Pukul sembilan malam tepat, Lisa sudah sampai di kamar mess-nya. Area mess bisa diakses melalui pintu yang ada di dapur belakang. Ketika pintu dibuka, langsung terbentang koridor yang panjang. Kamar-kamar karyawan berjajar, berhadapan satu sama lain. Kamar yang lebih besar diisi dua sampai tiga orang, sementara kamar yang kecil diisi oleh satu orang.
Beruntungnya Lisa mendapatkan kamar sendiri. Tidak masalah walaupun kecil. Setidaknya ia memiliki ruang privasi yang tak hanya membuatnya nyaman, tapi juga bisa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan Jungkook.
Gadis itu membuang napas pelan, menemukan pribadi Jungkook yang sudah duduk di tepi ranjang. Tadi pemuda tersebut langsung menghilang entah ke mana pasca mendengar berita tentang Naeun dan Jungyoon yang digosipkan oleh para pelayan di dapur belakang.
Sejauh ini, Jungyoon dan Jungkook tidak pernah ribut dalam urusan wanita. Mereka selalu memacari gadis yang berbeda. Tapi apa ini?
Jika Jungkook masih hidup, mungkin pemuda itu tak akan ragu untuk menghampiri Abangnya, lalu menjatuhkan satu-dua tinju pada wajah itu karena telah berselingkuh dengan Naeun. Mereka cukup dekat sebagai kakak dan adik. Tapi mereka juga bisa sesekali bertengkar untuk berbagai alasan, dan ini mungkin akan termasuk salah satunya.
Jungkook juga tak akan ragu meninggalkan wanita tersebut. Kalau sudah begini, Jungkook sangat yakin bahwa Naeun bukanlah perempuan yang tepat untuknya.
Sayangnya sekarang Jungkook sudah meninggal, sudah menjadi hantu gentayangan yang tak kuasa melakukan apa-apa. Sekalipun ia marah sampai kepalanya ingin meledak, ia tetap hanya bisa diam, diam, dan diam.
Lisa menutup pintu kamar, meletakkan apronnya di atas kursi, lalu menghampiri dan mendaratkan bokong di samping Jungkook. "Kau ... percaya?" tanyanya.
"Tadinya aku ingin mempercayai Naeun dan Hyung-ku. Tapi apa yang dikatakan oleh para pelayan tadi terdengar masuk akal." Jungkook mengangkat wajah, balas menatap Lisa dengan segaris luka dan amarah yang masih kentara pada sepasang obsidiannya. "Aku sempat pergi untuk perjalanan bisnis selama dua bulan. Hari pertamaku menginjakkan kaki di rumah setelah sekian lama adalah hari di mana aku meregang nyawa. Jadi bisa dibilang, sudah lama sekali aku tidak menyentuh Naeun. Lantas bagaimana dia bisa hamil begitu saja?"
Seakan tak cukup dituntut untuk menerima kematiannya yang masih misterius, kini Jungkook kembali dihadapkan oleh kenyataan bahwa kekasihnya berselingkuh dengan sang kakak. Bukankah ini luar biasa menyakitkan?
Lisa memandang prihatin. Lisa mengerti sepedih apa luka yang menganga di dalam hati Jungkook, dan memahami sebesar apa amarah yang tengah bergolak di dalam dada si pemuda. Lisa sangat memahami betapa memilukannya kisah ini. "Aku tidak memiliki banyak kata yang bagus untuk diucapkan. Tapi, Ahn Jungkook—aku berjanji akan menuntaskan seluruh misi kita agar kau bisa pergi bereinkarnasi dengan tenang. Aku berharap di kehidupan selanjutnya, kau tidak akan bertemu lagi dengan orang-orang yang menyakitimu di dunia ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost in Love✔️
Terror[M] Lalisa Hwang pandai mencari keuntungan dari kelebihan yang ia miliki. Menjadi seorang indigo tidak sepenuhnya buruk, kok. Contohnya seperti pada malam di mana ia menemukan sesosok hantu nelangsa yang selalu duduk kesepian di sebuah halte bus. Ha...