Chapter IX

85 14 1
                                    

Yusuke menangis dalam diam. "Kalau kau bisa mengatakan itu lagi setelah melihat hadiah dariku, mungkin aku akan menerimamu" Ucap Yusuke pelan.

***
Sam pulang kerumah dalam suasana hati yang bagus. Mendapatkan hadiah dan ciuman dari Yusuke, membuat suasana buruk yang selalu dirasakannya setiap ulang tahun sedikit memudar. Setelah berpisah dengan kembarannya, Sam hampir tidak pernah tersenyum di hari-hari mendekati ulang tahunnya. Baru kali ini ia bisa merasa sedikit kebahagiaan. Bolehkah ia merasa seperti itu? Ataukah ia terlalu jahat untuk merasa bahagia padahal kembarannya masih menghilang entah dimana?

Sam bersandar di kepala kasurnya. Menatap disk yang diberikan Yusuke tadi. Hadiah yang cukup unik untuk ulang tahun, tapi Yusuke bilang, ia harus melihat isi di dalamnya.

Ada apa?

Video ucapan selamat ulang tahun?

Atau Yusuke bernyanyi untuknya? Yusuke seorang penyanyi lagipula.

Sam tersenyum. Pria itu sangat menggemaskan. Kalau dipikir-pikir, ia belum pernah mendengarkan musik Yusuke. Pada dasarnya, Sam memang tidak tertarik dengan musik, ditambah sejak kecil, akses untuk melihat TV Taiwan tidak ada sama sekali. Sam jadi tidak tahu siapa saja artis yang terkenal di negara itu.

Apa Yusuke sangat terkenal?

Sam memutuskan untuk mencaritahu besok. Ia akan mencari tahu tentang Yusuke dari media.

Untuk sekarang ia harus tidur.

Disisi lain, Yusuke dan Jerry sudah sampai di bandara. Pada akhirnya, ia tidak memberitahu Sam soal kepulangannya ke Taiwan. Yusuke yakin, ia akan menyesal jika kembali ke Taiwan tanpa memberitahu Sam tentang Ji dengan mulutnya sendiri. Karena nanti, saat Yusuke kembali lagi ke Jepang, sikap Sam pasti sudah berubah padanya. Mungkin nanti, Sam tidak akan memberikan Yusuke kesempatan untuk menjelaskan alasannya menutupi keberadaan Ji. Ia mungkin tidak punya kesempatan untuk minta maaf pada pria itu selain hari ini. Tapi tidak masalah, Sam bisa membencinya nanti. Yusuke hanya berharap, Sam dan Ji berbaikan.

Yusuke menghela napas dan menerawang jauh sebelum check-in, membayangkan semua akan berubah saat ia kembali lagi ke Jepang.

"Yu.. Ayo cepat" Panggil Jerry membuyarkan lamunan Yusuke.

"Iya.. Ayo"

***
Yusuke sampai di Taiwan pagi buta. Ia langsung di bawa ke asrama Mix B oleh Jerry.

Tidak ada siapapun disana. Tentu saja. Sudah lama asrama grup tidak digunakan sebagai tempat tinggal utama lagi. Sekarang, mereka bertiga sudah punya rumah masing-masing. Asrama grup hanya digunakan sebagai tempat istirahat sementara saja. Contohnya sekarang, karena asrama ini dekat dengan bandara dan Yusuke butuh tidur sebentar, akhirnya Jerry membawa Yusuke ke asrama. Agar mereka bisa istirahat sebelum melanjutkan jadwal.

Meski tidak lagi jadi tempat tinggal utama, asrama mereka masih senyaman dulu. Semua tempat rutin dibersihkan oleh asisten rumah tangga panggilan. Isinya pun masih sama seperti dulu dan pakaian mereka juga masih banyak yang di simpan disana.

Mereka sengaja membiarkan semua barang tetap di sana, karena tahu, mereka akan sering kembali kesini untuk istirahat sementara. Terutama saat mereka mau berangkat atau pulang dari luar negeri, tidur di asrama akan lebih efektif dan efisien.

"Tidurlah Yu.. Beberapa jam lagi kita akan ke studio"

"Oke" Yusuke langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia sangat lelah sampai malas mengganti baju. Dalam lelahnya itu, bayangan Sam terlintas di kepalanya. Hari ini Sam ulang tahun, ia berharap, Sam tidak bersembunyi di hari yang seharusnya bahagia ini. Yusuke harap, tahun ini Sam tidak merayakan ulang tahunnya sendiri. Pikiran tentang Sam terus berputar di kepala Yusuke hingga dirinya tertidur.

The MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang