CHAPTER 3

3.5K 902 197
                                    

"Wah, wah, ternyata kalian cepat akrab, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, wah, ternyata kalian cepat akrab, ya ..." Lisa keluar dari kamar dengan handuk putih yang melilit rambut basahnya. Ia mendudukkan diri di atas sofa, memandangi tiga arwah yang masih duduk melingkar di atas karpet. "Dojin-ah, bukankah sudah waktunya kau pulang?"

"Oh, iya!" Dojin segera bangkit dari tempatnya. Raut wajahnya masih saja ceria saat bertutur, "Aku akan pulang sekarang. Sampai jumpa besok, Noona dan Hyungdeul!"

"Bye-bye ... sampai jumpa besok!" Lisa dan Junho turut melambaikan tangan, sementara Jungkook hanya tersenyum.

"Kupikir Dojin tinggal di sini."

"Tidak," kata Junho. "Dia tinggal di flat sebelah bersama Ibunya."

"Ibunya? Jadi Ibunya Dojin sudah meninggal juga?"

"Masih hidup." Lisa beranjak seraya menggosok-gosok rambutnya menggunakan handuk. "Junho, kau boleh kembali ke tempatmu. Dan Jungkook-ssi silakan ikuti aku."

Junho mengangguk patuh. Ia kembali menempati pojok ruang tamu dan duduk di sana dengan nyaman, sementara Jungkook beralih untuk mengekori Lisa memasuki area dapur. Masih ada banyak hal yang membuat Jungkook kebingungan. Jika dirincikan, mungkin akan tembus sampai nomor urut seribu.

Jungkook hanya berdiri, memandangi Lisa yang sudah duduk di atas kursi meja makan sembari meneguk air mineral. Gadis itu lantas bertanya, "Kenapa tidak duduk?"

"Tidak bisa. Nanti aku tembus."

"Lalu selama ini apa yang kau lakukan di halte?"

Oh? Benar juga.

Jungkook bisa menduduki kursi halte selama ini. Tapi mengapa ia tak bisa menggenggam kenop pintu? Ia juga tak bisa menyentuh Lisa. Pertanyaan-pertanyaan sejenis itu nyatanya sudah Lisa hapal, sebab itu merupakan salah satu faktor yang membuat para Hantu Baru merasa bingung.

Si gadis lalu menukas, "Kau masih bisa menyentuh benda-benda atau apapun, asalkan kau berkonsentrasi dan benar-benar memikirkannya. Saat itu kau berpikir ingin duduk dan beristirahat. Maka kau bisa menduduki kursi halte. Begitupula saat ini. Tapi menyentuh benda-benda mati memang membutuhkan energi yang lebih sedikit daripada ketika kau melakukannya pada manusia. Menyentuh manusia membutuhkan energi yang jauh lebih banyak, sebab tubuh manusia bisa menyerap energi yang kau miliki."

Ternyata tak hanya manusia saja yang harus belajar, namun para hantu pun harus belajar untuk menjadi sesosok hantu yang baik dan terampil. Jungkook kemudian berkonsentrasi, berpikir bahwa ia ingin menduduki kursi tersebut. Beberapa saat kemudian pemuda itu melangkah lebih dekat, dan mulai mendaratkan bokongnya di atas kursi.

Ya, berhasil!

"Ini tak begitu sulit!" kata Jungkook. Senyumnya tergantung senang.

"Benar. Tapi kau tidak bisa menggunakan seenaknya," kata Lisa. "Kau tidak boleh asal menyentuh, apalagi memindahkan benda ketika ada manusia awam di sekelilingmu. Itu termasuk dalam hal-hal yang dilarang dalam dunia arwah, terlebih jika kau sampai membuat mereka takut. Kau bisa dihukum oleh para malaikat."

Ghost in Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang