Part 7

537 65 1
                                    

Tidak seperti Yibo yang memilih duduk di depan TV. Sean memilih masuk kamar dan membuka buku pelajaran

2 jam kemudian

Sean mulai menumpukan kepalanya di atas meja sambil membaca buku. Sesekali matanya menutup karna malam sudah terlalu larut. Rasa kantuk mulai menguasainya. Tapi, ia masih mau membaca materi untuk hari esok.

Cklek...

Sean menoleh saat Yibo memasuki kamar. Pemuda tampan itu langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Sean menghela napas dan kembali berkutat dengan bukunya masih dengan mata yang tergoda untuk menutup dan berkelana di alam mimpi.

Lama menahannya. Akhirnya Sean mengalah dan tertidur di tempat. Buku yang di bacanya sudah menutupi wajah tidurnya. Entah sadar atau tidak, Sean bangkit dari duduknya dengan mata tertutup menuju tempat tidur dan langsung membaringkan dirinya di sebelah Yibo.

.

.

.

"eoh ?. di mana rotinya ?." monolog Sean membongkar isi lemari dan kulkas. Tapi hanya menemukan selai coklat tanpa roti di sisinya.

"apa aku tidak membelinya ? aisshh...." Seanpun meletakkan botol selai yang ada di tangannya ke atas meja makan dan beranjak pergi kembali ke kamar.

Cklek...

Blush...

Sean langsung di sambut dengan Yibo yang bertelanjang dada menghadap cermin. Tanpa sadar semburat merah menghiasi kedua pemuda bertubuh mungil itu, dengan terburu-buru ia menundukkan kepalanya menuju kamar mandi, tak memperdulikan Yibo yang sebenarnya bingung, cuma wajahnya tak menampakan ekspresi apapun

Sesampainya di kamar mandi, Sean langsung mengunci dan bersandar di balik pintu kamar mandi. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak mungilnya. apa dia sedang malu ?. Seakan sadar, ia membuka kedua tangan yang menutupi wajah meronanya.

"eh.? Aku kenapa yah ?." herannya pada diri sendiri, kenapa tiba-tiba bertingkah seperti itu hanya karena melihat Yibo bertelanjang dada.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sambil berpikir berpikir. Wajahnya terlihat seperti orang idiot.

Kenapa rasanya tadi wajahnya memanas ?

Apa dia malu melihat Yibo seperti itu ?

Kenapa ia merasa tingkahnya saat ini seperti seorang gadis ?

Sean langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, menepis semua pikiran aneh yang melintas di otaknya.

"memangnya kenapa kalau aku melihatnya bertelanjang dada ?. bukankah itu hal biasa, kitakan sama-sama cowok. Ck... kenapa aku harus bertingkah aneh seperti ini ?." monolog Sean mulai membersihkan diri.

.

.

.

"Apa kemarin kau membeli roti ?" tanya Sean pada Yibo yang sibuk menuangkan bir ke dalam gelas. Sean mendengus kesal sambil memakan es krimnya karna Yibo tak menanggapinya. Seakan tak ada orang lain di sana sedang berbicara.

Tunggu ? bir ? es krim ?

Pantaskah di sebut sarapan pagi ?. apa tidak apa meneguk bir dan memakan es krim di pagi hari saat perutmu belum terisi apapun.

"hari ini kita tak perlu pulang bersamakan ?." tanya Sean lagi saat ia selesai dengan es krimnya dan Yibo sudah berjalan meninggalkan dapur. Sean dapat mendengar dari arah Yibo, pemuda tampan itu bergumam mengiyakan. Berarti hari ini ia bisa pulang bersama teman-temannya.

.

.

.

Sean POV

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang