17. Endingnya...

5 4 0
                                    

Sebulan sejak Bulan koma, ia belum pernah membuka matanya.

"Dek! Kamu kapan bangunnya? Kakak ngaku, Kakak kangen kamu" —Langit

"Mas, udah. Adek juga lagi berjuang!" —Sekar

"Iya Dek, tapi Mas kangen sama bocilnya Mas" —Langit

Selang 1 jam kemudian, untuk pertama kalinya setelah Bulan koma ia membuka matanya. Sontak Langit, Sekar, Raka, Raya, Vio, Juli, Naren dan Mei bingung dan kaget karena mereka mau senang atau sedih.

"Dek?" —Langit

"I-iya Kak" jawab Bulan dengan senyuman khasnya itu.

Langit menangis, ia benar-benar sudah tidak kuat lagi menahan tangis. Lalu ia memeluk tubuh kurus sang Adek.

"Nak, Mama kangen sama kamu" ucap Raya dengan tangisan.

"Papa juga kangen kamu nak" —Raka

"Kakak juga kangen Adek" —Sekar

"Kami juga kangen sama kamu" —Juli dan Mei

"Aku juga kangen sama kalian semua!" —Bulan

"Tapi Dwi mana? Tumben gak ikut" —Bulan

Semua hanya diam saat mendengar pertanyaan dari Bulan, mereka bingung harus menjawab apa.

"Kok diam? Dwi mana Li? Mei? Vio? Naren? Jawab! Mana dia?!" tanya Bulan dengan suara bergetar.

"Kak? Ma! Pa! Jawab!" air mata Bulan hampir keluar.

"Jawab!" —Bulan

"Jawab!" —Bulan

Akhirnya Langit membuka mulut.

"Tenang dulu Dek..." —Langit

"Jawab dulu Kak!" tangisan Bulan pun pecah.

"Dwi udah gak ada 1 bulan yang lalu..." —Langit

"Apa? Jangan bercanda Kak!" ucap Bulan dengan tangisan dan suara bergetar.

"Bener kok..." —Mei

"Hahaha lucu banget, ini gara-gara gue ya?" ucap Bulan dengan nada suara yang sepertinya menyakitkan.

"Ikhlasin ya Dek?" —Raya

Bulan tidak merespon apa-apa, dia hanya bilang ingin dipeluk. Tapi sudah 1 jam sejak Bulan meminta dipeluk. Tetapi Bulan belum melepaskan pelukannya itu. Semua orang disana hanya berpikir jika Bulan kelelahan dan tertidur, jadi dia tidak melepaskan pelukannya. Setelah pelukan Bulan lepas dan dicek, benar Bulan memang tertidur... Tetapi untuk selamanya. Semua orang disana hanya bisa tersenyum dan menangis.

"Sesuka itu sama Dwi, Dek?" —Langit

"Ke surga aja harus berdua, hahaha" —Langit

"Tapi kenapa kamu gak bilang suka ke Dwi sih Dek? Bahkan sampai kalian berdua gak ada, kamu belum bilang" —Langit

"Selamat tidur bulanku" bisik Langit kepada Bulan.

"Bucin lo! Bahkan ke akhirat aja berdua" ucap Mei dengan tangisan.

"Tenang disana ya! Cantikku! Sekarang kamu gak capek lagi" ucap Juli dengan senyuman dan tangisan.









TBC

MAAF KALO GAK NYAMBUNG 🙏🏿

KALO TYPO TOLONG DI INGATKAN YA!

The Moon Is Beautiful Isn't It [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang