Part 31

315 38 0
                                    

"Lalu, aku apa?". dan bagaimana kau bisa ada disini sementara kau bilang kau akan pulang 1 minggu lagi. kau memamfaatkan kepercayaanku? aku kecewe, Luzi". ucapan sean kali ini membuat luzi mengangkat kepalanya menatap sean. dia bisa melihat mata sean yang mengisyaratkan kekecewaan dan kesedihan mendalam disana. ia merasa bersalah, ia tak mau sean memiliki tatapan seperti itu, ia tak mau kehilangan sean. da

"Tentu saja kamu adalah kekasihku". sean mendecih. "Aku.... aku akan meninggalkan dylan asal kamu tetap bersamaku dan kita bisa seperti dulu lagi, aku janji sean, kalau perlu sekarang juga, aku akan mengakhiri hubunganku dengan – ". luzi tak melanjutkan lagi ucapannya melihat sean pergi dari hadapannya. cepat ia beranjak mengejar sean dan menggenggam lengan pemuda itu, tapi sean segera menepis tangan luzi. membuat luzi melangkah kedepan menghalangi jalan sean.

"Minggir". sean bergeser kekanan hendak pergi namun luzi menghalanginya. sean menggeser kekiri dengan tujuan yang sama namun luzi juga menghalanginya. sean pun diam menatap luzi yang tengah tersenyum padanya. bahkan disaat seperti ini, gadis itu masih bisa tersenyum.

"Minggir". ucap sean dengan datar dan dingin.

"Tidak, sebelum sean mendengarkan aku!". sean diam menunggu luzi untuk berbicara. "Aku memang menjalin hubungan dengan Dylan, bahkan itu sudah cukup lama, bukan kemarin malam saat sean melihat...eum.... maaf sean". luzi menunduk memainkan ujung bajunya.

"Aku akan mengakhiri hubunganku dengan dylan, aku janji sean, asalkan sean tetap disisiku, aku akan meninggalkannya.

"Tidak perlu, kita saja yang berakhir, dan kau pergilah kesisinya". sean menggeser luzi yang menghalangi jalannya dan pergi meninggalkan gadis itu. namun, ia masih bisa mendengar gadis itu berteriak bahwa dia akan mengakhiri hubungannya dengan dylan dan akan kembali pafda sean. sebenarnya sean menyesali kata – katanya yang mengatakan mereka saja yang berakhir dan menyuruh luzi pergi kesisi dylan. bagaimanapun sean masih mempunyai perasaan terhadap luzi. lama tidak bertemum sean ingin sekali mendekap, mencium dan mengucapkan kata – kata sayang terhadap gadis yang mengisi relung hatinya selama ini.

Tapi sambutan yang diberikan luzi padanya di pesta xiao wen benar – benar membuatnya kecewa. gadis yang dicintainya membohonginya, mengkhianatinya. selama ini luzi hanya menetap selama 3 minggu di Thailand. ternyata beberapa minggu belakangan ini gadis itu menghabiskan waktunya bersama dylan. sean benar – benar dibodohi. yahh.... dari awal ia memang bodoh, karna mempercayakan hatinya pada gadis seperti itu.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata menatap mereka dengan geram dari kejahuan. tangannya menggenggam erat sebuat handpone keluaran terbaru yang sepertinya akan retak saking eratnya ia menggenggam handphone itu.

"Kau mau menantangku, huh?".

.

.

.

.

Saat memasuki gedung sekolah. sean merasa ada yang tidak biasa. semua orang berbisik sambil menatapnya. sean memperhatikan dirinya sendiri. berharap menemukan kesalahan pada penampilannya yang membuat orang melihatnya dengan tatapan aneh.

Kejadian itu terus berlangsung sepanjang koridor yang dia lalui menuju kelas. suasana yang tidak jauh berbeda juga didapatinya di dalam kelas. tiba – tiba semua orang diam menatapnya aneh sambil berbisik satu sama lain. sean mengernyit bingung terus berjalan menuju bangkunya. ia lalu menoleh pada jiyang yang juga menatapnya.

"Ada apa?". tanya sean bingung.

"Kau tidak dapat?". sean mengernyit bingung atas ucapan jiyang dan sepertinya jiyang mengerti perubahan raut wajah sean. pemuda itupun menyodorkan ponselnya pada sean, memperlihatkan sesuatu yang tertera disana yang entah apa membuat mata sean terbelalak dengan mulut menganga.

"Aku tidak melihatmu di pesta xiao wen. apa itu karna kau pingsan?".

Aisshhhh...... memalukan sekali. siapa yang menyebarkan video seputar kejadian dylan menonjok sean di pesta xian wen. belum lagi, kata – kata yang tertera di pesan itu.

"Sayang?". tiga orang siswa berdiri di depan kelas. sean dan yang lainnya langsung menatap mereka.

"S – sean?".

"Ayo Pergi..."

Bugh....

"Arghhhh....."

HAHAHAHAHAHA......

Aishh..... sunggung memalukan. Sekarang teman – teman kelasnya tengah mengejeknya dengan mempraktekkan kejadian persis seperti di dalam video itu. semua tertawa kearahnya. sean yakin, setelah ini ia akan mendapat teror secara berturut – turut.

"Ah, aku dengar kepalan tangan dylan yang besar itu sangat menyakitkan". ucap seorang siswa mengangkat kepalan tangannya. memamerkan pada seisi kelas membuat sean menatapnya dengan tajam.

"Pengarahannya tepat dan sangat kuat". ucap siswa itu lagi dramatis dan melayangkan kepalan tangannya keudara "jadi bagaimana? kau masih bisa bersekolah setelah mendapat perlakuan seperti itu? kau benar – benar cari mati, sean!".

sean memilih diam tak merespon. ia mengalihkan pandangannya keluar jendela. menghela napas sebelum merebahkan kepalanya diatas meja. ia tak perduli, terserah orang mau berkata apa. ia tak punya waktu untuk memikirkan itu. ia terlalu kecewa dengan gadisnya - luzi. kepalanya masih terus dipenuhi luzi saat ini.

To Be Continue   

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang