Chapter XI

99 17 1
                                    

Broken Mirror

***

Yusuke memeluk Ji erat. Menutupi wajahnya yang memerah karena malu. Ia sungguh mengira Sam adalah Ji, tidak menyangka sama sekali kalau pria itu masih berada disini.

Sebenarnya, selama seminggu Ji di Jepang, Yusuke sengaja tidak menemui partner kerjanya itu. Karena ia pikir, harus memberikan Ji dan Sam waktu untuk bersama. Membiarkan mereka bicara dan mendekatkan diri.

Sam beberapa kali menceritakan pada Yusuke di kampus, tentang kegiatannya selama mendekati Ji. Seperti membawakan makanan, mengajaknya bicara, membantu pekerjaan Bian dan Ji di studio, dan banyak lagi. Sam juga bilang, kalau dia selalu pulang sebelum malam. Sam tidak mau mengganggu Ji seharian. Dengan meminta kesempatan pada Ji saja, Sam sudah merasa egois. Jadi, dia tidak mau menambah perasaan tidak enak itu dengan menempel pada Ji 24 jam. Sam harus memberikan waktu untuk Ji sendiri juga.

Yusuke yang tahu hal itu, berpikir Sam sudah pulang saat ia datang. Ini sudah jam 8 lagipula. Karena itu Yusuke masuk ke studio tanpa menduga kalau Sam masih ada disana. Ia langsung memeluk pria yang mirip dengan Ji tanpa ragu.

"Ada apa ini?" Ji mengusap rambut Yusuke yang masih berada dalam pelukannya.

Yusuke menggeleng pelan dalam pelukan Ji. Ia masih malu. Setelah beberapa detik terlewat, Yusuke baru melepas pelukannya dari Ji.

Yusuke melihat ke arah Sam yang sedang menatapnya dengan raut wajah aneh. Ia tidak mengerti arti tatapan itu.

Yusuke berdehem untuk mencairkan suasana yang terasa canggung. "Maaf Senior, tadi aku memelukmu tanpa ijin. Aku berpikir kau adalah Ji"

Ji yang mendengar itu mengernyit. Ketika memahami maksud Yusuke,  ia baru tertawa. "Apa-apaan itu? Kau salah memeluk orang?"

Yusuke cemberut karena di goda oleh Ji. "Ck, kalian kan sangat mirip. Wajar saja kalau aku salah" Protes Yusuke.

"Aduh aduh aduh.. Yusuke pasti malu, wajahmu memerah" Ji mengusap kepala Yusuke gemas.

Yusuke yang geram langsung memukul tangan Ji dengan tinjunya. "Jangan menggodaku"

Ji meringis ketika Yusuke memukulnya. Ia langsung menahan tangan pria itu."Iya iya aku berhenti.. Ngomong-ngomong, kau berangkat kesini dengan siapa? Jerry mana?"

"Aku berangkat naik taksi, Jerry di asrama sedang mengerjakan tugas"

"Sudah makan?" Tanya Ji.

"Belum, aku ingin makan bersamamu"

Ji tersenyum. "Baiklah, ayo makan

Bian yang mendengar itu langsung menganga, tidak percaya dengan apa yang baru saja Ia dengar. Sejak pagi, Ji sulit sekali di ajak makan. Makanan yang dibawa Sam saja tidak di sentuh sama sekali. Bian sampai merasa kasihan pada Sam karena hal itu. Sudah 3 hari ini, Sam selalu datang dengan membawa makanan untuk Ji. Tapi tidak ada satupun yang dimakan. Mendengar Ji mau makan hanya karena satu perkataan Yusuke, Bian jadi merasa bersalah pada Sam.

Diam-diam Bian melirik reaksi Sam. Benar saja, pria itu terlihat kecewa dan terluka. Sebenarnya, apa yang terjadi di antara anak kembar itu sampai hubungan mereka terlihat sangat hancur?

The MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang