CHAPTER 22

3.2K 765 114
                                    

Datang dan pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Datang dan pergi. Bukankah kehidupan memang seperti itu?

Bagi kita yang masih bernapas, tentu harus tetap melangkah maju untuk menggapai tujuan yang ditancapkan di masa depan. Sebisa mungkin menepis rasa kehilangan dan tak membiarkannya menginvasi isi kepala agar tak mempengaruhi langkah-langkah yang harus kita pijaki.

Tiga tahun lalu Lisa berpikir keras; harus ia gunakan untuk apa tumpukan uang yang Jungkook berikan? Lisa sempat berpikir untuk membuka sebuah gerai kosmetik, ataupun gerai yang menjual aksesoris wanita seperti usaha milik ayah dan ibunya. Namun di tengah kian meningkatnya persaingan bisnis, Lisa merasa tak memiliki bakat untuk mengelola bisnis semacam itu.

Sampai akhirnya Jungkook menyarankan agar Lisa membangun sebuah gedung yang akan diisi ruang-ruang apartemen untuk disewakan. Bukan bangunan yang tinggi menjulang seperti di kota-kota besar. Hanya bangunan tiga lantai, yang setiap lantainya terdapat empat pintu apartemen sederhana.

Lisa tidak mematok harga tinggi untuk setiap unitnya. Rata-rata yang menyewa adalah para mahasiswa atau mahasiswi, serta para perantau yang datang dari luar provinsi untuk mencari pekerjaan. Yah, secara tak langsung Lisa sudah membantu meringankan beban mereka.

Lisa sendiri tinggal di sebelah bangunan apartemennya. Yaitu sebuah rumah sederhana berlantai satu yang juga ia bangun menggunakan uang yang ia dapatkan dari hasil kerjanya dalam menuntaskan misi dengan Jungkook.

Selain mengurus berbagai jenis kendala atau masalah yang terjadi di apartemen, Lisa mengisi waktu luangnya dengan membuat rajutan crochet. Terkadang ia menghasilkan sweater, bucket hat, tas, dan sejenisnya yang kemudian dipasarkan secara daring. Untuk iseng-iseng saja, sih. Ia tidak menerima pesanan, hanya menjual apa yang sudah berhasil ia buat saja.

Intinya, kehidupannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Sesekali ia akan membantu para hantu untuk menyampaikan pesan pada orang terkasih. Kendati tak sepadat dulu, namun Lisa masih akan menyisihkan waktu untuk melakukannya tanpa pamrih.

Ah, apalagi Lisa tak sendiri. Jungkook selalu menemaninya setiap waktu. Jungkook akan mengusir hantu-hantu baru yang usil, yang terkadang datang dan mendiami tempat-tempat yang membuat Lisa merasa tidak nyaman. Terkadang Jungkook juga akan memberikan pelatihan khusus pada mereka untuk menjadi hantu yang baik. Jungkook memberitahu mereka peraturan apa saja yang harus dipatuhi agar mereka tidak diseret ke alam baka begitu saja.

Yah, kiranya begitu keseharian yang dijalani oleh pasangan berbeda alam tersebut. Sungguh ironi, memang. Tapi tidak semua orang bisa mendapatkan pengalaman unik seperti itu, haha.

Saat ini Lisa baru saja meletakkan selang lama di gudang belakang rumahnya, kemudian kembali ke halaman depan dengan membawa segulung selang yang baru. Ia bermaksud ingin memberi asupan air untuk rumput-rumput serta berbagai jenis tanaman yang ia tanam di sana.

Kegiatan seperti ini saja sudah membuat hatinya riang gembira. Namun jelas, itu tidak termasuk dalam momen kali ini, terlebih ketika Lisa menyaksikan presensi Jungkook yang menatap risih pada sesosok hantu pelajar perempuan yang menggelayuti lengan kiri si pemuda.

Ghost in Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang