Valiaa |9

20 5 0
                                    

Happy reading.
___________________________

"Masa lalu biar lah berlalu, karena masa depan sedang menantimu"

_Ival alvarezza

__________________________

"Val itu ada tamu cewe, mau ketemu sama kamu" ucap lia pada ival, ivat mengerutkan dahinya.

"Tamu cewe?" Tanya nya

"Iya itu, aku kaya pernah liat tapi lupa siapa" ucap nya

"Oke, bilang tunggu bentar" ucap nya lalu lia pun keluar dari ruangan kerja milik ival dan menuju ke ruang tamu

"Kata ival, tunggu dulu" ucapnya

"Lo ngapain di apartemen ival?" Tanya nya melihat penampilan lia dari atas sampai bawah.

"Emm aku kan emang satu rumah sama dia" ucap lia.

"Maksud lo?" Tanya cewe itu dengan matanya yang terus menatap lia.

"Ohh jangan jangan lo cewe sewaan dia ya?" Tanya nya asal membuat lia mendelik kesal.

"Enak aja lo, gue bukan jalang ya!" Elak nya karena memang dia bukan jalang atau cewe sewaan seperti yang perempuan itu katakan.

'Astagaa sumpah ini aku pengen jitak pala ni cewe, mana sokab banget lagi' batinnya.

"Terus lo ngapain ada di apartemen cowo gue hah?!" Tanyanya dengan nada tidak suka

"Gue? Gatau" ucapnya dengan santai

"Ohh gue tau, pasti lo sering godain cowo gue kan? JAWAB?!" Bentaknya di akhir kata membuat ival yang berada di ambang pintu terkejut dengan suara bentakan.

"Maksud lo apa sih bentak bentak gue gitu hah?" Tanya lia masih santai

"PERGI LO DARI APARTEMEN COWO GUE, DASAR JALANG!" saat cewe itu hampir menampar lia dengan gesit ival menggenggam tangannya dengan kencang dan membuat sang empu meringis kesakitan.

"Val.. kamu harus jelasin ini sama aku" ucap rania sambil memeluk tubuh ival dan ivak tidak menolak pelukan itu.

Lia yang melihat itu entah mengapa membuat dirinya cemburu dan dia berusaha sekuat tenaga supaya air mata yang sedang mati matian ia tahan tidak dengan lancang terjatuh begitu saja.

'Kenapa harus di depan aku?' Tanya nya

'Gapapa aku harus inget kalo aku cuma di jodohin, aku gaboleh egois, dia itu ngga cinta ke aku, jadi ga usah bawa perasaan' batinnya

"Ekhem" lia pura pura batuk supaya mereka sadar bahwa ada dia dan melepas pelukan itu.

"Lepas" ucap ival dengan nada dingin yang sedikit menyeramkan.

'Buset dah serem amat tu suara' batin lia.

"GUE BILANG LEPAS YA LEPAS!" bentak ival pada rania membuta rania terkejut dan tak percaya jika orang yang dulu ia cintai dan sebaliknya menjadi kasar padanya.

"Ngapain kesini?" Tanya nya pada rania.

"K-kamu berubah"

"To the point" ucap ival tak ingin bertele tele karena ia takut jika kedatangan rania membuat lia berpikir yang macam macam.

"Aku pengen berdua sama kamu bisa ngga?" Tanya rania sambil melirik ke arah lia yang masih terdiam.

"Ga bisa"

"Kenapa?" Tanya rania "aku kan pacar kamu masa kamu kaya gitu sih ke pacar kamu" lanjutnya dengan menekan kata pacar membuat lia menatap ival tak percaya, lia pikir ival tidak memiliki hubungan dengan rania.

ValiaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang