukup membuat pemuda yang berdiri di tengah taman menghadap kediamannya untuk disentaki kejutan. Pemuda itu terpaku, menatap tanpa emosi ke depan. Di tangannya tergenggam jam saku perak. Detiknya bergema perlahan, merasuk ke pendengaran membuat pemuda itu untuk pertama kali merasakan menggigil di punggungnya yang sudah basah kuyup.

"Apa ... ini?"

Sepasang mata birunya yang menggelap di tengah malam bergetar memandangi jam saku di tangannya.

Pukul 12.12 terus melaju.

"Bagaimana bisa?"

Hal terakhir yang diingatnya adalah suara pedang tajam yang menembus jantungnya sendiri, satu gerakan yang semestinya telah mengirimnya dalam arus kematian.

Lantas, mengapa dibanding terbaring dalam peti mati dia kembali berdiri di tengah taman menghadap kediamannya yang seharusnya sudah dibumihanguskan semusim lalu?

"Tuan Muda!"

Seorang pria tua tergopoh melangkah maju. Diarahkannya payung ke atas kepala pemuda yang basah kuyup.

"Hujannya sangat deras, tolong kembalilah ke dalam dan biarkan kami saja yang mencari barang Anda."

Pemuda itu menoleh ke samping, memandang wajah yang begitu familiar baginya. Rambut cokelat pria tua itu perlahan berangsur diselipi putih. Wajah khawatirnya masih selalu saja sama, dia akan mengerutkan keningnya dengan kecemasan yang berlebih.

"... Vermont?" Mata pemuda itu bergetar mengenali si pria tua.

"Tuan Muda, saya mohon kembali ke dalam, Anda bisa jatuh sakit."

Alih-alih menanggapi, pemuda itu bertanya, "... Siapa aku?"

Vermont mengerjap tapi segera terbiasa atas segala keganjilan tuan mudanya. "Anda adalah Elvard Draco Castillon, putra bungsu keluarga Duke Castillon," tuturnya mengingatkan identitas pemuda yang dilayaninya.

"Castillon." Pemuda itu mendengus menggumamkan nama yang selalu melekat erat bagai jeratan menyakitkan.

Di tengah redaman tetesan deras hujan di balik lindungan payung, pemuda itu melirih nyaris berbisik, "Aku Lee Yeoreum."

Namanya yang sebenarnya adalah Lee Yeoreum. Akan tetapi, tidak ada yang tahu kenyataan itu.

Vermont tidak mampu menangkap ucapannya dan hanya berfokus untuk membawa Elvard kembali. "Tuan Muda, saya mohon mari masuk dan berganti baju. Saya akan menyiapkan air hangat untuk Anda."

"Vermont, tanggal berapa sekarang?"

Dengan kesabaran yang berupaya diperbanyak, Vermont menjawab, "Hari ini sudah masuk bulan April tanggal pertama dan tahun 740 kalender Kerajaan Suci."

Sayangnya, tanggal yang diingat oleh Elvard terakhir kali harusnya sekitar bulan Desember tahun 750.

"Apa sekarang waktuku terulang?" Kebingungan menghantamnya layaknya badai.

"Tuan Muda, saya akan menjawab apa pun pertanyaan Anda tapi tolong kembalilah dulu."

Kali ini, Elvard tidak membantah. Dia menarik langkahnya dengan patuh kembali masuk ke dalam kediamannya. Tubuhnya sudah nyaris mati rasa seusai berkeliling menerobos hujan deras di tengah malam yang larut. Elvard ingin segera masuk, menghangatkan diri kemudian membenamkan tubuhnya yang dipenuhi penat dalam tidur lelap.

[BL] The King's Nightmare (Original Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang