You can't see the world through a mirror
*.*
"Kenapa kau datang?"
Sam menghela napas ketika mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Yusuke.
Sekarang mereka sedang duduk di taman. Setelah selesai menghabisi mahasiswa UT tadi, Sam membawa Yusuke pergi. Niatnya ingin membawa pria itu pulang ke asrama, tapi saat mereka melewati apotik, Yusuke minta berhenti.
Dan disinilah mereka sekarang. Di taman dekat asrama. Yusuke memaksa Sam untuk mengobati luka akibat dipukul tadi.
"Menurutmu, kenapa aku datang?" Sam balik bertanya.
"Tidak seharusnya senior datang.." Yusuke sengaja menekan luka di wajah Sam karena kesal.
Sam meringis pelan lalu tersenyum. "Bagaimana aku tidak datang jika belahan jiwaku ditahan musuh?"
"Senior.." Yusuke menghela napas. "Jangan lakukan itu lagi. Kau membahayakan dirimu untuk orang lain"
"Bagiku, kau bukan orang lain. Dan lagi, anggap saja aku berkorban untuk belahan jiwaku.." Sam sedikit bercanda dengan mengatakan kalimat klise pada Yusuke. Entah kenapa, ia merasa Yusuke jauh lebih serius dari biasanya. Pria itu terlihat marah, jadi Sam ingin mencairkan suasana sedikit
"Senior, tidak, Sam, mengorbankan diri itu.. Lakukanlah pada orang yang berhak menerimanya. Orang yang bisa berkorban juga untukmu. Jangan lakukan itu untukku. Aku.. tidak sepadan" Ucap Yusuke pelan. Ada yang sakit di sudut hatinya ketika mengatakan itu. Ia teringat momen ketika Sam di pukuli sebanyak itu karena dirinya, lalu Yusuke yang tidak mengambil kesempatan untuk menyelamatkan Sam lebih cepat karena memikirkan Ji.
Bagi Sam, mungkin membantu Yusuke itu penting, tapi bagi Yusuke, perasaan Ji jauh lebih penting. Dan ternyata, perasaan seperti itu mengganggu Yusuke.
Ia merasa bersalah.
Sungguh.
Yusuke tidak mau merasakan perasaan seperti itu lagi kedepannya. Jadi, ia ingin Sam berhenti bersikap seperti ini padanya. Yusuke ingin Sam berhenti membuatnya merasa bersalah.
"Yusuke, berkorban itu.. dilakukan untuk orang yang berharga"
"Aku tidak bisa membalas perasaanmu, Sam"
Sam menahan tangan Yusuke yang masih mengobatinya. "Aku sudah bilang, aku akan membuatmu menyukaiku"
"Kenapa? Karena kalung yang aku punya?"
Sam mengangkat wajah Yusuke yang menunduk sejak tadi. "Sudah pernah ku katakan, kalung itu hanya pemicu untuk kesadaranku soal dirimu. Aku menyukaimu sejak awal dan baru menyadarinya karena melihat kalung itu"
Yusuke hanya diam dan menatap Sam. Tidak berniat memberi respon lagi.
Tiba-tiba Sam menyeringai. "Jangan bilang, selama ini kau pikir aku menyukaimu karena kalung itu? Hmm? Kau cemburu pada kalung itu? Kau takut yang aku suka adalah kalungmu dan bukan dirimu?" Tanya Sam dengan nada menggoda.
Yusuke yang berniat diam jadi berdecak karena kesal. Menyebalkan setiap Sam membalikkan kata-katanya seperti ini.
"Tenang saja, yang aku suka itu dirimu. Sungguh. Jadi jangan cemburu lagi, ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mirror
FanfictionKetika takdir membawamu padaku, semua yang hilang dariku perlahan kembali. Kau mengembalikan kebahagiaanku yang pernah pergi, menyinari duniaku yang pernah redup. Kau membawa dunia untukku.