CHAPTER 12

2.9K 759 151
                                    

Sungguh mengejutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh mengejutkan.

Tak hanya Lisa, bahkan Jungkook sangat amat terkejut dibuatnya. Lisa bisa melihat kedua tangan Jungkook masih mengepal kuat walau mereka sudah kembali ke kamar.

"Jadi kau ... tidak tahu?"

Jungkook menggeleng lambat. Tatapannya menajam; entah dipayungi amarah, kekecewaan, luka, atau semuanya. "Aku tidak tahu apa-apa. Selama ini kukira keluargaku harmonis. Kukira Ayah mencintai Bibi Yura dan Ibuku sama rata. Kukira Jungyoon-Hyung adalah anak kandung Ayah. Ternyata seperti itu. Mereka semua menyembunyikan yang sebenarnya dariku selama lebih dari dua puluh tahun dengan sangat amat rapi."

Jungkook tersenyum pahit. "Nyatanya Ibuku dinikahi bukan karena Ayah mencintainya, melainkan karena ia harus melahirkan aku. Lalu aku sengaja dihadirkan di dunia hanya sebagai alat agar Ayahku memiliki keturunan yang bisa mewarisi sebagian besar hartanya. Aku tidak pernah tahu bahwa aku dan Ibuku dianggap selayaknya barang. Ayah tidak pernah mencintai Ibu. Dan Ayah belum tentu menyayangiku setulus hati, sebab aku tidak lahir dari rahim perempuan yang dicintainya." Ia menjeda sejenak, melanjutkan getir, "Entah bagian mana yang paling menyakitkan. Sepertinya keluarga ini memiliki kemampuan akting yang sangat baik, sehingga aku tidak menyadarinya sedikitpun. Atau memang ... hanya aku yang terlalu bodoh dan naif, menganggap semuanya selalu baik-baik saja."

Lisa duduk bersimpuh di hadapan Jungkook yang sedang berada di tepi ranjangnya—mendongak seraya menatap si pemuda dengan sendu. "Tidak, Jung. Kau tidak bodoh. Selama ini kau hanya selalu berpikir positif sehingga mengabaikan tanda-tanda kecil yang kau temui. Kau tidak ingin menuduh atau membiarkan otakmu memikirkan hal negatif tentang keluargamu. Kau hanya ... tak ingin menghadirkan masalah di dalam bangunan yang kau anggap rumah."

Sejujurnya Jungkook merasa malu karena bersikap selemah ini di hadapan Lisa. Namun ia benar-benar tak berdaya. Tak ada hal yang bisa ia lakukan, selain hanya mendengar dan menyaksikan seluruh kebenaran yang perlahan terkelupas dari cangkang.

Pemuda itu memandang hazel Lisa yang menatapnya dengan bersungguh-sungguh. 'Tidak apa-apa,' gumamnya dalam hati. Setidaknya ia masih memiliki sang Ibu yang mencintainya, dan juga Lisa yang peduli padanya. Terlepas dari bisnis yang terjalin antara dirinya dengan Lisa, ia yakin bahwa si gadis benar-benar memedulikannya.

"Bolehkah aku memelukmu?"

"Hm?"

"Aku ingin memelukmu," ulang Jungkook. Ia ikut bersimpuh, kemudian memeluk tubuh Lisa kendati gadis itu belum memberinya izin. Temperatur tubuh mereka berkebalikan. Lisa menghasilkan rasa hangat yang membuat Jungkook nyaman untuk berlama-lama, kendati pemuda itu harus mengerahkan energi yang cukup besar untuk melakukannya.

Di sisi lain, Lisa sempat mengerjap sesaat. Sebenarnya mereka sedikit canggung pasca Jungkook menyelamatkannya saat hampir tertabrak mobil box. Mereka belum banyak bicara setelah itu, karena Lisa disibukkan dengan pekerjaannya—sementara Jungkook banyak mengobrol dengan para hantu yang mendiami beberapa sudut rumah.

Ghost in Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang