Mirror is a reflection of yourself
*-*"Jadi, kau tinggal di asrama kampus?" Tanya Sam ketika mereka berhenti di depan asrama khusus mahasiswa.
"Mahasiswa pertukaran pelajar wajib tinggal disini" Jawab Yusuke.
"Ohh.. Aku pernah dengar itu. Ternyata itu sungguhan"
Yusuke melepas helm yang di pakainya lalu menyerahkan itu pada Sam. "Terima kasih sudah mengantarku"
"Jangan lupa ucapanku tadi. Jangan melanggar aturan kalau kau mau selamat dan jangan terlibat apapun dengan mahasiswa dari kampus sebelah. Sebisa mungkin menjauh dari mereka. Mengerti, kan?"
Yusuke mengangguk.
"Bagus. Masuklah sekarang"
Yusuke masuk tanpa mengatakan apapun lagi. Rasanya masih sangat canggung setiap melihat Sam.
Begitu masuk kedalam kamarnya, Yusuke langsung disambut oleh Jerry. "Kau pulang dengan Sam? Aku melihatmu dari jendela"
Yusuke menghela napas. "Tadi aku terjebak di dalam pertengkaran Sam dengan orang lain" Jawab Yusuke secukupnya. Sulit juga jika harus dijelaskan secara detail.
"Ji sudah melarang kita untuk dekat dengan Sam. Sejak dia mendengar kau pingsan karena Sam, dia langsung memperingatiku untuk menjauhkanmu dari Sam. Sepertinya firasat Ji benar, lagi-lagi kau terluka karena dia" Jerry tiba-tiba mendekat pada Yusuke dan menyentuh plester yang ada di lengan Yusuke. "Yu.. Jangan dekat-dekat dengan Sam ya? Kau tahu seberapa marahnya Ji nanti"
"Iya aku tahu.." Jawab Yusuke lemah. "..Jerry, masalah hari ini jangan ceritakan pada Ji, ya.." Pinta Yusuke.
Jerry menghela napas. "Baik, tapi lain kali jangan terlibat dengan Sam lagi"
***
Yusuke tidak mengerti, kenapa setiap kali Jerry tidak bisa bersamanya, selalu saja ada masalah yang menghampirinya.Kali ini, Yusuke dikejutkan oleh pria yang menghalangi langkahnya tidak jauh dari gerbang utama UIT.
Pria bermotor itu menggunakan almamater Universitas Tokyo.
Yusuke menatap gelisah. Ia jelas ingat peringatan dari Sam, kalau mahasiswa dari kampus itu suka mengincar mahasiswa dari UIT untuk di pukuli.
"Halo.. Namaku Akira. Aku mahasiswa dari jurusan manajemen di Universitas Tokyo.." Akira mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
Yusuke tidak menerima uluran tangan itu, ia hanya mengerjap bingung. 'Apa-apaan?' pikir Yusuke.
"Ahh.. Kau pasti bingung ya.. Maaf.." Akira merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu. "Ini milikmu, kan?"
Yusuke membelalak ketika melihat kartu mahasiswanya ada di tangan pria itu. Dengan cepat ia merebut kartu itu.
Akira sedikit terkejut dengan tindakan Yusuke, tapi ia mengerti. Sejarah antar kedua kampus mereka tidak baik. "Kemarin aku melihatmu lari dengan Sam, lalu kartu mahasiswamu jatuh dari almamater. Aku mencarimu untuk mengembalikannya, tapi sulit sekali menemukan tempat persembunyian kalian"
Mendengar penjelasan Akira, Yusuke langsung merasa tidak enak. Akira datang dengan niat baik, tapi ia malah memperlakukannya seperti musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mirror
FanfictionKetika takdir membawamu padaku, semua yang hilang dariku perlahan kembali. Kau mengembalikan kebahagiaanku yang pernah pergi, menyinari duniaku yang pernah redup. Kau membawa dunia untukku.